Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik

Mengasuh anak mama bukan hanya tentang memberi makan dan merawat fisiknya, tetapi juga bagaimana orangtua mampu membimbing si Kecil memahami serta mengelola emosinya.

Hal ini yang disampaikan oleh Aninda, seorang praktisi psikologi anak usia dini, di Relate Podcast yang dipandu oleh Grace Tahir.

Video yang diunggah pada Rabu (2/7/2025) tersebut langsung menyedot perhatian banyak orangtua karena membahas cara-cara sederhana namun efektif menghadapi perilaku anak, terutama soal tantrum.

Dalam obrolannya, Aninda menegaskan bahwa membiasakan anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan sehat sejak dini sangatlah penting.

Ia bahkan mengaku tidak pernah mengalami anaknya tantrum berlebihan karena sudah menerapkan metode ini sejak anaknya berusia 2 tahun.

Berikut ini telah Popmama.com rangkum informasi tentang tantrum bisa dicegah! Ajarkan ini pada anak sejak usia 2 tahun.

1. Ajarkan anak mengenali emosinya sejak dini

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik/jcomp

Salah satu kunci utama yang ditekankan adalah pentingnya memperkenalkan si Kecil pada berbagai emosi sejak mereka mulai bisa berkomunikasi.

Dengan mengenalkan kata-kata sederhana seperti sedih, marah, atau senang, anak akan lebih mudah memahami apa yang mereka rasakan.

Hal ini membantu mereka mengungkapkan perasaan tanpa harus meledak dengan tangisan atau teriakan. Cara ini juga membangun kesadaran emosional anak yang akan berguna hingga mereka dewasa.

Aninda menjelaskan, komunikasi seperti ini sebaiknya dilakukan berulang kali dengan bahasa yang lembut agar menjadi kebiasaan. Anak yang terbiasa menamai emosinya akan lebih tenang ketika menghadapi situasi sulit.

“Aku bilang ke anakku, bahwa sedih itu tidak selalu harus keluar dalam bentuk tangisan atau teriakan. Begitu pula dengan marah, tidak harus selalu teriak. Cukup sampaikan ke Mama kalau kamu marah juga itu sudah bentuk kemarahan kamu.” ungkap Aninda dalam video yang diunggah pada Rabu (2/7/2025).

Kalimat tersebut dapat Mama gunakan sebagai pedoman untuk mengenalkan si Kecil pada emosinya dengan efektif.

2. Konsistensi komunikasi dengan anak dalam mengajarkan emosi

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik

Konsistensi adalah kunci dalam mendidik anak, terutama terkait pengelolaan emosi.

Menurut Aninda, sang praktisi psikologi anak usia dini, orangtua perlu selalu menggunakan bahasa yang sama setiap kali anak sedang mengalami perasaan tertentu.

Dengan begitu, anak akan lebih cepat memahami pola komunikasi dan tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengekspresikan diri.

Jika komunikasi dilakukan secara tidak konsisten, anak bisa merasa bingung dan sulit mengembangkan kebiasaan sehat dalam mengelola emosinya.

“Sejak anak aku mengerti emosi, umur sekitar 18 bulan saat sudah mulai bisa ngomong, aku selalu bilang begini sama dia: kamu kalau lagi merasa sedih, atau gak enak di dada, kamu bilang ya sama Mama.” kata Aninda.

Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk saling bekerja sama dan menggunakan metode yang sama di rumah. Konsistensi ini akan membuat anak lebih percaya diri dalam menyampaikan emosinya.

3. Ajarkan metode hitung 1–5 untuk meredam ledakan emosi

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik

Salah satu tips unik dari Aninda adalah melatih anak menghitung dari 1 sampai 5 ketika emosinya sudah sulit ditahan. Metode sederhana ini bertujuan untuk memberi jeda pada anak agar tidak langsung meledak.

Dalam jeda tersebut, anak bisa menurunkan intensitas emosinya sedikit demi sedikit sehingga lebih mudah terkendali.

Metode ini bisa dilakukan kapan pun, baik di rumah maupun di tempat umum. Orangtua hanya perlu mengingatkan anak untuk berhitung dengan perlahan, sambil mengajaknya menarik napas dalam.

“Kalau sudah tidak bisa ditahan nangisnya, kamu bisa ke tempat yang sepi di rumah ini, lalu kamu hitung dari 1–5. Maksudnya disuruh berhitung adalah untuk menenangkan emosinya, jadi dia tidak langsung meledak.” ungkap Aninda dalam podcast.

Seiring waktu, anak akan menjadikan ini sebagai rutinitas yang otomatis dilakukan setiap kali mereka merasa marah atau sedih.

4. Dampingi anak saat belajar menenangkan diri dengan metode hitung

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik

Anak mama membutuhkan pendampingan saat pertama kali belajar mengelola emosinya. Misalnya, ketika si Kecil sedang marah atau kecewa, orangtua bisa mengajaknya ke tempat yang lebih tenang di rumah.

Di sana, Mama dapat menemani si Kecil untuk melakukan aktivitas sederhana seperti berhitung sambil mengatur napas.

Latihan ini perlu dilakukan secara konsisten agar anak tahu bahwa mereka punya cara aman untuk meredakan emosi.

“Awalnya, metode ini harus dilatih, ditemani dan digandeng setiap kali dia mau berhitung di tempat sepi. Lama kelamaan, anak pasti bisa sendiri karena sudah jadi kebiasaan.” jelas Aninda.

Dengan mendampingi anak di setiap proses, orangtua juga membangun rasa aman.

Anak akan merasa tidak sendirian ketika menghadapi perasaan yang sulit. Lama-kelamaan, mereka akan bisa menenangkan diri secara mandiri.

5. Bangun metode berhitung menjadi kebiasaan sehat yang berkelanjutan

Tantrum Bisa Dicegah! Ajarkan Metode Ini pada Anak Sejak Usia 2 Tahun
Freepik

Dalam siniar yang sama, praktisi psikologi Aninda menekankan bahwa mengelola emosi bukanlah keterampilan instan yang dimiliki sejak lahir, melainkan kebiasaan yang harus dilatih setiap hari.

Orangtua berperan penting untuk terus mengingatkan, mendampingi, dan memberi contoh yang baik dalam mengendalikan perasaan.

Ketika anak sudah terbiasa, si Kecil akan mampu menghadapi konflik atau kekecewaan tanpa harus meledak.

Kebiasaan sehat ini akan menjadi bekal berharga bagi anak di masa depan, yang akan berdampak positif pada hubungan sosial anak di sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

“Lama kelamaan, aku sudah tidak perlu menemaninya lagi saat dia (anak) mau berhitung. anak pasti bisa sendiri karena sudah jadi kebiasaan. Contohnya saat dia kesal sendiri saat bermain balok susun, dia bisa berjalan sendiri ke tempat sepinya lalu berhitung untuk meredakan emosinya sendiri.” pungkas Aninda.

Itulah informasi mengenai tantrum bisa dicegah! Ajarkan ini pada anak sejak usia 2 tahun. Yuk, ajarkan pada si Kecil dari sekarang!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid