عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ
‘An ‘Abdillāhi bin ‘Umar, qāla: Qāla Rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam: "Idzā laqīta al ḥajja fasallim ‘alaihi wa ṣāfiḥ hu wa murhu an yastaghfira laka qabla an yadkhula baitahu, fainnahū maghfūrul lah."
Keutamaan Mengunjungi Orang Pulang Haji, Dianjurkan oleh Rasulullah

- Mengunjungi orang pulang haji menjadi tradisi yang melekat kuat di masyarakat muslim Indonesia.
- Mengunjungi orang pulang haji merupakan bentuk husnuzan dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad
- Orang yang baru pulang haji dianjurkan mendoakan orang yang belum berhaji dan melakukan amal saleh saat tiba di rumah
Ibadah haji menjadi ibadah yang sangat sakral karena tidak semua orang mampu menjalankan rukun Islam ke-5 ini. Saat selesai menjalani ibadah ini, biasanya kedatangan para jamaah haji ke kampung halaman disambut dengan penuh sukacita.
Kepulangan seseorang dari tanah suci setelah menunaikan ibadah haji merupakan momen yang penuh berkah dan menjadi kebahagiaan tersendiri. Mengunjungi orang yang baru saja pulang haji ini bahkan sudah menjadi tradisi turun-temurun di masyarakat muslim Indonesia.
Biasanya tetangga, kerabat, teman, hingga rekan akan bersilaturahmi ke rumah orang yang baru saja menjalani ibadah haji. Namun, bagaimana dalam pandangan Islam, apakah tradisi ini perlu dilakukan?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan seputar keutamaan mengunjungi orang pulang haji.
Mengunjungi Orang Pulang Haji Menjadi Tradisi di Indonesia

Saat jamaah haji sudah mulai tiba di tanah air dan pulang ke kampung halamannya, biasanya orang-orang akan menyambutnya dengan sukacita. Mengunjungi orang yang baru pulang haji telah menjadi tradisi yang melekat kuat di tengah masyarakat muslim Indonesia.
Setelah menjalani ibadah haji yang penuh perjuangan fisik dan spiritual, para jamaah yang pulang umumnya akan disambut hangat oleh keluarga, tetangga, dan kerabat.
Di beberapa daerah, acara penyambutan dilakukan secara meriah, mulai dari penjemputan di bandara, arak-arakan, hingga syukuran di rumah.
Tamu yang berdatangan biasanya juga dianjurkan untuk meminta doa kepada orang yang berhaji karena diyakini doanya lebih mustajab. Mendoakan orang yang belum berhaji juga dianjurkan dilakukan bagi orang-orang yang sudah berhaji meskipun orang tersebut tidak memintanya.
Selain saling mendoakan, biasanya jamaah haji juga membagikan oleh-oleh khas haji seperti air zamzam, sajadah, tasbih, kurma, dan lain-lain. Tradisi ini biasanya berlangsung selama 40 hari dari kepulangannya dari tanah suci.
Keutamaan Mengunjungi Orang Pulang Haji, Jadi Bentuk Husnuzan

Mengunjungi orang yang baru pulang haji tidak hanya menjadi silaturahmi dan penghormatan, tetapi juga menjadi bentuk husnuzan atau berprasangka baik.
Sikap husnuzan ini sangat dianjurkan dalam Islam karena melahirkan ketenangan hati, memperkuat ukhuwah, serta menjauhkan diri dari sifat iri atau dengki.
Saat datang bersilaturahmi, seorang Muslim menunjukkan keyakinannya bahwa orang yang menjalankan ibadah haji telah menjalankan ibadah dengan baik dan diterima oleh Allah SWT sebagai haji yang mabrur.
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan ulama KH Yahya Zainul Ma’arif Lc MA PhD atau biasa disebut Buya Yahya bahwa mengunjungi orang yang baru pulang haji merupakan bentuk husnuzan.
Menurut Buya Yahya dalam penjelasannya di Youtube Al Bahjah TV, banyak riwayat tentang orang yang pulang haji akan diampuni dosanya seperti dilahirkan kembali. Doa yang diampuni ini merupakan dosa para jamaah haji kepada Allah SWT di masa lalu.
Selain itu, Buya Yahya juga mengatakan bahwa haji yang mabrur (haji yang diterima di Allah) akan mendapat balasan berupa surga.
Nabi Muhammad Menganjurkan Umatnya Mengunjungi Orang Pulang Haji

Mengunjungi orang yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji memang tersisip dalam beberapa riwayat. Buya Yahya juga mengatakan bahwa Rasulullah SAW bahkan menganjurkan umatnya untuk menyambut dan bersilaturahmi kepada para jamaah haji sepulang mereka dari tanah suci.
Artinya: "Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.’” (HR Imam Ahmad).
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Hakim, dan Imam Ibnu Khuzaimah, Nabi SAW juga pernah membacakan doa kepada orang yang pulang berhaji.
Doa ini dapat dibaca oleh orang yang mengunjungi jamaah yang baru saja pulang setelah selesai menjalani ibadah haji. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini."
Orang Berhaji Dianjurkan Mendoakan Orang yang Belum Berhaji

Tradisi mengunjungi orang pulang haji dan meminta doa kepada mereka memang ada dasar dan penjelasannya. Jamaah yang baru pulang setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji juga disarankan untuk mendoakan orang yang belum berhaji.
Melansir NU Online, terdapat keterangan bahwa bagi orang yang berhaji dianjurkan mendoakan atau meminta ampunan kepada orang yang tidak berhaji.
Hal tersebut dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Qalyubi yang ditulis oleh Syihabuddin al-Qaliyubi salah satu ulama kenamaan dari Madzhab Syafi’i. Berikut bunyinya:
وَيُنْدَبُ لِلْحَاجِّ الدُّعَاءُ لِغَيْرِهِ بِالْمَغْفِرَةِ وَإِنْ لَمْ يَسْأَلْ وَلِغَيْرِهِ سُؤَالُ الدُّعَاءِ مِنْهُ بِهَا وَذَكَرُوا أَنَّهُ أَيْ الدُّعَاءَ يَمْتَدُّ أَرْبَعِينَ يَوْمًا مِنْ قُدُومِهِ
Wa yundabu lil ḥājji ad du‘ā’u lighairihi bil maghfirah wa in lam yas’al, wa lighairihi su’ālu ad du‘ā’i minhu bihā, wa dzakarū annahu ayy ad du‘ā’ yamtaddu arba‘īna yauman min qudūmihi.
Artinya: “Dan disunnahkan bagi orang yang berhaji untuk mendoakan kepada orang (yang tidak berhaji) dengan ampunan meskipun orang tersebut tidak meminta. Dan bagi orang yang tidak berhaji hendaknya meminta didoakan oleh dia. Para ulama menyebutkan bahwa doa tersebut sampai 40 hari dari kedatangannya” (Syihabuddin al-Qaliyubi, Hasyiyah Qaliyubi ‘ala Syarhi Jalaliddin al-Mahali, Bairut-Dar al-Fikr, 1419 H/1998 M, juz, II, halaman 190).
Memanjatkan doa pada tamu yang datang mencerminkan rasa syukur dan memberikan harapan agar tamu yang datang juga diberi kesempatan oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji di masa mendatang.
Jamaah Haji Dianjurkan Melakukan 3 Hal Ini saat Tiba di Rumah

Jamaah haji yang pulang ke tanah air juga diharapkan tidak berhenti melakukan amal saleh. Setelah melakukan berbagai rangkaian ibadah haji, diharapkan jamaah terus melakukan berbagai hal untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Saat tiba di kampung halaman, terdapat tiga hal yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh para jamaah haji. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam kitab Hasyiyah Qalyubi berikut:
يندب أن يحج الرجل بأهله وأن يحمل هدية معه وأن يأتي إذا عاد من سفر ولو قصيرة بهدية لأهله، وأن يرسل لهم من يخبرهم بقدومه إن لم يعلموا به وأن لا يطرقهم ليلا، وأن يقصد أقرب مسجد فيصلي فيه ركعتين سنة القدوم، وأن يصنع أهله له وليمة تسمى النقيعة، وأن يتلقوه كغيرهم، وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا: تقبل الله حجك أو عمرتك وغفر ذنبك وأخلف عليك نفقتك.
Yundabu an yaḥujja ar rajulu bi ahlihi, wa an yaḥmila hadyatan ma‘ahu, wa an ya’tiya idzā ‘āda min safarin wa law qaṣīrah bihadyatin li ahlihi, wa an yursila lahum man yukhbirohum bi qudūmihi in lam ya‘lamū bih, wa an lā yaṭruqahum laylan, wa an yaqṣida aqraba masjidin fa yuṣalliya fīhi rak‘ataini sunnata al qudūm, wa an yaṣna‘a ahluhu lahu walīmatan tusammā an naqī‘ah, wa an yatalaqqawhu ka ghayrihim, wa an yuqāla lahu in kāna ḥājjān aw mu‘tamiran: Taqabbalallāhu ḥajjaka aw ‘umrataka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa ‘alaika nafaqataka."
Artinya: “Seseorang haji bersama keluarganya dianjurkan dan membawa hadiah saat pulangnya. Apabila pulang dari perjalanan, meskipun perjalanan yang tidak terlalu jauh, ia dianjurkan membawa hadiah untuk keluarganya, dan mengutus orang untuk memberi kabar kepada keluarganya bila mereka belum mengetahui kedatangannya. Sebaiknya, jangan mendatangi mereka (sampai di rumah) pada waktu tengah malam. Dianjurkan pula mengerjakan shalat sunnah qudum dua raka’at di masjid terdekat. Bagi keluarganya, hendaklah mengadakan walimah, ini dinamakan naqi’ah, untuk menyambutnya. Apabila dia pulang haji, setiap orang dianjurkan menemuinya dan mengatakan, ‘Semoga Allah menerima haji dan umrahmu, dosamu diampuni, dan Allah swt mengganti biaya perjalananmu.’”
Dalam riwayat tersebut, seorang jamaah haji disunahkan untuk membawa oleh-oleh untuk orang-orang yang ditinggal ke tanah suci, disunnahkan salat dua rakaat di masjid atau musala terdekat.
Selain itu, dianjurkan untuk mengadakan naqi’ah atau acara untuk menyambut kedatangan mereka sebagai bentuk syukur dan membagikan perasaan sukacita.
Itu dia penjelasan mengenai keutamaan mengunjungi orang pulang haji. Mengunjungi orang yang berhaji sangat disarankan karena menjadi bentuk husnuzan untuk meminta doa dan keberkahan serta jadi momen silaturahmi setelah lama tidak berjumpa.
Semoga penjelasan di atas menjawab rasa penasaran Mama!


















