Balita Meninggal Dunia Setelah Diketahui Terjangkit Virus Influenza

Sebaiknya Mama kenali gejala awal terinfeksi virus influenza sehingga dapat segera ditangani

14 Januari 2020

Balita Meninggal Dunia Setelah Diketahui Terjangkit Virus Influenza
Unsplash/Aditya Romansa

Berbagai macam penyakit atau virus menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.

Salah satunya wabah Influenza A yang dalam dunia medis dikenal dengan sebutan H1N1. H1N1 mewabah di wilayah Malaysia, akhir-akhir ini.

Dikutip dari laman Worldofbuzz.com, bulan Desember 2019 lalu diberitakan bahwa sepasang anak kembar berumur satu tahun dari Temerloh, Pahang dinyatakan positif terjangkit Influenza A.

Saudara kembar tersebut kemudian dibawa ke Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah.

Namun, setelah menjalani masa perawatan, salah satu dari anak kembar tersebut tidak mampu bertahan dan meninggal dunia.

Anak tersebut menghembuskan napas terakhirnya pada akhir Desember 2019. Berita meninggalnya anak ini pertama kali dilaporkan pada 1 Januari 2020, menurut media berbahasa Inggris tertua, New Straits Times, Malaysia.

Sedangkan satu saudara kembar anak yang meninggal tersebut dinyatakan selamat dan berhasil pulih dari Influenza A pada Sabtu (11/01/2020).

Meninggalnya anak dengan Influenza A ini masih diteliti lebih lanjut oleh tim medis karena mereka telah melacak virus selama satu tahun pada kasus-kasus sebelumnya dan masih belum mengidentifikasi titik penularan virus.

Hal ini menjadi alasan mengapa tim medis yang menangani perawatan anak dengan Influenza A belum mengonfirmasi sumber infeksi virus si anak kembar.

Investigasi sementara menunjukkan bahwa anak kembar itu hanya mengunjungi dua tempat, yaitu rumah sakit tempat pengobatan dan supermarket. Dikarenakan tidak ada orang lain di rumah sakit yang terjangkit Influenza A, dokter meyakini mereka tertular virus dari supermarket.

Untuk menghindari terjangkitnya virus mematikan seperti Influenza A di atas. Sebaiknya Mama memelajari dan mengenali tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa si Kecil terjangkit virus Influenza A. Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Mengenal virus dan jenis influenza

1. Mengenal virus jenis influenza
Unsplash/CDC

Virus flu atau influenza merupakan keluarga Orthomyxoviridae. Virus influenza ini terdiri dalam beberapa kelompok yang terbagi 3 genus, yaitu influenzavirus A, influenza virus B, dan influenza virus C.

Virus influenza A biasanya menjangkiti spesies mamalia dan unggas. Sedangkan influenza B dapat menginfeksi manusia.

Namun kedua virus influenza ini dapat menjalani penyimpangan antigenik sehingga bisa disembuhkan.

Sama seperti virus influenza B, pada influenza C juga dapat menjangkiti manusia umumnya anak-anak, akan tetapi tidak menjadi penyebab utama suatu penyakit.

Di antara 3 tipe virus influenza tersebut, hanya influenza A dan influenza B yang dapat memicu timbulnya penyakit lain pada tubuh manusia.

Virus-virus influenza dapat ditularkan melalui tetesan atau sekresi pernapasan orang yang terinfeksi.

Bayi dan anak-anak lebih rentan terjangkit virus influenza dan dapat memicu penyakit yang cukup parah, seperti pneumonia, bronchitis, dan menyebabkan kematian.

Dikutip dari laman resmi WHO, influenza terjadi hampir di seluruh dunia dengan perkiraan tingkat serangan tahunan sebanyak 5-10% pada orang dewasa dan sebesar 20-30% menjangkiti anak-anak.

2. Gejala terjangkit virus influenza

2. Gejala terjangkit virus influenza
Unsplash/CDC

Terjangkit virus influenza ini dapat ditandai dengan beberapa ciri atau gejala awal. Misalnya tiba-tiba demam tinggi, tenggorokan terasa serak, batuk kering, rasa nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan kelelahan.

Gejala ini muncul dalam beberapa waktu, sekitar 3-7 hari, tetapi batuk kering dan kelelahan dapat berlangsung lebih lama. Penularannya bisa dari hembusan nafas dan periode berkembangnya virus umumnya 1-4 hari.

Terjangkitnya virus influenza dapat memicu timbulnya suatu penyakit, yaitu pneumonia atau infeksi paru-paru.

Penyakit ini merupakan komplikasi infeksi influenza yang sering terjadi, terutama pada orang lanjut usia atau individu dengan penyakit kronis tertentu dan dapat berakibat fatal terutama pada anak-anak usia di bawah 5 tahun.

Selain gejala-gejala di atas yang perlu diwaspadai, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena influenza, yaitu:

  • Usia, influenza musiman cenderung menargetkan anak-anak usia di bawah 12 bulan atau orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih.
  • Kondisi lingkungan, orang yang tinggal atau bekerja di fasilitas bercampur dengan banyak orang lain, seperti panti asuhan atau pantai jompo. Orang-orang yang hidup pada kondisi lingkungan tersebut lebih rentan terjangkit influenza. Orang yang dirawat di rumah sakit juga memiliki risiko lebih tinggi terkena influenza.
  • Sistem kekebalan tubuh, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat berisiko tinggi terjangkit influenza. Misalnya, orang yang sedang dalam perawatan kanker atau penderita HIV/AIDS.
  • Kondisi kronis, orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti asma, diabetes, jantung, kelainan saluran napas atau ginjal dapat berisiko komplikasi influenza.

3. Pencegahan dan cara penanganan

3. Pencegahan cara penanganan
Unsplash/Hush Naidoo

Virus influenza sebenarnya dapat dicegah sebelum menjangkiti tubuh dan dilakukan perawatan.

Pencegahan influenza dicegah dengan melakukan vaksinisasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih.

Vaksin yang dilakukan ini dapat menjadi sumber perlindungan tubuh dari 3-4 virus influenza sekaligus.

Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi penyebaran infeksi. Misalnya, dengan mencuci tangan secara rutin, menghindari kontaminasi bakteri dari batuk dan bersin orang lain, serta mengurangi aktivitas di keramaian saat sedang dalam kondisi sakit karena flu dapat menyebar dengan cepat kemana pun orang berkumpul.

Jika telah mengalami beberapa gejala terinfeksi virus influenza, sebaiknya cepat ditangani oleh tim medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menjalani rangkaian tes untuk mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi virus influenza.

Kemudian, dokter akan memberikan banyak cairan untuk mengobati flu atau meresepkan obat-obatan antivirus sehingga mengurangi risiko komplikasi.

Dengan mengetahui gejala, pencegahan, dan perawatan infeksi virus influenza. Mama akan lebih waspada dan tanggap saat menemui gejala-gejala virus tersebut. 

Baca juga:

The Latest