Fakta Corona Varian Kappa yang Muncul di Jakarta, Mirip Campak!

Seseorang bisa tertular hanya dalam hitungan 10 detik

2 Juli 2021

Fakta Corona Varian Kappa Muncul Jakarta, Mirip Campak
Pixabay/BlenderTimer
Ilustrasi

Belum selesai dengan varian Delta, dikabarkan bahwa terdapat varian virus Corona lainnya yang telah masuk ke Indonesia. Adalah varian Kappa dengan nama resmi B.1.617.1.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, Corona varian Kappa merupakan mutasi dari virus B1617 yang pertama kali ditemukan di India. Tercatat, sudah ada kasus infeksi yang ditemukan di Jakarta dan Sumatera Selatan.

Mengenai apakah mutasi virus ini memiliki ketangguhan terhadap vaksin masih belum bisa dijelaskan. Meskipun masih termasuk ke dalam Variant of Interest (VoI), Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, menyebutkan bahwab seseorang bisa tertular varian Kappa dalam waktu 10 detik layaknya penularan campak.

Untuk informasi selengkapnya, simak informasi yang telah disajikan Popmama.com tentang fakta varian Kappa Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia di bagian berikut!

1. Pertama kali muncul di India

1. Pertama kali muncul India
Pixabay/Geralt
Ilustrasi

Pertama kali muncul di India pada Oktober 2020, virus Covid-19 varian Kappa (B1617.1) merupakan jenis turunan dari Corona B1617. Dalam hal ini, varian Kappa dan varian Delta (B1617.2) sebenarnya berasal dari virus induk yang sama.

Saat pertama kali ditemukan di negara asalnya, dari 30.000 sampel genome yang dikirim ke GISAID Initiative, tercatat lebih dari 3.500 di antaranya menunjukkan infeksi oleh varian Kappa.

Ahli penyakit infeksi dari Univeristas Sydney, Robert Booy, menjelaskan bahwa varian ini bisa muncul dikarenakan adanya mutasi ganda. Akan tetapi, ia yakin bahwa varian Corona Kappa terbentuk setelah mengalami mutasi sebanyak belasan kali.

Editors' Pick

2. Kasus infeksi varian Kappa telah ditemukan di Jakarta dan Sumsel

2. Kasus infeksi varian Kappa telah ditemukan Jakarta Sumsel
Pexels/Anna Shvets
Ilustrasi

Nyatanya, varian Kappa telah dikonfirmasi keberadaannya di 27 negara, seperti Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Inggris. Bahkan, diduga bahwa virus Corona varian Kappa-lah yang memicu naiknya jumlah kasus paparan virus sehingga perlu diambil kebijakan lockdown di Victoria, Australia.

"Kami mengamati outbreak (kenaikan kasus secara tiba-tiba) di Victoria yang berkontribusi pada hampir 100 kasus," kata Catherine Bennett, kepala epidemiologi di Deakin University.

Di Indonesia sendiri, kasusu infeksi akibat varian Kappa masih terbilang baru. Prof. Amin mengatakan bahwa keberadaan virus tersebut dikonfirmasi sudah ada di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.

Hal serupa juga dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dirinya mengungkapkan, dari 128 mutasi Covid-19 yang telah diidentifikasi di Jakarta, ada satu kasus yang menunjukkan infeksi dari varian Kappa ini.

3. Belum diketahui pasti tentang keganasannya

3. Belum diketahui pasti tentang keganasannya
Freepik/mdjaff
Ilustrasi

Meskipun sama-sama merupakan mutasi dari virus B1617, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih memberinya label sebagai variant of interest. Artinya, masih sedikit data yang mampu menjelaskan sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, dan ketahanan terhadap sistem imun manusia dari varian Kappa ini.

Prof. Amin juga mengatakan bahwa data mengenai bahaya dari varian Kappa masih sedikit.

"Memang memiliki beberapa mutasi yang sama, tapi saat ini masih masuk variant of interest (VoI). (Untuk kekhawatiran bahaya varian) kita masih sedikit datanya," jelasnya.

4. Namun, cara penyebarannya mirip campak

4. Namun, cara penyebaran mirip campak
Freepik/Tawatchai07
Ilustrasi

Menurut Dicky Budiman sendiri, virus Corona varian Kappa mampu menyebar dengan sangat cepat layaknya penyakit campak. Bahkan, seseorang bisa tertular oleh orang yang positif hanya dalam hitungan 10 detik.

"Iya, itu berpapasan dengan orang langsung terinfeksi. Cepat banget kurang dari waktu 10 detik itu seperti campak," kata Dicky.

Akan tetapi, berdasarkan penjelasannya, gejala yang ditimbulkan dari varian Kappa tidak jauh berbeda dengan varian lainnya. Lebih jelaasnya, varian ini menujukkan karakteristik yang mirip dengan varian Delta.

Oleh sebab itu, ia mewaspadai pasien yang memang telah memiliki riwayat penyakit pernapasan sebab mereka bisa saja mendapati gejala Covid-19 yang parah akibat varian ini.

Mama sudah baca informasi tentang sejumlah fakta mengenai virus Covid-19 varian Kappa yang sudah masuk ke Indonesia. Dalam kondisi yang semakin membahayakan ini, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap di rumah ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest