Benarkah Minum Susu Kedelai saat Hamil Bisa Bikin Kulit Bayi Putih?
- Susu kedelai aman dikonsumsi selama kehamilan, tetapi perlu dalam jumlah wajar karena isoflavon berlebihan dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin.
- Kedelai diyakini dapat membantu mencegah depresi selama kehamilan karena kandungan isoflavon yang memiliki efek antioksidan serta anti-inflamasi.
- Minum susu kedelai saat hamil tidak menentukan warna kulit bayi. Warna kulit lebih ditentukan oleh faktor genetik.
Banyak mitos dan tips turun-temurun yang beredar di kalangan ibu hamil seputar cara mendapatkan bayi dengan kulit putih dan bersih. Salah satu yang paling sering dibicarakan adalah konsumsi susu kedelai selama kehamilan.
Mitosnya, rutin minum susu kedelai bisa membuat kulit bayi menjadi lebih cerah atau bahkan putih sejak lahir. Namun, benarkah minum susu kedelai saat hamil bisa bikin kulit bayi putih? Ataukah hanya sekadar mitos yang belum terbukti kebenarannya?
Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan lebih lanjut.
1. Manfaat dan batas konsumsi susu kedelai saat hamil
Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil. Berbagai produk olahan kedelai juga umumnya aman selama kehamilan, namun tetap perlu dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Kedelai mengandung isoflavon, sejenis fitoestrogen yang menyerupai hormon estrogen di dalam tubuh. Beberapa pakar menyebutkan bahwa konsumsi kedelai dalam jumlah berlebihan berisiko mengganggu kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Meski begitu, kedelai kedelai tetap merupakan pilihan yang baik selama kehamilan jika dilihat secara gizi. Kedelai adalah sumber protein rendah lemak yang kaya mineral.
"Selain protein berkualitas tinggi, kedelai juga menyediakan asam folat, zat besi, kalsium, seng, dan mineral lain," kata Elizabeth Somer, M.A., R.D, penulis Eat Your Way to Happiness, melansir dari Parents.
"Kedelai juga mengandung tinggi serat dan sumber asam lemak omega-3," sambungnya.
2. Mengonsumsi kedelai berhubungan dengan kesehatan mental
Mengonsumsi kedelai diyakini dapat membantu mencegah depresi selama kehamilan. Sebuah studi yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kedelai dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kandungan isoflavon dalam kedelai, yaitu senyawa alami menyerupai hormon estrogen dan diketahui memiliki efek antioksidan serta anti-inflamasi yang dapat memengaruhi fungsi otak.
Selain itu, kedelai juga mengandung nutrisi penting seperti magnesium, vitamin B, dan asam amino yang mendukung fungsi sistem saraf. Hal ini secara tidak langsung turut berperan dalam menjaga kesehatan mental.
3. Benarkah minum susu kedelai saat hamil dapat membuat kulit bayi putih?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Fredrico Patria, Sp.OG, menegaskan bahwa ibu hamil yang minum susu kedelai berkaitan dengan kulit bayi di dalam kandungannya menjadi putih ternyata hanya mitos belaka.
Menurutnya, warna kulit bayi tidak dapat berubah hanya karena pengaruh makanan yang dikonsumsi ibu selama kehamilan.
"Makanan tidak berpengaruh pada kulit bayi dalam kandungan," kata dr. Fredrico Patria, Sp.OG mengutip dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
Minum susu kedelai saat hamil bukanlah faktor yang menentukan warna kulit bayi saat dilahirkan. Warna kulit lebih ditentukan oleh faktor genetik dari orang tua.
"Bagaimana pun juga, warna kulit bayi akan mengikuti warna kulit orang tuanya yang secara genetis memang otomatis menurun kepada bayinya," kata dr. Fredrico Patria, Sp.OG.
Selain faktor genetik, hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh Mama juga dapat memengaruhi produksi sel melanosit yang menentukan warna kulit.
Lingkungan tempat anak tumbuh juga berperan, seperti paparan sinar matahari dan zat kimia tertentu yang dapat memengaruhi produksi melanin.
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan adanya kaitan antara konsumsi susu kedelai saat hamil dengan warna kulit bayi.
Jadi, tidak benar minum susu kedelai saat hamil bisa bikin kulit bayi putih, ya! Jangan asal percaya dengan mitos yang beredar, Ma.
