Pembelajaran Calistung yang Sesuai dengan Usia Anak

Tak bisa disamaratakan, harus sesuai jenjang usia

10 Agustus 2021

Pembelajaran Calistung Sesuai Usia Anak
Freepik/jcomp

Setiap anak memiliki kewajiban untuk belajar dan setiap orangtua memiliki kewajiban untuk mengajarkan. Salah satu hal yang perlu diajarkan yakni calistung. 

Apa itu calistung?

Calistung adalah singkatan dari baca, tulis dan berhitung. Calistung merupakan pembelajaran dasar yang perlu anak pahami sejak dini guna mempermudahnya menerima pelajaran-pelajaran di masa depan. 

Dengan calistung anak akan diajarkan untuk mengenal huruf dan angka. Namun, harus berhati-hati saat mengajarkan calistung pada anak. Ajarkan sesuai porsinya. 

Hindari mengajarkan calistung pada si Kecil terlalu berat. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu mentalnya. 

Untuk itu, kali ini Popmama.com telah merangkum pembelajaran calistung untuk usia PAUD, TK A dan TK B. Simak yuk, Ma!

Calistung tingkat PAUD

Calistung tingkat PAUD
Freepik/fwstudio

Pendidikan anak usia dini atau sering disebut PAUD adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak untuk memberi rangsangan ppendidikan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Calistung pun menjadi salah satu agenda pembelajaran yang ada di PAUD. Pembelajaran ini dilakukan dengan cara bermain. 

Membaca 

Mama dapat mengajarkan anak usia dini nama buah-buahan, nama benda dan lainnya. Hal ini berguna untuk menambah kosa kata si Kecil. 

Selain itu, Mama juga dapat mengajarkan si Kecil huruf abjad melalui lagu dan video pembelajaran interaktif. Ajak ia bernyanyi dan menari dengan riang gembira. Cara ini mampu menarik perhatian anak dan membuatnya semangat belajar membaca. 

Menulis 

Untuk pembelajaran menulis di usia dini, anak dapat dikenalkan untuk memegang pensil. Mungkin yang sebelumnya si Kecil salah saat memegang pensil, kini dibenarkan sedikit demi sedikit. 

Kemudian, Mama juga dapat mengarahkan si Kecil untuk menulis garis lurus, melengkung, atau bisa juga membuat bentuk lingkaran. 

Jika anak bosan menulis menggunakan pensil, Mama dapat menggantinya menggunakan pensil warna. Hal tersebut agar ia melihat hal-hal lebih berwarna dan menarik sehingga semangat belajar. 

Berhitung 

Agar belajar berhitung mengasyikan, Mama dapat mengajak si Kecil belajar sambil bernyanyi. Misalnya, sambil bernyanyi dua mata saya. 

Sambil bernyanyi dan bergerak, pasti anak akan ceria dalam belajar berhitung.

2. Calistung tingkat TK A 

2. Calistung tingkat TK A 
Freepik/Gpointstudio

TK A merupakan satu tingkatan pendidikan yang lebih tinggi dari PAUD. Biasanya, anak yang duduk di bangku TK A berusia 4-5 tahun. 

Di jenjang TK A, anak dapat belajar calistung satu tingkat lebih sulit dari anak usia PAUD. Walau begitu, pelajarannya pun tidak disarankan untuk terlalu serius dan membuat anak kesulitan. 

Di usia TK A anak pun masih tetap harus belajar calistung sambil bermain.

Membaca 

Salah satu kegiatan membaca yang dapat dilakukan pada anak usia dini yakni mengenal huruf-huruf. 

Setelah anak bernyanyi ria huruf abjad, kini waktunya kenalkan pada si Kecil bentuk huruf. 

Mama dapat mengajarkannya menggunakan poster huruf. Beri tahu juga pada anak tentang huruf besar dan huruf kecil seperti huruf "A" besar dan huruf "a" kecil. 

Kenalkan kepada si kecil huruf-huruf tersebut secara perlahan dan berulang. 

Menulis 

Di jenjang TK A, Mama dapat mengajarkan anak tulisan yang lebih terarah. Misalnya, sebelumnya si Kecil membuat garis berantakan, kini ajarkan agar lebih rapi. 

Caranya, Mama dapat membuat panduan menulis si Kecil. Buatlah titik-titik berbentuk garis. Lalu minta ia untuk menebalkannya.

Jika Mama tidak ingin membuat panduan menulisnya, Mama bisa membeli buku belajar menulis untuk anak-anak. 

Jika anak sudah dapat meniru membuat garis, kemudian cobalah dengan membuat bentuk zig-zag, melingkar, dan lain-lain. 

Berhitung 

Di usia TK A, Mama dapat mengajak anak belajar berhitung dengan mengajaknya mengklasifikasi barang lalu berhitung perlahan. 

Contohnya, minta anak untuk mengklasifikasikan mainannya sesuai warna, lalu minta ia berhitung. Tak perlu banyak-banyak, mulailah belajar berhitung dari 1-5. 

Contoh lainnya yakni saat sedang membeli buah, mintalah bantuan anak untuk memasukkan buah ke dalam plasti sambil berhitung. Hal tersebut akan menyenangkan bagi si Kecil. 

3. Calistung tingkat TK B 

3. Calistung tingkat TK B 
Freepik/Tirachardz

Saat sudah berada di TK B, anak sudah semakin dekat dengan dunia sekolah dasar (SD). Biasanya, anak yang berada di TK B berusia 5-7 tahun. 

Pelajaran calistung anak di TK B pun akan lebih sulit dibanding dengan tingkatan PAUD dan TK A. 

Membaca 

Setelah belajar mengenal huruf dari tingkat PAUD dan TK A, di TK  B anak dilatih untuk membaca. Mulailah membaca dua huruf dua huruf terlebih dahulu. Misalnya, "ba", "ca", "da" dan lainnya. 

Jika sudah berhasil baca dua huruf, tingkatkan menjadi satu kata, misalnya "aba", "baca", "bada", dan lainnya. Kemudian, tingkatkan lagi menjadi satu kalimat pendek, misalnya "ada apa". 

Tingkatkan kesulitan membaca anak jika ia telah berhasil melewati tahap-tahap yang mudah. Dengan begitu, kemampuan membaca si kecil akan bertambah. 

Menulis

Setelah menulis menggunakan panduan titik-titik, di TK B bebaskan si Kecil untuk menulis sendiri. Mama hanya perlu memberinya contoh satu huruf di atas kertas, lalu minta si Kecil untuk menirunya di bawah contoh yang Mama berikan.  

Berhitung

Di usia TK B, anak dapat dikenalkan dunia tambah dan kurang. Mama dapat mengenalkan si Kecil pembelajaran ini dengan menggunakan benda atau mainan. 

Misalnya, menggunakan stik es krim, lego, pensil warna dan lainnya. 

Dengan menggunakan peralatan, belajar berhitung semakin menarik dan membuat anak antusias.  

Dalam proses belajar calistung, janganlah Mama menekan dan memarahi si Kecil jika ia tidak bisa. 

Itulah kisi-kisi belajar calistung yang sesuai dengan usia anak, Ma. Tetap sabar dan ajarkan si Kecil dengan sabar. Sebab, lama-kelamaan si Kecil akan menguasai pembelajaran tersebut dengan sendirinya. Jadi, tetap semangat dampingi si Kecil ya, Ma! 

Baca juga:

The Latest