“Perempuan dengan mens yang tidak teratur boleh kita katakan kalau dia tidak subur, perempuan terkadang denial, memang faktor-faktor lifestyle itu juga akan berpengaruh pada pola haid. Tapi, haid yang tidak teratur, haid yang nyeri ini sebenarnya sangat berdampak terhadap kesehatan reproduksinya, khususnya terhadap kesuburan,” ujar dr. Boy Abidin, Sp.OG saat ditemui dalam acara press conference Bayer Indonesia pada Senin (21/4/2025) di Paloma Resto, Jakarta.
Bagaimana Perempuan Mengetahui Kesehatan Reproduksi sebelum Promil?

- Memahami tanda-tanda kesehatan reproduksi, seperti siklus menstruasi teratur dan tidak adanya nyeri hebat saat haid
- Pentingnya memahami peran usia dan gaya hidup terhadap kualitas sel telur untuk kesuburan di kemudian hari
- Lakukan pemeriksaan kesuburan secara menyeluruh, termasuk USG transvaginal, analisis hormon, dan AMH untuk mengecek cadangan sel telur
Mengetahui kondisi kesehatan reproduksi merupakan langkah awal yang penting sebelum memulai program hamil (promil). Perempuan perlu memahami bagaimana tubuhnya bekerja, mengenali tanda-tanda reproduksi yang sehat, dan mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuburan.
Perempuan juga harus mengevaluasi kesehatannya secara menyeluruh, terutama yang berkaitan dengan siklus haid, kualitas sel telur, dan faktor lain seperti hormon hingga gaya hidup. Konsultasi dengan dokter bisa menjadi langkah awal untuk mengenali potensi masalah lebih dini.
Berikut Popmama.com akan membahas tentang bagaimana perempuan mengetahui kesehatan reproduksi sebelum promil? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Kenali Tanda-Tanda Kesehatan Reproduksi

Memahami tubuh sendiri adalah langkah pertama dalam menjaga kesehatan reproduksi. Tanda-tanda seperti siklus menstruasi yang teratur, tidak adanya nyeri hebat saat haid, dan keputihan yang normal menunjukkan bahwa sistem reproduksi berfungsi dengan baik.
Pahami Peran Usia dan Gaya Hidup terhadap Kualitas Sel Telur

Kualitas dan kuantitas sel telur merupakan faktor penting dalam kesehatan reproduksi perempuan. Banyak yang belum menyadari bahwa kondisi sel telur tidak hanya dipengaruhi oleh usia, tetapi juga oleh gaya hidup sehari-hari. Menunda kehamilan tanpa mempertimbangkan faktor biologis bisa berdampak pada kesuburan di kemudian hari.
“Sel telur sangat berkaitan dengan usia, perempuan dibawah usia 35 tahun secara statistik itu sel telurnya masih baik, jumlahnya masih banyak, diatas 35 tahun itu sudah mulai menurun. Tapi ada juga kaitannya dengan faktor lifestyle, kalau lingkungannya atau lifestyle-nya kurang baik, kualitas telurnya akan turun,” sambungnya.
Lakukan Pemeriksaan Kesuburan Secara Menyeluruh

Meski tubuh terlihat sehat dari luar, ada baiknya menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi dalam secara pasti.
Pemeriksaan kesuburan dapat mencakup USG transvaginal, analisis hormon, hingga AMH (Anti-Mullerian Hormone) untuk mengecek cadangan sel telur. Tes-tes ini bisa memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kesiapan tubuh Mama untuk hamil.
Melalui pemeriksaan menyeluruh, dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Mama, termasuk saran perubahan gaya hidup atau perawatan lanjutan bila ditemukan masalah.
Itu dia, penjelasan tentang bagaimana perempuan mengetahui kesehatan reproduksi sebelum promil? Semakin cepat mengenali kondisi reproduksi, semakin besar pula peluang untuk hamil!



















