Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Andropause? Ciri, Penyebab, dan Cara Menghadapinya!

Apa Itu Andropause Ciri, Penyebab, dan Cara Menghadapinya!.jpg
freepik/krakenimages.com
Intinya sih...
  • Andropause adalah penurunan hormon testosteron pada laki-laki seiring bertambahnya usia, berlangsung perlahan dan dipengaruhi oleh gaya hidup serta kondisi kesehatan.
  • Gejala andropause meliputi penurunan gairah seksual, kelelahan, perubahan suasana hati, peningkatan berat badan, gangguan konsentrasi, dan gangguan tidur.
  • Faktor risiko andropause meliputi pola hidup tidak sehat, kondisi medis tertentu seperti obesitas dan diabetes tipe 2, paparan polusi lingkungan, serta penuaan dan penyakit kronis. Pengelolaannya dapat dilakukan dengan kombinasi gaya hidup sehat dan intervensi medis bila diperlukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Andropause merupakan kondisi yang dialami laki-laki seiring bertambahnya usia, mirip dengan menopause pada perempuan. Perubahan hormon yang terjadi dapat memengaruhi energi, suasana hati, dan kesehatan secara keseluruhan, sehingga penting untuk mengenali gejalanya sejak dini.

Gejala andropause biasanya muncul secara bertahap, dengan mengetahui tanda-tandanya, langkah pencegahan dan penanganan bisa dilakukan lebih efektif agar kualitas hidup tetap terjaga.

Popmama.com sudah merangkum lengkap mengenai apa itu andropause beserta ciri-cirinya, penyebab, dan bagaimana cara menghadapinya. Yuk simak bersama!

1. Apa itu andropause?

Apa Itu Andropause Ciri, Penyebab, dan Cara Menghadapinya! (1).jpg
freepik/freepik

Dilansir dari Mayo Clinic, Andropause, atau yang sering disebut “male menopause,” merupakan suatu kondisi alami pada laki-laki di mana kadar hormon testosteron mulai menurun seiring bertambahnya usia.

Berbeda dengan menopause pada perempuan yang terjadi secara cepat, penurunan hormon pada laki-laki berlangsung bertahap, biasanya mulai di usia 30‑an hingga 40‑an dengan penurunan sekitar 1 % per tahun. Namun, sebagian besar laki-laki yang lebih tua masih memiliki kadar testosteron dalam kisaran standar dan hanya sekitar 10% hingga 25% laki-laki yang kadarnya dianggap rendah.

Dikutip dari Hindustan Times, proses andropause sendiri berlangsung perlahan dan dipengaruhi nggak hanya oleh usia, tetapi juga oleh gaya hidup dan kondisi kesehatan.

Menurut Dr. Sanjay Prakash J, konsultan andrologi mikrosurgikal dan urologi di Asian Institute of Nephrology and Urology, faktor seperti obesitas, diabetes, stres berkepanjangan, serta penggunaan obat tertentu dapat mempercepat penurunan testosteron di luar proses penuaan alami.

2. Ciri-ciri atau gejala andropause

Apa Itu Andropause Ciri, Penyebab, dan Cara Menghadapinya! (3).jpg
freepik/rawpixel.com

Laki-laki yang mengalami andropause bisa menunjukkan berbagai perubahan fisik, psikologis, dan seksual. Dilansir dari Healthline, beberapa gejala umum meliputi penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, serta berkurangnya ereksi di pagi hari. Kelelahan, energi menurun, dan kualitas tidur yang kurang baik juga sering terjadi.

Selain itu, perubahan suasana hati seperti mood yang naik-turun, mudah tersinggung, dan berkurangnya motivasi dapat muncul. Perubahan fisik lain termasuk penurunan massa otot, peningkatan lemak tubuh terutama di perut, serta penurunan kepadatan tulang.

Dilansir dari Anadolu Medical Center, beberapa laki-laki juga mengalami gangguan konsentrasi, memori menurun, atau keringat malam yang berlebihan. Meskipun begitu, dikutip dari sumber yang sama, para ahli menekankan bahwa nggak semua laki-laki dengan kadar testosteron menurun akan mengalami gejala signifikan.

3. Penyebab dan faktor risiko

Apa Itu Andropause Ciri, Penyebab, dan Cara Menghadapinya! (2).jpg
freepik/jcomp

Faktor dan risiko andropause sangat penting untuk diketahui agar para lelaki bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan hormonalnya.

Dilansir dari Public Medical Centers, penurunan hormon ini bisa dipercepat dan diperparah oleh beberapa faktor, seperti pola hidup yang nggak sehat, misalnya kurang olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta stres yang berkepanjangan.

Selain faktor gaya hidup, dilansir dari Mayo Clinic, kondisi medis tertentu juga meningkatkan risiko andropause, seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga gangguan tidur seperti sleep apnea. Paparan polusi lingkungan dan bahan kimia juga bisa berkontribusi mempercepat munculnya gejala andropause.

Dikutip dari Harvard Health, faktor-faktor seperti penuaan, penyakit kronis, dan gaya hidup adalah pemicu utama rendahnya testosteron yang menyebabkan andropause.

Penting bagi laki-laki untuk tetap menjaga gaya hidup sehat dan memantau kondisi kesehatan agar kadar hormon tetap ideal dan mengurangi risiko gejala andropause muncul lebih cepat.

Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter juga dianjurkan untuk mengelola risiko ini dengan baik.

4. Pengelolaan dan cara menghadapi andropause

ilustrasi pria olahraga (pexels.com=Victor Freitas)
ilustrasi pria olahraga (pexels.com=Victor Freitas)

Menghadapi andropause bisa dilakukan dengan kombinasi gaya hidup sehat dan intervensi medis bila diperlukan. Dilansir dari Bluenet Hospitals, rutin berolahraga, terutama latihan kekuatan, penting untuk menjaga otot dan kepadatan tulang. Selain itu, dikutip dari Helsana, pola makan sehat yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan cukup protein juga dianjurkan, sambil menghindari merokok dan membatasi konsumsi alkohol.

Dilansir dari Anadolu Medical Center, tidur yang cukup antara 7–9 jam per malam serta manajemen stres yang baik turut membantu mengurangi gejala andropause, sekaligus menjaga energi dan konsentrasi sepanjang hari. Pola tidur yang teratur dapat mendukung keseimbangan hormon, meningkatkan suasana hati, serta mencegah kelelahan kronis.

Selain itu, dikutip dari Mayo Clinic, jika gejala andropause cukup signifikan dan kadar testosteron terbukti rendah, terapi penggantian testosteron (Testosterone Replacement Therapy/TRT) dapat menjadi opsi, namun harus dilakukan dengan pertimbangan risiko dan pemantauan rutin termasuk kesehatan prostat, jantung, dan tulang.

Andropause merupakan proses alami yang dialami para lelaki seiring bertambahnya usia, tapi dengan mengenali gejala, memahami penyebab, dan menerapkan gaya hidup sehat, dampaknya bisa dikelola dengan baik.

Mulai dari olahraga teratur, pola makan seimbang, tidur cukup, hingga pemeriksaan rutin ke dokter, semua langkah ini penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup tetap optimal. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

13 Selebriti Hollywood yang Melahirkan Bayi Prematur

13 Des 2025, 16:47 WIBPregnancy