Berdampak pada Kognisi, Ini Pentingnya Ruang Terbuka Hijau bagi Perkembangan Anak

Anak-anak generasi sebelum gen alpha mungkin masih sering bermain di bawah pohon rindang, berlari di padang rumput, atau memanjat pohon sepulang sekolah seolah itu adalah bagian dari hari-hari biasa.
Namun kini, ruang hijau yang kita lihat sudah tidak sebanyak itu, apalagi bagi anak-anak yang tumbuh di lingkungan kota-kota besar. Padahal, ada sesuatu yang sangat berharga dari kehadiran alam di sekitar anak, hal yang sering kita anggap sepele, tapi berdampak besar dalam hidup mereka.
Sebuah penelitian oleh Wells & Evans (2003) menemukan bahwa anak-anak yang tinggal dekat dengan ruang hijau atau bersekolah di lingkungan dengan halaman yang rindang cenderung memiliki tingkat kesehatan yang tinggi, pada beberapa kasus dapat meningkat hingga 14%
Anak-anak yang lebih besar dan remaja pun merasakan hal yang sama, mereka yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau cenderung memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa alam di sekitar rumah dan sekolah bukan hanya mempercantik pemandangan, tapi juga berpengaruh nyata pada kesehatan anak, terutama toddler yang masih ada di tahap awal kehidupannya.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan menjelaskan manfaat ruang hijau untuk perkembangan anak, sesuai dengan laporan UNICEF dengan judul yang sama. Simak yuk, Ma!
1. Perkembangan sosial dan emosional

Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan berbasis alam menunjukkan kemampuan regulasi emosi yang lebih baik, keterampilan sosial yang meningkat, serta rasa percaya diri dan kemandirian yang tumbuh secara alami.
Interaksi di luar ruangan memberi ruang bagi ekspresi diri yang lebih bebas dan positif.
2. Perkembangan kognitif

Tak hanya perkembangan fisik, ruang hijau juga berkaitan erat dengan kemampuan kognitif anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Dadvand et al. pada 2015 menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal atau bersekolah di lingkungan yang memiliki lebih banyak area hijau mengalami peningkatan fungsi kognitif, termasuk kepadatan jaringan otak di area yang terkait dengan kemampuan berpikir.
Temuan serupa juga diperoleh dalam Project BREATHE di Barcelona pada 2014, yang mencatat peningkatan perilaku positif pada anak-anak yang memiliki akses ke ruang hijau dan biru. Penelitian ini meneliti hubungan antara paparan anak-anak terhadap ruang hijau (seperti taman dan pepohonan) dan ruang biru (seperti danau, sungai, atau laut) di sekitar tempat tinggal dan sekolah mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki akses lebih besar ke ruang-ruang alami tersebut menunjukkan perilaku yang lebih positif, termasuk peningkatan kemampuan sosial, konsentrasi yang lebih baik, dan pengurangan masalah perilaku seperti agresi atau hiperaktivitas.
Selain itu, studi dari Li & Sullivan pada 2016 mengungkap bahwa lanskap hijau yang berada di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi dan performa akademik.
Dalam sebuah penelitian eksperimental yang melibatkan 94 siswa SMA di Illinois, Amerika Serikat, siswa yang belajar di ruang kelas dengan jendela menghadap area hijau mencatat pemulihan stres yang lebih cepat dan hasil tes perhatian yang 14% lebih tinggi dibandingkan siswa di kelas tanpa jendela atau yang menghadap bangunan.
3. Perkembangan fisik

Bermain dan bergerak di luar ruangan, terutama di area yang luas seperti taman atau lapangan, terbukti memberikan manfaat besar bagi tumbuh kembang anak.
Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik dan keterampilan motorik kasar maupun halus, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan secara menyeluruh.
Masa kanak-kanak, khususnya usia dini, adalah periode krusial untuk perkembangan kemampuan motorik.
Studi oleh Chawla pada 2015 menunjukkan bahwa anak-anak TK yang bermain setiap hari di taman bermain dekat alam memperoleh hasil yang jauh lebih baik dalam tes keseimbangan dan koordinasi motorik dibandingkan mereka yang bermain di taman bermain yang standar.
Lebih lanjut, akses terhadap ruang hijau di sekitar rumah atau sekolah juga mendorong anak-anak untuk lebih aktif secara fisik, yang berdampak positif pada kesehatan mental mereka.
Bahkan, keberadaan pohon di sepanjang jalan dapat meningkatkan kesukaan anak untuk berjalan kaki atau bersepeda di luar rumah.
Manfaat ruang terbuka hijau juga terlihat pada kesehatan mata. Studi oleh Dadvand et al pada 2015 menyatakan bahwa kasus rabun jauh (miopi) yang merajalela terutama di kawasan Asia Timur diyakini berkaitan dengan kurangnya paparan cahaya alami.
Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama di bawah sinar matahari, memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengalami rabun jauh parah di kemudian hari.
4. Meningkatkan literasi lingkungan

Interaksi dengan alam sejak dini berkontribusi pada berkembangnya kesadaran ekologis dan sikap peduli lingkungan pada masa dewasa nanti.
Ruang hijau berfungsi sebagai media belajar untuk memahami hubungan antara manusia dan alam.
Inilah yang disebut sebagai environmental literacy development, yaitu proses pengembangan pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, dan perilaku yang mendorong seseorang untuk membuat keputusan bijak dan aktif merawat lingkungan.
Anak yang tumbuh akrab dengan alam cenderung memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap isu lingkungan ketika mereka sudah besar.
5. Meningkatkan kepedulian

Berinteraksi langsung dengan alam bukan hanya menyenangkan bagi anak, tapi juga membentuk karakter mereka. Anak-anak yang sering bermain di luar ruangan cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, empati terhadap makhluk hidup, serta tanggung jawab terhadap lingkungan di sekitarnya.
Melalui kegiatan di alam, mereka belajar memahami perasaan, mengelola emosi, dan membangun keterampilan sosial.
Alam, tanpa disadari, menjadi ruang belajar yang sangat strategis untuk membentuk nilai-nilai tersebut sejak dini.
6. Perkembangan mental

Tahukah Mama? Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan lebih banyak unsur alam, seperti halaman hijau, jendela yang menghadap pepohonan, atau bahkan tanaman di dalam rumah, ternyata lebih mampu menghadapi tekanan hidup sehari-hari.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap anak-anak kelas 3 sampai 5. Ketika mereka ditanya soal hal-hal yang membuat stres, seperti karena di-bully teman atau bertengkar dengan orangtua, anak-anak yang bersinggungan dengan alam dalam kesehariannya menunjukkan ketahanan mental yang lebih baik.
Bukan cuma perasaan mereka sendiri yang membaik, tapi juga terlihat dari penilaian orangtua, mereka lebih jarang menunjukkan tanda-tanda cemas, sedih, atau mudah marah.
Yang lebih menarik, manfaat ini paling besar dirasakan oleh anak-anak yang hidupnya paling penuh tekanan.
Jadi, memberi akses ke alam di sekitar rumah, meski hanya tanaman kecil di pot, ternyata bisa jadi salah satu cara sederhana untuk membantu anak tumbuh lebih kuat secara emosional.
Ma, itulah manfaat ruang hijau untuk perkembangan anak. Setelah mengetahui hal ini, lebih rutin bawa anak jalan-jalan ke area terbuka di luar, yuk, Ma!



















