Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Ablasio Retina yang Dialami Dewi Yull? Ketahui Penyebabnya!

Apa Itu Ablasio Retina yang Dialami Dewi Yull Ketahui Penyebabnya! 1.png
Instagram.com/dewiyullofficial
Intinya sih...
  • Kronologi ablasio retina yang dialami Dewi Yull berupa miopi ekstrem dengan minus 25 pada mata kanan dan minus 19 pada mata kiri.
  • Tanda-tanda awal mulai dirasakan pada tahun 2023.
  • Faktor risiko termasuk miopi tinggi, usia di atas 50 tahun, dan riwayat trauma mata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia hiburan Indonesia tengah berduka mendengar kabar bahwa penyanyi legendaris Dewi Yull mengalami kebutaan permanen pada mata kanannya.

Artis kelahiran Cirebon yang dikenal lewat lagu ikonik 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita' ini harus merelakan fungsi penglihatan salah satu matanya akibat kondisi medis yang disebut ablasio retina.

Meskipun menghadapi cobaan berat ini, Dewi Yull tetap menunjukkan ketabahan dan sikap positif yang patut diteladani. Ablasio retina atau pelepasan retina merupakan kondisi medis serius yang dapat mengancam penglihatan seseorang secara permanen.

Gangguan ini terjadi ketika lapisan retina terlepas dari jaringan pendukungnya, sehingga mengganggu proses penglihatan normal. Kondisi yang dialami Dewi Yull ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan mata, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti minus mata yang ekstrem.

Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk simak Popmama.com merangkum ablasi retina yang dialami Dewi Yull secara lebih detail.

1. Kronologi ablasi retina yang dialami Dewi Yull

Apa Itu Ablasio Retina yang Dialami Dewi Yull Ketahui Penyebabnya! 2.png
Instagram.com/dewiyullofficial

Perjalanan panjang kondisi mata Dewi Yull dimulai dari masalah miopi ekstrem yang telah dideritanya sejak lama. Mata kanan penyanyi berusia 64 tahun ini memiliki minus 25, sedangkan mata kiri minus 19, yang tergolong sangat tinggi dan berisiko menimbulkan komplikasi serius.

Kondisi minus yang ekstrem ini menjadi faktor utama yang memicu terjadinya ablasio retina pada mata kanannya. Tanda-tanda awal gangguan penglihatan mulai dirasakan Dewi Yull pada tahun 2023 ketika ia melihat adanya cairan seperti gelembung di dalam matanya.

Cairan tersebut awalnya bening namun lambat laun berubah warna menjadi kuning dan semakin pekat hingga akhirnya gelap. Puncaknya terjadi pada suatu malam ketika mata kanannya benar-benar kehilangan penglihatan dan tidak dapat menangkap cahaya sama sekali.

Meskipun telah menjalani operasi dengan pemasangan silikon, penglihatan mata kanan Dewi Yull tidak dapat dipulihkan sepenuhnya dan hanya mampu menangkap sedikit cahaya.

2. Penyebab dan gejala ablasi retina

Apa Itu Ablasio Retina yang Dialami Dewi Yull Ketahui Penyebabnya! 3.png
Instagram.com/dewiyullofficial

Ablasio retina dapat terjadi karena berbagai faktor risiko, dengan miopi tinggi (minus di atas 5) menjadi salah satu penyebab utamanya. Seiring bertambahnya usia, khususnya di atas 50 tahun, retina menjadi semakin tipis dan rapuh sehingga mudah mengalami robekan.

Ketika robekan terjadi, cairan dapat masuk dan menyebabkan retina terlepas dari lapisan pendukungnya, yang kemudian mengganggu atau bahkan menghilangkan fungsi penglihatan.

Gejala ablasio retina biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat berupa munculnya kilatan cahaya (fotopsia), bintik-bintik hitam yang mengambang (floater), atau sensasi seperti ada tirai abu-abu yang menutupi pandangan.

Selain faktor usia dan miopi tinggi, kondisi ini juga dapat dipicu oleh riwayat trauma mata, peradangan mata, faktor genetik, atau komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes.

Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangatlah penting karena ablasio retina termasuk kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis segera.

3. Cara mengatasi ablasi retina

Apa Itu Ablasio Retina yang Dialami Dewi Yull Ketahui Penyebabnya! 4.png
Instagram.com/dewiyullofficial

Satu-satunya cara untuk mengatasi ablasio retina adalah melalui tindakan operasi yang harus dilakukan oleh dokter spesialis mata dengan kualifikasi subspesialis retina. Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan posisi retina yang terlepas ke tempatnya semula agar dapat berfungsi kembali dengan normal.

Keberhasilan operasi sangat bergantung pada kecepatan penanganan, karena semakin lama retina terlepas, semakin besar risiko kerusakan permanen pada penglihatan. Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari ablasio retina, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.

Pemeriksaan mata rutin sangat dianjurkan, khususnya bagi penderita miopi tinggi dan individu berusia di atas 50 tahun. Deteksi dini melalui pemeriksaan oftalmoskopi oleh dokter spesialis mata dapat membantu mengidentifikasi tanda-tanda awal sebelum kondisi menjadi lebih parah.

Seperti yang diingatkan Dewi Yull, masyarakat Indonesia yang memiliki minus tinggi harus segera memeriksakan diri ke dokter mata jika merasakan gejala seperti munculnya gelembung atau gangguan penglihatan lainnya.

Nah, itulah penjelasan terkait ablasi retina yang dialami Dewi Yull dan beberapa gejalanya. Semoga kita semakin perhatian terhadap kesehatan mata ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

Resep Rica-Rica Ayam Sederhana, dengan Rempah Tradisional

15 Des 2025, 21:37 WIBLife