Bagaimana Bentuk Kelenjar Getah Bening? Kenali Lokasinya!

- Kelenjar getah bening umumnya bulat atau oval, berukuran kecil seperti kacang polong, sekitar 0,5–2 cm.
- Kelenjar sehat biasanya lunak, kenyal, dan mudah digerakkan di bawah kulit. Perubahan tekstur bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius.
- Kelenjar getah bening tersebar di beberapa area tubuh seperti leher, ketiak, selangkangan, dada, dan perut. Pembengkakan di lokasi tertentu bisa menunjukkan asal penyebab pembengkakan.
Mama, pernahkah Mama merasakan benjolan kecil di leher, ketiak, atau selangkangan dan bertanya-tanya apa itu? Biasanya, itu adalah kelenjar getah bening, komponen vital sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari Mayo Clinic, kelenjar ini berfungsi menyaring bakteri, virus, dan sel abnormal untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Memahami bentuk, tekstur, dan lokasi kelenjar getah bening membantu Mama mengetahui kapan kondisi normal dan kapan harus waspada.
Berikut Popmama.com akan membahas tentang bentuk kelenjar getah bening. Yuk simak pembahasan berikut ini.
Bentuk dan Ukuran Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening umumnya bulat atau oval, berukuran kecil seperti kacang polong, sekitar 0,5–2 cm. Healthline menjelaskan, saat tubuh sedang melawan infeksi ringan, ukuran kelenjar bisa membesar sementara.
Mama biasanya akan merasakan kelenjar ini saat ditekan lembut di bawah kulit. Dilansir dari Medical News Today, pembesaran yang lunak dan nyeri ringan adalah respons normal sistem imun.
Namun, kelenjar yang terasa keras, membesar terus menerus, atau tidak bergerak bisa menjadi tanda kondisi serius, termasuk limfoma atau infeksi kronis. Mama perlu mencatat ukuran dan perubahan untuk dilaporkan ke dokter jika perlu.
Mengamati perubahan ini membantu Mama menilai apakah pembesaran bersifat normal atau memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika dirasa sudah tidak membuat nyaman, segeralah datang ke dokter.
Tekstur Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening sehat biasanya lunak, kenyal, dan mudah digerakkan di bawah kulit. Mayo Clinic menyebutkan, tekstur ini penting agar kelenjar bisa menahan sel imun dan mikroorganisme secara efektif.
Mama perlu memperhatikan jika tekstur kelenjar berubah menjadi keras, kaku, atau sulit digerakkan. Medical News Today menekankan bahwa kelenjar keras dan tidak bergerak bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius.
Memahami tekstur normal juga membantu Mama lebih cepat mengenali gejala yang tidak biasa. Mama bisa perhatikan benjolan ini selama 1 minggu, jika terjadi perubahan tekstur yang mencurigakan, sebaiknya langsung konsultasikan kepada ahlinya.
Warna dan Kondisi Kulit di Sekitarnya

Kelenjar getah bening berada di bawah kulit, jadi biasanya tidak terlihat. Healthline menyebutkan, jika kulit di atasnya merah, hangat, atau nyeri, itu bisa menjadi tanda infeksi atau peradangan.
Mama juga harus waspada jika pembengkakan disertai gejala seperti demam, rasa lelah berlebihan, atau pembesaran di beberapa area tubuh sekaligus.
Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini bisa mengindikasikan infeksi sistemik atau gangguan imun yang perlu evaluasi dokter. Perubahan warna kulit atau rasa hangat di area kelenjar biasanya menandakan tubuh sedang melawan infeksi.
Namun sebaiknya, jangan langsung minum obat tanpa anjuran dokter ya, Ma, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Lebih baik buat keputusan yang bijak!
Lokasi Kelenjar Getah Bening

Tanpa disadari, benjolan pada kelenjar getah bening tersebar di beberapa area tubuh seperti leher, ketiak, selangkangan, dada, dan perut.
Posisi ini memungkinkan tubuh menyaring mikroorganisme dari bagian tubuh yang berbeda, sehingga Mama dapat lebih memahami asal penyebab pembengkakan.
Medical News Today menambahkan bahwa pembengkakan di selangkangan biasanya berhubungan dengan infeksi kaki, kulit, atau alat kelamin, sedangkan di leher sering akibat infeksi tenggorokan.
Mengetahui lokasi membantu Mama untuk menjelaskan gejala secara akurat, memutuskan langkah pemantauan dan kapan harus konsultasi dokter.
Tanda-Tanda yang Perlu di Waspadai

Kelenjar getah bening yang keras, tidak bergerak, terus membesar, atau disertai demam tinggi bisa menandakan kondisi serius, menurut Mayo Clinic. Gejala tambahan seperti penurunan berat badan, keringat malam, atau rasa nyeri hebat juga perlu diwaspadai.
Mama sebaiknya segera periksa dokter jika menemukan ciri-ciri tersebut. Medical News Today menyarankan mencatat ukuran, tekstur, dan perubahan kelenjar untuk informasi akurat saat konsultasi.
Deteksi dini membantu mencegah komplikasi serius. Mencatat semua gejala membuat pemeriksaan dokter menjadi lebih efektif dan cepat. Secara umum, kelenjar getah bening berbentuk kecil, bulat/oval, lunak, dan tersembunyi di bawah kulit.
Mama perlu mengenali bentuk, tekstur, dan lokasi normal agar bisa membedakan pembesaran normal dari yang patut dicurigai. Dengan mengetahui itu semua, Mama dapat menjaga keluarga lebih tenang tanpa panik.
Sebagian besar pembesaran bersifat sementara dan tidak berbahaya, tapi jika kelenjar keras, membesar terus, atau disertai gejala serius, Mama harus segera periksa dokter.
Demikianlah pembahasan tentang bagaimana bentuk kelenjar getah bening. Dengan pemahaman yang tepat, Mama bisa lebih waspada dan menjaga sistem imun tetap optimal.
Jadi, sebagian besar kelenjar getah bening di selangkangan atau area lain biasanya tidak berbahaya, tapi Mama tetap harus memperhatikan tanda-tanda mencurigakan.



















