- Kontak mulut ke mulut (HSV-1)
Apa itu Herpes? Kenali Cara Penularan dan Pengobatannya!

- Herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) dan dapat menetap seumur hidup setelah terpapar, baik herpes mulut maupun genital.
- HSV-1 menyebabkan herpes mulut, penularan melalui berciuman atau berbagi barang pribadi. HSV-2 adalah penyebab herpes genital, menular melalui hubungan seksual.
- Penularan herpes terjadi melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, bukan lewat udara atau sentuhan ringan.
Herpes adalah salah satu penyakit menular yang sering membuat orang cemas karena dapat muncul tiba-tiba dan meninggalkan luka yang terasa perih.
Banyak yang mengira herpes hanya menyerang area mulut atau hanya berkaitan dengan aktivitas seksual, padahal virus ini jauh lebih kompleks.
Herpes mampu menetap seumur hidup di dalam tubuh dan dapat aktif kembali saat daya tahan tubuh menurun, sehingga membuat penderitanya merasa was-was dengan kemungkinan kambuh.
Tidak jarang pula muncul berbagai mitos yang menyesatkan, seperti anggapan bahwa herpes mudah menular melalui udara atau sentuhan ringan, yang akhirnya membuat masyarakat semakin salah paham.
Padahal menurut para ahli kesehatan, herpes memiliki pola penularan yang sangat spesifik dan bisa dikelola dengan baik jika dipahami secara menyeluruh.
Pengobatan antivirus modern juga terbukti mampu mengurangi kekambuhan, mempercepat penyembuhan, dan menurunkan risiko penularan ke pasangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, Popmama.com akan membahas tentang apa itu herpes dan bagaimana cara penularannya serta pengobatannya. Simak pembahasan dibawah ini.
Apa itu Herpes?

Herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV), virus yang dapat menetap dalam tubuh seumur hidup setelah seseorang terpapar.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), herpes merupakan salah satu infeksi yang paling sering ditemui, baik berupa herpes mulut maupun herpes genital.
Virus ini bisa kembali aktif sewaktu-waktu dan menyebabkan luka baru, terutama saat daya tahan tubuh turun. Terdapat dua jenis herpes, yaitu:
• HSV-1
HSV-1 dikenal sebagai penyebab utama herpes mulut atau cold sore. Menurut Mayo Clinic, virus ini biasanya menimbulkan luka kecil berisi cairan pada bibir atau sekitar mulut.
Penularan paling umum terjadi melalui berciuman atau berbagi barang pribadi seperti lip balm dan alat makan. Meski lebih sering menyerang area mulut, virus ini juga dapat menular ke area genital melalui seks oral.
• HSV-2
Menurut World Health Organization (WHO), HSV-2 adalah penyebab paling umum herpes genital. WHO mencatat bahwa HSV-2 termasuk salah satu infeksi menular seksual yang paling umum ditemukan secara global.
Virus ini menular melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Luka yang muncul biasanya terasa nyeri, perih, dan dapat membuat penderitanya sulit beraktivitas.
Kedua jenis virus ini dapat “tidur” di dalam tubuh, kemudian aktif kembali saat imun melemah, stres, kurang istirahat, atau sedang sakit.
Cara Penularan Herpes

Herpes adalah virus yang mudah menular, tetapi hanya melalui cara tertentu. Menurut CDC, penularan terjadi terutama melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Proses penularan bisa terjadi meski tidak ada luka yang terlihat karena adanya fase asymptomatic shedding, di mana virus tetap aktif meski tanpa gejala.
Berciuman atau kontak langsung dengan air liur dari orang yang sedang membawa virus dapat menyebabkan penularan.
Menurut Johns Hopkins Medicine, virus dapat berpindah bahkan sebelum luka terlihat karena sudah mulai aktif beberapa hari sebelumnya.
- Hubungan seksual
Herpes genital, baik yang disebabkan HSV-1 maupun HSV-2 dapat menular melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.
WHO menegaskan bahwa herpes genital termasuk infeksi menular seksual yang paling mudah menyebar, terutama jika tidak menggunakan kondom atau pelindung.
- Seks oral
Menurut Cleveland Clinic, HSV-1 semakin sering ditemukan pada kasus herpes genital karena penularan melalui seks oral dari mulut yang terinfeksi HSV-1.
- Kontak langsung dengan luka herpes
Menyentuh luka kemudian menyentuh area tubuh lain dapat menyebabkan penyebaran virus, terutama jika tidak mencuci tangan dengan benar.
- Penularan tanpa gejala
Menurut CDC, sebagian besar penularan herpes genital justru terjadi ketika penderitanya sedang tidak memiliki luka, karena virus tetap aktif di permukaan kulit.
Penting diingat adalah herpes tidak menular melalui udara, tidak menyebar lewat dudukan toilet, gagang pintu, atau aktivitas ringan seperti berjabat tangan.
Pengobatan Herpes Menurut Ahli

Walaupun belum ada obat yang dapat menghilangkan virus herpes sepenuhnya, pengobatan dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan.
Menurut Mayo Clinic, terapi herpes terbagi menjadi dua yaitu pengobatan saat gejala muncul dan terapi pencegahan jangka panjang. Berikut pengobatan herpes menurut ahli:
- Obat antivirus
Obat seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir adalah pilihan utama. Efek dari obat-obat ini yaitu:
- Mempercepat penyembuhan luka
- Mengurangi sensasi nyeri atau terbakar
- Mengurangi risiko penularan ke pasangan
- Menekan frekuensi kekambuhan
- Perawatan mandiri di rumah
Menurut Cleveland Clinic, beberapa langkah mandiri dapat membantu meredakan ketidaknyamanan, seperti:
- Mengompres hangat area luka
- Menjaga area tetap bersih dan kering
- Menghindari pakaian dalam yang ketat
- Tidak memecahkan lepuhan secara sengaja
- Terapi jangka panjang (Suppressive Therapy)
Jika penderita mengalami kambuh lebih dari enam kali dalam setahun, dokter dapat merekomendasikan terapi antivirus jangka panjang. Menurut CDC, terapi ini dapat mengurangi risiko penularan hingga lebih dari 50%.
Herpes adalah penyakit menular yang umum, tetapi seharusnya tidak menimbulkan ketakutan berlebihan. Meski begitu, perlu adanya penanganan khusus.
Dengan mengetahui apa itu herpes, bagaimana cara penularannya, serta pilihan pengobatannya Mama dapat mengelola kondisi ini dengan lebih tenang.
Pengobatan antivirus yang tepat dan menjaga kesehatan tubuh dapat membantu mengurangi gejala dan risiko penularan. Harus selalu jaga kesehatan dan kebersihan tubuh serta rumah ya, Ma!








-4kIE7T80kfTllA9OboWMn5tPfVXgI5wB.png)









