Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Memulai Homeschooling untuk Anak Menurut Pakarnya

Freepik/fwstudio
Freepik/fwstudio

Pasti Mama sudah tidak asing lagi dengan sistem belajar homeschooling atau belajar di rumah. Gambaran para orangtua tentang sistem sekolah ini adalah membutuhkan banyak biaya karena. Hal itu karena melihat anak artis atau orang kaya lainnya yang memilih menyekolahkan anaknya secara homeschooling. 

Padahal tanpa disadari banyak orangtua Indonesia yang memutuskan anaknya untuk homeschooling tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar. 

Wah bagaimana caranya ya, Ma? 

Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai beberapa Cara Memulai Homeschooling Langsung Dari Pakarnya bersama Nana Utomo yang mengisi Instagram Live dalam Popmama.com Parenting Academy 2021 yang berlangsung pada Selasa, 21 Desember 2021. Simak yuk, Ma! 

1.  Metode homeschooling

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Homeschooling merupakan pendidikan anak berbasis keluarga jadi disesuaikan juga dengan keadaan keluarga dan anak itu sendiri. Dalam hal ini, orangtua tak harus memanggil guru dari luar untuk mengajarkan si Anak. Mama dan Papa bisa langsung menjadi gurunya untuk anak-anak. 

Kemudian, setelah sepakat unutuk memilih homeschooling, Mama dan Papa bisa langsung memilih metode pembelajaran. Metode homeschooling ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan anak serta visi misi keluarga. 

Berikut ini ada beberapa metode homeschooling: 

1. School at home 

Metode ini mengacu pada kurikulum sekolah. Jadi dapat dikatakan kalau school at home ini seperti memindahkan pembelajaran dari sekolah ke rumah. 

Namun, kurikulum di sini dapat Mama dan Anak pilih sendiri, bisa kurikulum Internasional atau Nasional. 

2. Klasikal 

Metode klasikal ini pun tak berbeda jauh dengan school at home. Metode ini menggunakan sistem yang terstruktur.

3. Unschooling
Berbeda dengan school at home dan klasikal yang memiliki sistem terstruktur, unschooling ini lebih flexible. 

Metode unschooling dipelopori oleh pendidik asal Amerika, John Holt yang mengkritik kegiatan sekolah. Ia berpendapat bahwa organisasi sekolah tidak bisa mengeluarkan potensi serta melemahkan antusiasme belajar anak.

Jadi dengan metode pembelajaran ini, Mama dan Papa dapat menyesuaikan dengan keinginan anak-anak. Misalnya, anak sedang suka berhitung maka bisa langsung belajar matematika. Contoh lain anak sedang suka otomotif, tertarik sekali dengan mobil-mobilan, orangtua bisa memfasilitasinya dengan membuat mobil mainan sesuai kreatifitas anak atau yang lainnya. 

4. Montessori 

Metode montessori ini berfokus pada anak. Orangtua hanya dituntut untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar proses belajar lebih mudah. Biasanya, dalam metode ini anak-anak akan belajar menggunakan berbagai alat peraga. 

5. Charlotte Mason

Model dan metode homeschooling Charlotte Mason. Dalam metode ini, aktivitas belajar anak tidak harus mengurung mereka di dalam lingkungan buatan. 

Metode pembelajaran ini berbanding terbalik dengan montessori. Charlotte Mason mengatakan kalau pembelajaran bukan hanya didapat dari lingkungan buatan tetapi juga dalam lingkungan keseharian anak dengan membebaskan mereka belajar dari benda atau orang yang ada di sekitarnya. 

6. Eclectic homeschooling

Eclectic homeschooling merupakan model home schooling yang paling banyak digunakan di Indonesia karena menggunakan prinsip "mix and match" model homeschooling satu dan lainnya. 

7. Waldorf homeschooling

Pendidikan Waldorf didasarkan pada karya Rudolf Steiner. Metode ini menjauhkan anak dari penggunaan perangkat televisi dan komputer. Anak-anak akan diminta fokus pada seni dan kerajinan, musik dan gerakan, dan alam.

8. Reggio Emilia homeschooling 

Metode homeschooling Reggio Emilia ini berbasis proyek dan berorientasi pada minat. Metode ini biasanya digunakan oleh anak-anak balita. Di mana mereka masih memiliki rasa ingin tahu dan minat terhadap sesuatu yang tinggi dan haus akan informasi. 
 

2. Usia yang tepat untuk anak memulai homeschooling

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Sebenarnya tidak ada patokan usia yang pasti kapan anak bisa memulai homeschooling. Namun, Nana Utomo selaku praktisi homeschooling menyarankan untuk memulainya sejak usia balita. 

"Menurut pengalaman saya, yang paling gampang dan ideal yakni saat anak usia dini. Di mana mereka belum terpapar pembelajaran terstruktur sehingga pembelajaran bersama anak bisa dilakukan dengan fun," ucap Nana dalam acara Popmama Parenting Academy 2021 (21/12/2021).

"Kemudian, tamparan dari eksternal seperti "kok nggak sekolahkan anaknya sih?" itu akan minimal sekali. Selain itu, jika dimulai sejak usia dini, anak jadi tidak perlu melalui masa deschooling. Masa transisi dari sekolah formal ke homeschooling," lanjutnya. 

3. Persiapan untuk Anak dan orangtua jika ingin memulai homeschooling

Freepik/juraiwanr
Freepik/juraiwanr

Agar homeschooling dapat berjalan lancar dan ilmunya dapat diserap secara maksimal ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, baik dari orangtua maupun anak-anak. 

"Sebelum kita memilih homeschooling, orangtua harus meng-homeschooling-kan diri kita sendiri. Terkadang orangtua itu mindsetnya masih produk sekolah. Jadi, orangtua harus tahu dulu, homeschooling tuh seperti ini," kata Nana. 

Setelah Mama dan Papa memahami tentang homeschooling itu sendiri, barulah komunikasi hal itu pada anak. 

"Home schooling itu seperti ini, kegiatannya nanti akan dilakukan di rumah atau bisa bareng-bareng teman komunitas, bisa bikin kesepakatan, bikin jadwal, dan menciptakan kegiatan seru," ucap Nana.

4. Tips dan trik untuk orangtua yang ingin menyekolahkan anak dengan sistem homeschooling

Freepik/tirachardz
Freepik/tirachardz

Ada beberapa tips dan trik yang harus Mama ketahui sebelum memilih untuk memulai menyekolahkan anak secara homeschooling. 

Berikut ini beberapa tips dan trik dari Nana Utomo:

  1. Diskusi dengan pasangan untuk mencari support system. Sebab, belum tentu keluarga besar akan setuju dengan homeschooling. Jadi, jika ada cibiran dari pihak eksternal ada seseorang yang mendukung dan menguatkan Mama. 
  2. Cari support system dari luar dengan bergabung dengan komunitas orangtua yang menyekolahkan anaknya secara homeschooling. 
  3. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang homeschooling yang benar. Sebab, saat ini banyak sekali homeschooling seperti lembaga. Padahal homeschooling merupakan pendidikan berbasis keluarga, bisa dilakukan di rumah bersama Mama dan Papa.
  4. Observasi tentang kebutuhan anak. Lakukan secara berkala dengan menanyakan apa yang sedang dibutuhkan dan tahap perkembangannya sudah sejauh apa. 
  5. Siapkan aktivitas-aktivitas yang menarik. Bisa dengan membuat barang-barang DIY. Dengan melakukan DIY, Mama dan Anak dapat meminimalisir biaya praktik homeschooling. 

5. Kredibilitas ijazah anak-anak homeschooling di Indonesia

Freepik/pressfoto
Freepik/pressfoto

Belajar di rumah bersama keluarga dengan metode yang beragam, lalu bagaimana kredibilitas ijazah anak-anak homeschooling? Hal itu sering kali menjadi tanda tanya besar untuk para orangtua. 

Ternyata, sama saja dengan anak-anak yang mengikuti sekolah formal. Anak-anak homeschooling akan memperoleh ijazah dengan cara mengikuti ujian kesetaraan atau Ujian Formal yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Jadi tidak perlu khawatir lagi tentang kredibilitas ijazah, Ma. 

Nana pun menjelaskan, saat anaknya setara dengan usia anak SD, ia pun langsung mendaftarkan si Anak ke PKMB. Nantinya, ia akan mendapat buku dan soal-soal dari  pelajaran inti seperti PKN, Bahasa, dan Matematika. Nantinya soal-soal tersebut akan dilaporkan ke PKMB. 

Nah itulah beberapa informasi terkait cara memulai homeschooling untuk anak. Semoga dapat membantu mencerahkan Mama dan Anak yang ingin memulai homeschooling. 

Namun, ada hal lain yang perlu diingat nih, Ma. Dalam penentuan sistem pendidikan untuk anak, baik itu homeschooling atau sekolah formal, jangan sampai tidak mengajak anak untuk berdiskusi. Ajak ia untuk berpartisipasi menentukan pilihan. Hal ini agar anak bisa menjalankan sekolah dengan senang dan seluruh informasi pelajaran dapat diserap dengan maksimal. 

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid