Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Ajarkan Anak Kenali Sinyal Lapar Menurut Dokter Spesialis Anak

freepik
freepik

Mengenali rasa lapar dan kenyang menjadi salah satu keterampilan penting yang dapat memengaruhi kebiasaan makan anak hingga dewasa.

Sayangnya, masih banyak orangtua tidak menyadari bahwa memaksa anak makan justru mengganggu perkembangan alaminya untuk mengenali rasa lapar.

Dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes, dokter spesialis anak yang kerap berbagi edukasi di media sosialnya, menjelaskan bahwa kemampuan mengenali sinyal tubuh atau introsepsi perlu dilatih sejak dini. 

Nah, berikut Popmama.com rangkumkan cara mengajarkan anak mengenali sinyal lapar menurut dokter spesialis anak, yang bisa Mama terapkan pada si Kecil sejak dini.

1. Kenalkan konsep introsepsi

Freepik/user18526052
Freepik/user18526052

Dalam unggahannya, dr. Citra menjelaskan bahwa penting untuk mengajarkan pada anak tentang konsep introsepsi, yang mana konsep ini merujuk pada kemampuan tubuh mengenali isyarat internal seperti lapar, haus, atau lelah.

Sejalan dengan itu, hal ini juga sudah tertulis dalam Journal of Pediatric Psychology, yang membuktikan bahwa anak yang diajari memahami sinyal tubuh sejak kecil cenderung memiliki pola makan lebih sehat, Ma.

Untuk bisa mengenali konsep ini, Mama bisa memulainya dengan memberikan contoh kepada si Kecil, misalnya dengan mengatakan, "Perut Mama keroncongan nih, artinya Mama butuh makan."

Lebih lanjut, dr. Citra juga menambahkan bahwa penting untuk tidak mengaitkan makanan dengan emosi anak, seperti memberi permen saat anak sedih, atau memberi cokelat saat anak mendapat juara.

Menurut World Health Organization (WHO), kebiasaan memberikan hadiah kecil dengan maksud untuk mengendalikan emosi anak justru bisa memicu emotional eating di kemudian hari.

2. Hindari memaksa anak makan

Freepik/mdjaff
Freepik/mdjaff

"Tapi kalau nggak dipaksa makan, anaknya sama sekali nggak mau makan..." kalimat ini sering kali jadi alasan orangtua ketika anaknya mulai GTM.

Padahal, dijelaskan oleh dr. Citra bahwa memaksa, menekan, atau membentak anak untuk makan justru tidak akan membantu dalam jangka panjang. Begitu anak semakin marah atau mulai menangis, peluangnya untuk makan pun berisiko semakin hilang.

Memaksa anak makan, apalagi dengan ancaman, justru menjadi salah satu penyebab menurunnya sensitivitasnya terhadap rasa lapar. Penelitian American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa tekanan saat makan meningkatkan risiko anak mengalami gangguan makan seperti picky eating atau obesitas.

Alih-alih memaksa anak, lebih baik menerapkan cara lain, seperti menciptakan suasana makan yang santai agar anak tidak merasa makan menjadi satu kegiatan yang membuatnya tertekan.

Jika anak menolak makan, Mama bisa menawarkan kembali setelah 1–2 jam tanpa paksaan. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa anak akan makan dengan sendirinya kok, Ma, ketika mereka benar-benar lapar asalkan tidak diberi camilan berlebihan di sela waktu makan.

Itulah mengapa sebaiknya orangtua tidak memberikan camilan berlebihan, agar anak tidak merasa cepat kenyang di waktu makannya. 

3. Terapkan rutinitas makan

Freepik/pvproductions
Freepik/pvproductions

Agar anak terbiasa mengenali rasa lapar, cara lain yang bisa Mama terapkan adalah dengan membiarkan rutinitas makan secara konsisten.

Jadwal makan teratur membantu tubuh anak mengenali ritme lapar dan kenyang. Hal ini karena anak dengan jam makan konsisten terbukti lebih mudah mengatur porsi makanannya, Ma.

Selain menerapkan rutinitas makan, Mama juga bisa mengajarkan pada si Kecil kosakata yang bisa membuat mereka mengenali rasa lapar, seperti "aku lapar" atau "aku kenyang".

Jika si Kecil masih belum bisa berbicara dengan baik, Mama bisa mengajarkannya lewat isyarat sederhana seperti menepuk perut atau membuka mulutnya sebagai tanda dirinya mulai lapar. 

Dengan cara ini, anak pun terbiasa untuk belajar mengomunikasikan kebutuhannya tanpa kebingungan atau tekanan. Meski terlihat sederhana, nyatanya mengajarkan anak mengenali sinyal lapar masih sering kali diabaikan, Ma.

Itulah mengapa dr. Citra sebagai dokter spesialis anak mengajak para orangtua untuk mengenalkannya sejak dini, yang bisa berdampak sangat berarti bagi kesehatan anak jangka panjang.

Semangat mencoba ya, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Kid

See More

Lirik Lagu Aku Seorang Kapiten, Lagu Anak Indonesia Populer

17 Des 2025, 19:05 WIBKid
Youtube.com/Uwa and Friends

Lirik Lagu Anak Kambing Saya

17 Des 2025, 17:50 WIBKid