- Jantung lebih sehat. Kurangi lemak jenuh dan perbanyak serat dari sayur dan buah membantu menurunkan risiko penyakit jantung
- Mengurangi peradangan. Dengan meningkatkan asupan nabati, secara alami meningkatkan asupan antioksidan yang membantu melawan peradangan dalam tubuh.
- Mencegah dan mengelola diabetes. Seperti pola makan nabati lainnya yang menekankan pengurangan konsumsi produk hewani, pola makan fleksitarian telah terbukti efektif dalam mencegah dan mengelola diabetes tipe 2.
Apa Itu Diet Flexitarian? Pilihan Fleksibel untuk Tubuh Sehat

- Diet flexitarian adalah pola makan yang menekankan konsumsi sayur, buah, dan makanan nabati lainnya, tapi tetap memperbolehkan daging atau produk hewani sesekali.
- Manfaat diet flexitarian antara lain bisa membantu mencegah penyakit kronis, menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan dalam tubuh, dan mencegah serta mengelola diabetes.
- Makanan yang disarankan untuk diet flexitarian antara lain buah-buahan, sayuran, protein nabati, biji-bijian utuh, susu nabati, telur, produk susu, kacang-kacangan, lemak sehat; sementara daging dan unggas serta ikan harus dibatasi.
Belakangan ini, diet flexitarian lagi hits banget, Ma! Bayangin, Mama bisa makan sayur, buah, dan makanan nabati sebanyak mungkin, tapi tetap boleh sesekali ngemil ayam, ikan, atau telur. Fleksibel tapi tetap sehat, jadi Mama nggak merasa kehilangan makanan favorit.
Yang seru, diet ini gampang diikuti dan nggak bikin Mama stres soal makanan. Selain bikin tubuh tetap fit, diet flexitarian juga bisa bantu jaga berat badan, bikin jantung lebih sehat, dan menurunkan risiko penyakit kronis. Pokoknya, tubuh sehat, hati senang!
Berikut Popmama.com rangkum beberapa hal penting tentang diet flexitarian. Simak di bawah, ya!
1. Apa itu diet flexitarian

Diet flexitarian adalah pola makan yang menekankan konsumsi sayur, buah, dan makanan nabati lainnya, tapi tetap memperbolehkan daging atau produk hewani sesekali. Berbeda dengan diet vegetarian yang sepenuhnya menyingkirkan daging, diet flexitarian lebih fleksibel sehingga cocok bagi Mama yang ingin hidup sehat tanpa harus mengorbankan semua kenikmatan makanan hewani.
Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menyebutkan bahwa sebanyak 93,6 persen orang Indonesia masih kurang konsumsi buah dan sayur. Untuk itu, Mama bisa mulai mencoba diet flexitarian sebagai cara untuk kembali menerapkan pola makan bergizi seimbang.
Sayur dan buah penting banget untuk menjaga metabolisme Mama tetap optimal. Dengan menambah asupan nabati setiap hari, tubuh bakal lebih sehat, pencernaan lancar, dan energi tetap terjaga.
2. Manfaat diet flexitarian

Selain bikin tubuh lebih sehat, diet flexitarian juga bisa bantu mencegah penyakit kronis. Dr. Rita menjelaskan, dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh serta menambah sayur dan buah, risiko penyakit bisa ditekan. Tubuh Mama tetap fit, energi terjaga, dan mood pun ikut oke. Ini dia beberapa manfaat yang bisa Mama rasakan:
3. Daftar makanan yang disarankan

Supaya Mama lebih mudah menjalani diet flexitarian, mengutip dari Cleveland Clinic, berikut beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi:
- Buah-buahan
- Sayuran
- Protein nabati (kacang-kacangan seperti kacang hitam, kacang merah atau kacang navy, edamame, buncis)
- Biji-bijian utuh (beras merah, gandum)
- Susu nabati (meskipun susu sapi aman dikonsumsi dalam jumlah sedang)
- Telur
- Produk susu (keju, yoghurt, atau alternatif susu)
- Kacang-kacangan, selai kacang, biji-bijian dan lemak sehat
- Minyak, rempah-rempah dan herbal
Dibatasi:
- Daging dan unggas (potongan daging sapi tanpa lemak, dada ayam, dada kalkun)
- Ikan (salmon, nila, udang)
- Apa pun yang diberi tambahan gula atau karbohidrat olahan
4. Tips memulai diet flexitarian

Supaya Mama lebih mudah menjalani diet flexitarian, coba beberapa tips praktis berikut:
- Mulai dari yang Kecil
Jangan langsung ekstrem. Mulai dengan mengganti satu porsi daging dengan sayur atau protein nabati setiap hari.
- Perbanyak Sayur dan Buah
Tambahkan sayur di setiap makan dan jadikan buah sebagai camilan sehat di sela aktivitas.
- Pilih Karbohidrat dan Lemak Sehat
Gunakan biji-bijian utuh seperti beras merah atau gandum, dan minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak alpukat.
- Tetap Fleksibel
Mama masih boleh makan ayam, ikan, atau telur sesekali. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan dan porsi.
- Catat dan Evaluasi
Mama bisa mencatat menu harian, energi, atau mood. Ini membantu Mama menyesuaikan pola makan sesuai kebutuhan tubuh.
Demikian informasi seputar diet flexitarian. Dengan pola makan fleksibel ini, Mama tetap bisa sehat, nikmati makanan favorit, dan jalani hidup dengan lebih menyenangkan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, ya!


















