Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik

Tahukah Mama bahwa pujian sederhana seperti “good job!” ternyata tidak selalu efektif untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi anak secara jangka panjang?

Sebagai orangtua, Mama tentu ingin memberikan dukungan dan pujian untuk setiap pencapaian anak.

Namun, pujian yang terlalu umum berpotensi besar untuk membuat anak mama bergantung pada pengakuan eksternal dan membandingkan dirinya dengan orang lain.

Dilansir dari University of Sydney, pujian yang terlalu umum seperti “good job!” dapat membuat anak bergantung pada pengakuan orang dewasa dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain.

Riset menunjukkan bahwa pujian yang menyoroti usaha dan progres lebih efektif membangun kepercayaan diri, ketahanan mental, dan motivasi intrinsik anak.

Tentunya, tidak ada yang salah dari niat baik Mama untuk memuji si Kecil.

Namun, Mama harus memastikan bahwa pujian yang diberikan tidak berlebihan, agar tidak menjadi bumerang yang mengganggu tumbuh kembang si Kecil.

Di artikel ini, Popmama.com telah merangkum informasi seputar hindari terlalu sering memuji anak, serta alternatif yang lebih dianjurkan untuk mendukung perkembangan si kecil.

Kenapa Terlalu Sering Memuji Bisa Berdampak Kurang Baik?

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik

Pujian seperti “good job” terdengar positif, namun pujian ini tidak membantu menumbuhkan growth mindset pada anak.

Kalimat ini dapat secara tidak sengaja mengisyaratkan bahwa cinta dan penerimaan orang tua bergantung pada hasil atau pencapaian anak, bukan pada usaha dan prosesnya.

Si Kecil menjadi terbiasa mencari validasi eksternal dan mulai membandingkan dirinya dengan standar atau ekspektasi orang lain.

Kondisi ini berpotensi untuk mengurangi kepercayaan diri, kemandirian, dan motivasi intrinsik anak untuk mencoba hal baru tanpa takut gagal.

Sama halnya dengan kalimat seperti “Kamu pintar sekali” atau “Mama bangga padamu saat kamu…”, yang bisa menanamkan keyakinan bahwa value diri anak bergantung pada pencapaian.

Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik/prostooleh

Jika Mama ingin membantu si Kecil mengembangkan rasa percaya diri yang sehat, mulailah dengan memberi pujian yang berfokus pada proses.

Contohnya,

  • “Kamu bekerja keras sekali untuk menyelesaikan puzzle itu!”
  • “Mama suka caramu mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan masalah ini.”
  • “Mama senang melihat perkembanganmu!”

Ucapan demikian akan mengapresiasi upaya dan strategi anak, bukan hanya hasil akhirnya. Hal ini akan menumbuhkan kebiasaan positif dan ketangguhan mental saat menghadapi tantangan.

Berikan Pujian yang Deskriptif

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik/Tirachardz

Alih-alih sekadar berkata “good job”, cobalah memberi pujian yang lebih deskriptif agar anak bisa memahami secara konkret apa yang ia lakukan dengan baik.

Contoh kalimat yang dapat Mama gunakan untuk memberikan pujian yang deskriptif adalah:

  • “Kamu teliti sekali dalam menyusun semua bagian puzzle ini!”
  • “Kamu awalnya ragu untuk mencoba mainan baru itu, tapi akhirnya kamu berhasil! Bagaimana perasaanmu?”

Kalimat ini membantu anak merefleksikan proses yang ia lalui dan memberi pemahaman lebih mendalam tentang keberhasilannya. Anak jadi lebih fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil akhir.

Tunjukkan Kasih Sayang yang Tulus

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik/Prostooleh

Selain memuji upaya dan proses, penting juga untuk selalu menunjukkan cinta dan kasih sayang yang tidak bergantung pada pencapaian anak.

Si Kecil perlu merasa bahwa ia dicintai tanpa syarat, terlepas dari keberhasilannya di sekolah, keahliannya, atau pencapaiannya. Ini membangun rasa aman dan kelekatan yang sehat antara anak dan orang tua.

Beberapa contoh kalimat yang bisa Mama ucapkan adalah:

  • “Kamu adalah bagian yang sangat spesial dalam hidup Mama!”
  • “Mama senang sekali melihat senyummu”
  • “Main sama kamu membuat Mama sangat bahagia.”

Kalimat-kalimat demikian akan menanamkan rasa aman dan kepercayaan diri yang kuat pada si Kecil.

Anak yang merasa dicintai tanpa syarat akan lebih siap menghadapi tantangan hidup karena tahu ia selalu punya tempat yang menerima dirinya apa adanya.

Berikan Umpan Balik yang Spesifik

Hindari Terlalu Sering Memuji Anak! Kenali Dampak dan Alternatifnya
Freepik/bristekjegor

Pujian yang spesifik dapat membantu anak memahami nilai-nilai baik yang sedang dikembangkan.

Daripada memuji dengan kalimat umum, lebih baik jelaskan secara konkret perilaku apa yang patut diapresiasi. Hal ini akan membantu si Kecil mengenali tindakan positif dan termotivasi untuk mengulanginya.

Contohnya,

  • “Kamu tahu temanmu sedang sedih dan kamu memeluknya. Itu sangat baik sekali.”
  • “Kamu membereskan mainanmu tanpa disuruh. Hebat sekali, kamu sudah menunjukkan rasa tanggung jawab yang luar biasa!”

Umpan balik yang jelas membantu anak mengenali perilaku baik yang bisa diulang di kemudian hari. Ini akan lebih berdampak dibandingkan pujian umum yang mudah dilupakan.

Itulah informasi tentang hindari terlalu sering memuji anak. Dengan mengganti pola pujian ke arah yang lebih deskriptif, spesifik, dan penuh kasih sayang, Mama bisa membantu si kecil tumbuh menjadi anak yang percaya diri, mandiri, dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid