Berbicara mengenai penyakit Alzheimer, Mama mungkin tidak asing lagi dengan jenis penyakit pada otak manusia yang menyebabkan penurunan daya memori.
Secara khusus, para orang tua dan mereka yang sudah lanjut usia memiliki potensi tinggi.
Namun, tahukah Mama?
Ternyata, Alzheimer tetap berpotensi menyerang anak mama yang masih kecil.
Untuk itu, dapat mengantisipasiknya, Mama sebaiknya memahami fakta seputar Alzheimer pada anak kecil dan cara mencegahnya sebagaimana dilansir dari Webmd.
Seorang pakar dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development bernama Fobers Posrter, MD, mendefisinikan Alzheimer pada anak kecil sebagai kondisi cognitive dimentia yang menyebabkan kinerja otak menurun.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan anak mama dalam mengasah kemampuan bahasanya dalam berkomunikasi secara lisan dan hal-hal terkait lainnya seperti berpikir, daya ingat, dan bahkan perubahan perilaku akibat ganggunan di dalam otak.
Secara garis besar Alzheimer memang disebabkan karena beberapa reskio yang diantaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Hal ini turut berlaku pada anak kecil seusia anak mama di mana pola makan yang dengan kandungan kolestrol tinggi menjadi salah satu penyebab.
Dengan kata lain, penyakit Alzheimer pada anak dapat disebabkan karena kecenderungan anak mama yang terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan dengan lemak yang tinggi tanpa adanya keseimbangan dengan sayur, buah air putih dan susu murni.
Hal ini diketahui membuat kolstrok dan zat-zat lemak jahat lainnya berkumpul pada berbagai bagian di dalam tubuh Mama termasuk otak.
Alhasil, eksistensi mereka memberikan gangguan pada kinerja otak secara khusus membentu potensi Alzheimer.
Ketika anak mama yang masih kecil nyatanya terkena Alzheimer, Si Kecil diketahui akan menunjukkan beragam tanda-tanda atau gejala yang terlihat dengan kentara sebagaimana yang bisa Mama simak di bawah ini:
Mengetahui fakta bahwa anak kecil tetap mungkin terkena Alzheimer, Mama pasti langsung tercetus pertayaan apakah penyakit ini dapat diobati.
Sayangnya, pakar Fobers Posrter, MD, mengatakan bahwa hal ini tidak ada obatnya dengan vonis masa hidup 10-15 tahun.
Akan tetapi, hal ini dapat dicegah dengan memberikan gaya hidup yang sehat sejak anak mama masih kecil.
Secara khusus, berikanlah pola makan yang sehat dengan keseimbangan gizi dan nutrisi yang haruslah dibarengi dengan mengonsumsi air putih dan susu murni.
Jadi, di atas segalanya adalah lakukan pencegahan terlebih dahulu ketimbang berpikir untuk mengobati.
Yuk Ma, terapkan dan biasakan gaya hidup sehat untuk anak mama tercinta.