Dilansir dari The Sun pada Selasa, (18/06/2024) Kyla menyatakan bahwa, "Ketika saya berumur 15 tahun, vape mulai menjadi popular. Semua rekan saya menghisapnya, saya pikir vape tidak berbahaya dan saya akan baik-baik saja. Saya mengambil kira-kira 4.000 hisapatan dalam seminggu" ungkap Kyla.
Ayah Ini Ungkap Anak Remajanya Alami Paru-Paru Pecah karena Vape

Seorang ayah mengungkapkan pengalam traumatis yang dialaminya ketika anak remajanya, mengalami paru-paru pecah akibat penggunaan vape.
Kisah tentang remaja yang paru-parunya pecah akibat vape penting untuk kita baca, Popmama.com telah merangkumnya. Yuk disimak Ma, Pa!
Ketakutan Ayah yang Melihat Putrinya Hampir Meninggal karena Vape

Mark Blight merupakan seorang ayah dari gadis remaja bernama Kyla yang berusia 17 tahun, Kyla hampir meninggal setelah menghisap rokok nikotin atau biasa disebut dengan vape, karena vape yang dihisap setara dengan jumlah 400 batang rokok konvensional dalam satu minggu, sehingga membuat lubang di paru-parunya.
Menjalani Operasi selama Lima Jam

Mark Blight, selaku ayah dari Kyla menerima panggilan telepon mengenai putrinya yang pingsan dan memiliki ruam kebiruan di kulitnya saat itu sehingga dengan cepat Mark membawa Kyla ke rumah sakit.
Dilansir dari Sinarharian pada Selasa, (18/06/2024). Remaja bernama Kyla itu dilaporkan mengalami perubahan pada warna kulitnya menjadi kebiru-biruan saat sedang menginap di rumah temannya 11 Mei lalu dan dibawa ke rumah sakit, sehingga terpaksa dilakukan pembedahan selama lima setengah jam untuk mengelurakan sebagian paru-parunya.
Menghisap Vape sejak Usia 15 Tahun
-miLgVAP82Jc5bYygWPXddinhzW0PM23A.jpg)
Remaja bernama Kyla ini mulai melakukan vaping sejak dia berusia 15 tahun.
Vaping setara dengan 57 Batang Rokok Sehari

Apakah Mama dan Papa tahu? Ternyata setiap hisapan vape sama dengan menghisap 57 batang rokok per-harinya. Kyla juga menyadari kantung udara paru-parunya menjadi kecut dan pecah akibat menghisap vape secara berlebihan.
Pengalaman pahit ini membuat Kyla trauma dan bertekada untuk berhenti menghisap vape.
Kisah Kyla adalah pengingat keras bahwa vape bukanlah alternatif yang aman dari rorkk. Bahaya kesehata yang ditimbulkan sangat serius, bahkan mengancam nyawa.
Semoga pengalam yang dibagikan Mark Blight dan Kyla bisa membuat Mama dan Papa menyadari risiko vaping dan mendorong kita untuk melakukan tindakan preventif untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya.



















