Mama Harus Jeli, Ini 7 Tanda si Kecil Mengalami Migrain

1. Migrain anak berbeda dengan yang dialami orang dewasa

Pada orang dewasa, migrain ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi saja. Sedangkan pada anak-anak, migrain biasanya akan terasa di sekitar dahi.
Mereka akan merasa sakit di area tersebut. Bagi anak-anak, pandangan mereka akan merasa seperti ada distorsi saat mengalami migrain.
Pandangan yang terlihat zig-zag, benda jauh terlihat dekat, atau sebaliknya, itu merupakan tanda mereka tengah mengalami gangguan yang disebut sindrom Alice-in-Wonderland.
Sindrom ini jadi pertanda si Kecil tengah mengalami sakit kepala.
2. Anak yang mengalami migrain akan tetap mengalaminya saat dewasa

Menurut data, pada anak rentang umur 3 sampai 7 tahun, 3 persen di antaranya pernah mengalami migrain. Sementara pada anak rentang umur 7 sampai 11 tahun, prosentasenya lebih besar yaitu sekitar 11 persen.
Di Amerika Serikat, setidaknya 23 persen dari anak berumur 15 tahun pernah mengalami migrain.
Data ini dibagi menjadi jenis kelamin. Setidaknya 18 persen anak perempuan dan 6 persen anak laki-laki yang mengalami migrain.
Menurut dokter anak sekaligus wakil direktur dari Headache Center di Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Scott Powers, anak yang biasa mengalami migrain akan tumbuh menjadi dewasa yang biasa mengalaminya juga.
Ini dikarenakan migrain adalah kondisi kesehatan yang kronis dan seringnya merupakan kondisi yang tidak berubah. Migrain akan tetap dimiliki orang yang sering mengalaminya.
3. Tingkah anak yang mengalami migrain

Untuk melihat tanda migrain pada anak, perhatikan tingkah laku mereka. Anak yang tengah mengalaminya suka memegang kepala atau menjambak rambut.
Selain itu, mereka akan memilih berada di kasur dan bersembunyi di balik selimut. Bisa juga, mereka memilih berdiam diri di kamar yang sunyi dan gelap.
Tanda lainnya adalah rasa mual. Mereka yang mengalami migrain biasanya dibarengi dengan mual sehingga mereka tidak selera saat diajak makan.
4. Tanda migrain pada balita

Seorang Mama bernama Katrina Swenson memiliki anak balita yang ternyata suka mengalami migrain.
Ia bercerita, si Kecil sudah memiliki gejala migrain sejak ia berumur 2 tahun. Kadang si Kecil berubah moodnya menjadi kesal dan tiduran di lantai.
Tak lama, ia akan muntah. Selanjutnya, ia menjadi lemas, atau malas bergerak yang berujung pada ketiduran.
Karena masih kecil, tentu hal ini akan sulit dideteksi. Mereka tidak bisa menjelaskan apa yang dirasakannya. Namun Katrina menjelaskan, kadang buah hatinya tiba-tiba memukul matanya atau mencakar sisi wajahnya saat merasakan sakit kepala karena migrain.
5. Jika mendapati anak mengalami migrain

Menurut tenaga kesehatan ahli, anak yang mengalami migrain sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter anaknya.
Mama juga disarankan membuat jurnal untuk mencatat tanda si Kecil mengalami migrain. Ini akan memudahkan proses diagnosa si Kecil.
Mendatangi dokter spesialis juga bisa jadi solusi jika migrain yang dialami si Kecil cukup sering dan intens. Dari sana, Mama bisa melihat masalah potensial apa yang dimiliki sang buah hati.
6. Obat untuk migrain si Kecil

7. Cara menghindari migrain pada anak




















