7 Fakta Susu Organik untuk Anak Balita

Susu formula organik banyak dipilih sebagai alternatif ASI oleh orang tua yang ingin mengurangi paparan bayi terhadap residu pestisida dan bahan kimia berbahaya.
Produk organik ini biasanya dibuat dari bahan bersertifikat, bebas GMO, dan mematuhi regulasi seperti National Register of Permitted and Prohibited Materials.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta susu organik untuk anak yang mungkin bisa jadi pertimbangan untuk Mama dalam menentukan produk susu yang ingin diberikan untuk si Kecil.
1. Variasi kandungan antar merek

Komposisi dalam susu formula organik bervariasi, dan orangtua disarankan membaca label dengan cermat.
Sebagian besar berbasis susu sapi, tapi ada juga yang menggunakan susu kedelai atau kambing, kadang-kadang dilengkapi dengan tambahan nutrisi seperti DHA, ARA, prebiotik, probiotik, dan protein whey.
2. Keseimbangan asam lemak sehat

Produk organik mengandung kadar omega-3 dan alfa-linoleat lebih tinggi (sekitar +56% dan +69%) dan rasio omega-3 terhadap omega-6 yang lebih seimbang dibanding susu non-organik.
Asam ini penting untuk perkembangan otak dan hormon yang mendukung sistem kardiovaskular serta menurunkan risiko penyakit seperti lupus, eksim, dan rematik.
3. Mendukung penyerapan nutrisi dan pertumbuhan tulang

Tingginya zat besi serta prebiotik (GOS dan FOS) meningkatkan pertumbuhan, kemampuan motorik, dan kesehatan pencernaan. Kalsium, serta vitamin D dan K mendukung perkembangan tulang dan gigi, serta membantu produksi darah dan mengurangi risiko memar.
4. Tidak selalu lebih unggul dari formula konvensional

Menurut jurnal Nutrients, bahan organik belum tentu lebih unggul.
Contohnya, beberapa merek menggunakan glukosa atau sirup jagung sebagai karbohidrat, bukan laktosa seperti dalam ASI.
Selain itu, minyak kelapa sering digunakan sebagai sumber lemak meski tak selalu buruk, ada alternatif seperti laktosa atau minyak bunga matahari yang lebih berkualitas.
Bahkan, FDA mewajibkan formula mengandung nutrisi sintetis tertentu seperti lutein, likopen, nukleotida, taurin, dan L-karnitin.
5. Bebas antibiotik dan hormon berlebih

Susu organik berasal dari sapi (atau kambing) yang tidak diberi antibiotik atau hormon. Jika hewan sakit dan butuh antibiotik, susu mereka dikeluarkan dari produksi. Artinya, produk yang dijual benar-benar bebas kontaminasi tersebut.
6. Harga lebih tinggi dan praktik pembuatan rumahan tidak dianjurkan

Formula organik biasanya lebih mahal. Beberapa orangtua mencoba membuat sendiri di rumah, namun American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa ini tidak aman.
7. Tips memilih susu organik yang tepat untuk anak

Ada banyak merek organik di pasar, tapi jangan sampai salah pilih ya Ma.
Simak beberapa tips berikut:
pilih susu organik dengan label lengkap dan kandungan seperti prebiotik, omega-3 dan 6, berbagai vitamin dan mineral,
membaca label secara teliti serta mengganti merek secara bertahap sambil mengamati reaksi bayi sangat disarankan,
perhatikan 1-5 kali pemberian susu organik untuk anak, lihat apakah ada ruam di kulit wajah atau tubuh. Lalu periksa apakah anak lancar BAB dan perhatikan teksturnya. Apakah ada alergi seperti bintik merah yang menyerupai gatal atau terbakar? Perhatikan juga apa anak susah konsumsi MPASI, cek kembali anak kembung atau tidak.
Jika anak mama mengalami gangguan pencernaan atau ciri alergi, segera hentikan pemberian susu organik dan jika si Kecil diare segera konsultasikan ke dokter anak terdekat ya, Ma.



















