4 Masalah pada Penis Laki-Laki Akibat Terinfeksi Varian Omicron

Penyusutan penis menjadi salah satu masalahnya

14 Februari 2022

4 Masalah Penis Laki-Laki Akibat Terinfeksi Varian Omicron
Pexels/Deon Black

Varian Omicron disebut sebagai varian Covid-19 yang sangat cepat dalam menularkan virus dan memiliki jumlah mutasi yang besar. Gejala yang ditimbulkan dari varian ini dikatakan lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya. 

Walau demikian, varian ini ternyata menimbulkan masalah serius pada laki-laki. Menurut jurnal medis, ada beberapa laki-laki yang bermasalah pada organ vitalnya usai terinfeksi virus Covid-19 dengan varian Omicron. 

Permasalahan tersebut mulai dari penyusutan penis hingga disfungsi ereksi. Berikut ini Popmama.com bagikan beberapa masalah pada penis laki-laki yang terinfeksi varian Omicron.

Yuk, simak informasinya secara lebih detail!

1. Kerusakan pembuluh darah dan pembekuan darah

1. Kerusakan pembuluh darah pembekuan darah
Freepik/tut

Nyatanya, varian Omicron tak hanya menyebabkan masalah pada pernapasan, Ma. Varian tersebut juga berpengaruh pada penis hingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darahnya. 

Virus Covid-19 memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang juga ditemukan di banyak organ, sehingga dapat menghentikan organ bekerja dengan baik.

Peneliti dari Miami juga menjelaskan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang menyebar pada sistem organ di luar paru-paru dan ginjal, salah satunya penis pada laki-laki.

Sementara itu, kehadiran virus juga dapat meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal. Pembekuan darah tersebut menyebabkan stroke fatal, gagal paru-paru, serangan jantung, dan pembatasan aliran darah ke organ vital.

Bagi penis laki-laki, hal itu tentu bisa menyebabkan rasa sakit yang menyiksa.

Editors' Pick

2. Ereksi dengan durasi yang lama

2. Ereksi durasi lama
Unsplash/Deon Black

Permasalahan lain saat terinfeksi varian Omicron merupakan ereksi dengan durasi yang lama. Petugas medis telah melaporkan kasus laki-laki yang ereksinya berlangsung berjam-jam bahkan berhari-hari.

Dalam medis, ereksi dengan durasi yang lama disebut priapisme. Ini menyebabkan kematian jaringan, kerusakan permanen, atau disfungsi ereksi.

Kasus tersebut pertama kali dilaporkan oleh petugas medis pada seorang laki-laki berusia 69 tahun di Ohio yang kemudian meninggal karena virus tersebut. Ada juga seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang mengalami ereksi 24 jam.

Biasanya diobati dengan suntikan ke penis menggunakan jarum atau sayatan kecil atau dengan mengoleskan es. Meskipun telah dilakukan berbagai metode untuk mengurangi ereksinya, justru kondisi tersebut terus berlanjut. 

Dalam kedua kasus tersebut ada bukti pembekuan darah di corpora cavernosa, jaringan spons di batang penih yang terisi darah untuk menyebabkan ereksi.

3. Menyebabkan disfungsi ereksi

3. Menyebabkan disfungsi ereksi
Unsplash/Deon Black

Sejak awal diumumkannya pandemi Covid-19, para dokter telah memperingatkan bahwa Covid-19 bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada laki-laki. Walau banyak faktor penyebabnya, namun kondisi ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan lain, salah satunya impotensi.

Mengingat penyakit pembuluh darah lainnya bisa menyebabkan disfungsi ereksi, tak menutup kemungkinan bahwa varian ini juga mengakibatkan disfungsi ereksi pada penis laki-laki. 

Seorang profesor endokrinologi dan seksologi medis Universitas Roma Tor Vergata menjelaskan virus itu memicu peradangan pada pembuluh darah. Ketika pembuluh darah dan sistem kardiovaskular lainnya rusak, hal tersebut menyebabkan disfungsi ereksi.

4. Penyusutan pada penis

4. Penyusutan penis
Popmama.com/Novy Agrina

Sebuah penelitian terhadap 3.400 orang yang dipimpin oleh University College London menemukan bahwa 200 orang yang melaporkan gejala panjang Covid-19 ukuran penisnya menyusut daripada ukuran yang sebelumnya. 

Para ahli mengatakan bahwa penyusutan pada penis terjadi akibat efek domino dari kerusakan pada pembuluh darahnya akibat virus corona. Kasus tersebut terjadi pada seorang laki-laki dari Amerika Serikat yang berusia 30 tahun. 

Saat terinfeksi Covid-19 dia mengalami disfungsi ereksi hingga mengalami penyusutan penis sekitar satu setengah inci. Menurut dokter yang merawatnya hal itu karena kerusakan pembuluh darah dan akan berlangsung secara permanen. 

Seorang ahli urologi di Portland, Amerika Serikat telah membenarkan hal tersebut bahwa menderita disfungsi ereksi menyebabkan penyusutan pada penis laki-laki.

Itulah beberapa fakta terkait beberapa masalah pada penis laki-laki yang terinfeksi varian Omicron. Dengan demikian, ada baiknya untuk mencegah terinfeksinya virus Covid-19 varian Omicron agar keempat masalah tersebut tidak terjadi. 

Semoga informasi yang satu ini bisa bermanfaat dan menjadi sebuah pengetahuan baru. 

Baca juga:

The Latest