Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Metode Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Pilihan Terbaiknya

cover pengobatan.jpg
Freepik/tirachardz
Intinya sih...
  • Operasi adalah metode umum untuk mengangkat tumor atau jaringan kanker, dengan berbagai jenis operasi sesuai kondisi pasien.
  • Kemoterapi menggunakan obat kuat untuk membunuh sel kanker, sering dilakukan sebelum atau setelah operasi.
  • Terapi radiasi, hormon, target, imunoterapi, cryoablation, RFA, dan uji klinis juga menjadi pilihan pengobatan kanker payudara yang perlu dipertimbangkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama, tahukah kamu kalau kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling sering menyerang perempuan di Indonesia? Meski terdengar menakutkan, kini ada banyak metode pengobatan yang bisa membantu meningkatkan peluang sembuh.

Setiap pasien punya kondisi yang berbeda, jadi penanganannya pun harus disesuaikan. mulai dari operasi, kemoterapi, hingga terapi modern seperti imunoterapi dan terapi target.

Nah, biar Mama lebih paham sebelum konsultasi ke dokter, Popmama.com ajak Mama kenali 9 metode pengobatan kanker payudara yang sering direkomendasikan berikut ini!

1. Operasi

pengobatan 1.jpg
Freepik/gpointstudio

Operasi adalah metode paling umum untuk mengangkat tumor atau jaringan yang terinfeksi kanker. Biasanya dilakukan saat kanker masih di tahap awal supaya penyebaran bisa dicegah.

Menurut Dr. Shelley Hwang, ahli bedah kanker payudara dari Duke University, operasi bukan hanya tentang mengangkat tumor, tapi juga memastikan pasien mendapatkan hasil terbaik dari sisi kesembuhan dan penampilan fisik.

Jenis operasi bervariasi, seperti lumpektomi (mengangkat tumor saja) atau mastektomi (mengangkat seluruh payudara), tergantung tingkat penyebaran dan kondisi Mama.

2. Kemoterapi

pengobatan 2.jpg
Freepik

Kemoterapi menggunakan obat kuat untuk membunuh sel kanker yang tumbuh cepat. Obat bisa diberikan lewat infus, suntikan, atau pil.

Biasanya, kemoterapi dilakukan sebelum operasi (untuk mengecilkan tumor) atau setelah operasi (untuk membasmi sel kanker tersisa).

Dr. Mehra Golshan, ahli bedah onkologi dari Yale University, menyebut kemoterapi sebagai salah satu fondasi utama dalam penanganan kanker payudara, meski efek sampingnya perlu dikelola secara hati-hati agar pasien tetap kuat secara fisik dan emosional. 

3. Terapi Radiasi

pengobatan 3.jpg
Freepik/kroshka__nastya

Terapi ini menggunakan sinar energi tinggi, seperti sinar X, untuk menghancurkan sel kanker. Biasanya dilakukan setelah operasi agar tidak ada sel kanker yang tersisa.

Efek sampingnya ringan, seperti kulit kemerahan atau terasa panas dan biasanya akan hilang beberapa minggu setelah perawatan selesai.

Menurut American Cancer Society, terapi radiasi terbukti mampu menurunkan risiko kekambuhan hingga 70% pada pasien yang menjalani lumpektomi.

4. Terapi Hormon

pengobatan 4.jpg
Freepik

Beberapa jenis kanker payudara sensitif terhadap hormon seperti estrogen atau progesteron. Terapi hormon bekerja dengan cara menghambat produksi hormon tersebut agar sel kanker tidak bisa berkembang. 

Biasanya terapi ini dijalani jangka panjang, bahkan bisa sampai lima tahun. Meskipun ada efek samping seperti hot flashes atau perubahan suasana hati, hasilnya cukup efektif mencegah kanker kambuh. 

5. Terapi Target

pengobatan 5.jpg
Freepik

Terapi ini disebut “pintar” karena langsung menargetkan molekul tertentu pada sel kanker tanpa banyak merusak sel sehat. Misalnya pada pasien dengan kanker payudara HER2 positif.

Terapi target biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi agar hasil lebih maksimal. Efek sampingnya cenderung lebih ringan dibandingkan metode lain.

Menurut National Cancer Institute (NCI), pengobatan ini sangat efektif untuk pasien yang memiliki kelainan genetik tertentu pada sel kankernya.

6. Imunoterapi

pengobatan 6.jpg
Freepik

Imunoterapi membantu tubuh Mama melawan kanker secara alami dengan memperkuat sistem imun. Metode ini masih berkembang tapi hasilnya menjanjikan, terutama untuk kanker yang sudah menyebar.

Efek sampingnya bisa berupa demam atau ruam ringan, namun dokter akan menyesuaikan dosis agar tetap aman.

7. Cryoablation

pengobatan 7.jpg
Freepik/pvproductions

Cryoablation memanfaatkan suhu sangat dingin untuk menghancurkan jaringan kanker. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat kecil (probe) ke dalam tumor, lalu membekukan jaringan tersebut.

Metode ini minim luka dan waktu pemulihan lebih cepat dibanding operasi besar. Namun tidak semua pasien cocok, jadi tetap perlu evaluasi dari dokter onkologi.

8. Radiofrequency Ablation (RFA)

pengobatan 8.jpg
Freepik/wavebreakmedia_micro

Berbeda dari cryoablation, RFA menggunakan panas tinggi untuk membakar dan mematikan sel kanker. Prosedur ini dilakukan dengan panduan gambar (seperti USG atau CT scan).

RFA bisa menjadi pilihan bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi besar, terutama untuk tumor berukuran kecil.

Meski hasil awal cukup baik, terapi ini juga masih dalam tahap penelitian dan belum digunakan secara luas sebagai pengobatan standar.

9. Clinical Trials (Uji Klinis)

pengobatan 9.jpg
Freepik/pressfoto

Clinical trials memberikan kesempatan bagi pasien untuk mencoba terapi baru yang sedang diteliti. Biasanya, metode ini hanya dilakukan di rumah sakit penelitian dan diawasi ketat oleh dokter.

Mama bisa mendapatkan akses ke pengobatan eksperimental yang belum tersedia secara umum. Tapi tetap, keputusan ikut uji klinis harus dibicarakan matang dengan dokter.

Nah, itu dia berbagai metode pengobatan kanker payudara yang perlu Mama tahu. Apa pun pilihannya, pastikan Mama selalu berkonsultasi dengan dokter agar pengobatan berjalan aman dan efektif, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife