5 Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi, Mirip Tapi Tidak Sama

- Perbedaan kulit kering dan dehidrasi
- Kulit kering disebabkan kurangnya produksi minyak alami, sementara kulit dehidrasi berkaitan dengan kekurangan kadar air dalam kulit.
- Awal mula permasalahan, perbedaan fisik tampilan kulit, dan cara mengatasinya berbeda.
- Respons terhadap produk skincare
- Kulit kering sensitif terhadap alkohol, memilih produk bertekstur tebal. Kulit dehidrasi bisa terasa berminyak tapi kencang atau kaku.
Banyak orang mengira kulit kering dan kulit dehidrasi adalah hal yang sama, padahal keduanya sangat berbeda. Meski sama-sama membuat kulit terasa tidak nyaman, perawatan untuk kulit kering dan kulit dehidrasi membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Kulit kering merupakan kondisi bawaan yang disebabkan kurangnya produksi minyak alami. Sementara itu, kulit dehidrasi lebih berkaitan dengan kekurangan kadar air dalam kulit.
Agar tidak salah memilih produk perawatan, penting untuk memahami ciri khas masing-masing kondisi ini. Berikut Popmama.com siap perbedaan kulit kering dan dehidrasi.
1. Awal mula permasalahan kulit kering vs kulit dehidrasi

Kulit kering adalah kondisi yang terjadi karena kurangnya produksi minyak atau sebum alami di kulit. Ini biasanya bersifat genetik atau bisa dipengaruhi oleh faktor usia dan lingkungan yang terlalu kering.
Kulit kering cenderung terasa kasar, bersisik, dan bahkan bisa mengelupas, terutama saat terkena cuaca dingin atau paparan AC berlebihan.
Sementara itu, kulit dehidrasi disebabkan oleh kurangnya kadar air di lapisan kulit, bukan karena kurang minyak. Jadi, meskipun seseorang memiliki kulit berminyak, ia tetap bisa mengalami dehidrasi kulit.
Dehidrasi bisa terjadi karena kurang minum air, terlalu sering mencuci muka dengan sabun yang keras, atau penggunaan produk skincare yang membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya.
2. Perbedaan fisik tampilan kulit kering vs kulit dehidrasi

Kulit kering umumnya tampak kusam, bersisik, dan bisa terasa gatal. Pada beberapa kasus, kulit bisa tampak pecah-pecah dan bahkan menyakitkan, terutama di area siku, lutut, atau tumit.
Riasan juga sering tidak menempel dengan baik karena tekstur kulit yang tidak rata. Di sisi lain, kulit dehidrasi sering menunjukkan tanda-tanda seperti kulit tampak kusam, kencang, dan terdapat garis halus yang samar.
Meskipun mungkin terasa berminyak di permukaan, bagian dalam kulit dehidrasi sebenarnya kekurangan cairan. Ciri khas lain dari kulit dehidrasi adalah terasa ketarik setelah mencuci muka.
3. Kulit kering adalah jenis kulit, sedangkan kulit dehidrasi bersifat sementara

Kulit kering adalah jenis kulit yang bersifat permanen. Artinya, seseorang memang terlahir dengan kondisi ini dan akan terus mengalaminya.
Mengingat sifatnya yang menetap, kulit kering perlu perawatan jangka panjang dengan produk yang mengandung emolien dan minyak untuk menjaga kelembapan.
Sebaliknya, kulit dehidrasi adalah kondisi kulit yang bersifat sementara dan dapat dialami oleh semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak sekalipun.
Ketika penyebabnya diatasi, seperti dengan mencukupi asupan cairan atau memperbaiki rutinitas skincare, kondisi kulit dehidrasi bisa membaik.
4. Cara mengatasinya berbeda

Untuk mengatasi kulit kering, diperlukan produk yang mampu mengembalikan dan menjaga lapisan pelindung kulit.
Biasanya, produk berbasis minyak, seperti krim emolien dan pelembap yang kaya kandungan oklusif (misalnya petrolatum atau shea butter), lebih efektif untuk mengunci kelembapan dan mencegah air menguap dari kulit.
Berbeda dengan kulit dehidrasi yang lebih membutuhkan produk berbasis air atau memiliki kandungan humektan seperti hyaluronic acid, glycerin, dan aloe vera.
Produk ini bekerja dengan cara menarik air ke dalam lapisan kulit agar kembali lembap dan kenyal. Minum cukup air setiap hari juga sangat penting untuk membantu memperbaiki kondisi dehidrasi kulit dari dalam.
5. Respons terhadap produk skincare

Kulit kering biasanya sangat sensitif terhadap produk yang berbahan dasar alkohol karena akan semakin memperburuk kekurangan minyaknya.
Oleh karena itu, orang dengan kulit kering cenderung memilih produk yang bertekstur tebal dan kaya, seperti balm atau krim padat yang bisa memberikan rasa nyaman dan kelembapan tahan lama.
Sebaliknya, kulit dehidrasi mungkin tampak membingungkan karena bisa terasa berminyak namun tetap terasa kencang atau kaku.
Penggunaan produk yang terlalu berat bisa memperparah minyak di permukaan, sementara produk terlalu ringan tidak cukup menghidrasi.
Kuncinya adalah memilih produk dengan keseimbangan antara hidrasi (air) dan kelembapan (barrier protection) agar kulit tetap seimbang dan tidak overreacting.
Nah, itu dia perbedaan kulit kering dan dehidrasi. Jadi, sekarang tau kan perbedaannya, Ma?



















