“Kita pasti punya trauma dengan masa lalu dalam hidup, gimana caranya kita bisa move on, gimana caranya kita bisa berdamai dengan masa lalu atau berdamai dengan kesalahan, kebetulan Bana ini mem-potray orang yang sudah berdamai dengan masa lalunya,” ujar Morgan dalam gala premiere film Perempuan Pembawa Sial, Rabu (10/9/25).
6 Pelajaran Hidup dari Film Perempuan Pembawa Sial, Ajarkan Hukum Sebab-Akibat

- Film Perempuan Pembawa Sial mengajarkan bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi, baik cepat maupun lambat.
- Penonton juga diajak untuk berdamai dengan masa lalu dan mengingat kesalahan yang pernah dilakukan.
- Ingat, trauma dan kejadian masa lalu yang belum terselesaikan dapat memicu perubahan sifat manusia.
Film Perempuan Pembawa Sial berkisah tentang mitos bahu laweyan yang konon membawa sial. Setiap perempuan yang memiliki bahu laweyan akan hidup berdampingan dengan petaka karena laki-laki yang menikah dan berhubungan akan berujung pada kematian tragis.
Dibalut dengan kisah horor yang mencekam, film ini juga memiliki banyak pelajaran hidup yang membuat penonton ikut refleksi. Bukan hanya soal kutukan, dosa masa lalu juga menjadi premis yang menyebabkan berbagai ancaman dan teror yang menegangkan.
Selain mengisahkan soal kutukan dan mitos yang kental akan budaya Jawa, Perempuan Pembawa Sial juga mengangkat berbagai kisah yang relate dengan kehidupan. Setiap adegan dalam film ini juga memberikan pelajaran hidup untuk para penonton.
Nah, kali ini Popmama.com juga telah merangkum 6 pelajaran hidup dari film Perempuan Pembawa Sial yang ajarkan hukum sebab-akibat.
Kumpulan Pelajaran Hidup dari Film Perempuan Pembawa Sial
1. Setiap perbuatan yang dilakukan pasti ada balasannya

Film Perempuan Pembawa Sial menggambarkan kehidupan Mirah (diperankan oleh Raihaanun) sebagai karakter utama yang selalu mendapat kesialan dalam hidupnya. Jika kamu pernah mengalami hal yang dirasakan oleh Mirah, ini mungkin menjadi renungan apakah ada perbuatan atau kesalahan di masa lalu yang mendatangkan karma atau mungkin memang terlahir di kondisi yang dekat dengan kesialan.
Pada dasarnya, setiap perbuatan yang dilakukan manusia pada dasarnya akan mendatangkan balasan, baik cepat maupun lambat, terlihat maupun tidak terlihat. Hal ini sejalan dengan hukum sebab-akibat yang berlaku dalam kehidupan, di mana setiap tindakan memiliki konsekuensi.
Poin ini juga menjadi highlight penting dalam film bahwa setiap perbuatan yang dilakukan pasti ada balasannya. Oleh karena itu, penting untuk jalani hidup sebaik mungkin agar tidak mendapat balasan yang baik juga.
2. Setiap orang punya kesalahan, tapi harus belajar untuk berdamai dengan masa lalu

Manusia yang sejatinya menjadi ladang salah tentu tidak luput dari kesalahan dalam menjalani hidup. Hal ini tentu dialami oleh siapa saja, namun kamu harus bisa belajar untuk berdamai dengan kesalahan tersebut.
Dalam film Perempuan Pembawa Sial, digambarkan bahwa setiap karakter memiliki kesalahan yang harus diselesaikan dengan baik. Digambarkan juga masa lalu yang kelam atau kesalahan yang tidak diselesaikan bisa berubah menjadi kesialan yang membawa petaka.
3. Trauma dan kejadian masa lalu bisa memicu perubahan sifat manusia

Pengalaman yang meninggalkan luka emosional bisa membekas dalam ingatan dan memengaruhi cara seseorang melihat dunia maupun dirinya sendiri. Luka batin ini sering kali tidak hilang begitu saja, tapi bisa membentuk pola pikir dan respon tertentu yang terbawa hingga masa kini.
Berbagai runtutan kejadian dalam Perempuan Pembawa Sial juga didasari dari trauma masa lalu yang dialami oleh beberapa karakter utama. Luka yang mendalam bisa memicu dendam yang akhirnya merubah sifat seseorang.
Trauma dan kejadian masa lalu memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan sifat serta perilaku manusia. Sama seperti cerita yang disampaikan dalam film, luka dan kesalahan masa lalu butuh penyelesaian agar tidak berujung pada petaka yang merubah sifat dan kehidupan manusia itu sendiri.
4. Jangan jadi pendendam dan membalas keburukan yang sama

Film ini juga mengajarkan kepada para penonton untuk jangan jadi pendendam dan membalas keburukan juga dengan keburukan. Seperti poin yang sebelumnya disampaikan soal setiap perbuatan pasti ada balasannya, membalas keburukan dengan keburukan juga akan berujung membawa petaka.
“Bagaimana si Puti ini merespon atau menjalani kehidupannya menurut aku harusnya mungkin lebih banyak ikhlas, karena kadang-kadang hal yang membekas di dalam hatinya dia dengan masa lalu itu kalau dikeluarkan dengan keburukan juga pasti keburukan akan mendatangi dia juga,” tutur Clara Bernadeth soal karakter Puti yang ia perankan, Rabu (10/9/25).
Menyimpan dendam dan membalas dengan keburukan hanya akan membuat kamu terjebak dalam lingkaran negatif yang tidak ada habisnya. Membalas perbuatan buruk dengan cara serupa mungkin terasa melegakan sesaat, tetapi pada akhirnya hanya menambah masalah baru dan merusak diri sendiri.
5. Stigma buruk yang menyasar perempuan dapat menghancurkan harapan hidup

Stigma buruk yang menyasar perempuan sering kali menjadi beban yang memengaruhi cara mereka memandang diri sendiri. Label negatif, anggapan tidak adil, atau pandangan merendahkan dapat membuat perempuan merasa terbatas dan tidak bebas dalam menentukan jalan hidup.
Hal ini juga dirasakan oleh karakter Mirah dalam film Perempuan Pembawa Sial yang mendapat stigma negatif sebagai pembawa sial di lingkungan masyarakat. Meskipun ia tidak tahu persis apa penyebab kesialan dalam hidupnya datang, penolakan dari masyarakat membuat dirinya tidak bisa menjalani hidup sebagaimana mestinya.
Dalam beberapa adegan, terlihat Mirah ditolak oleh lingkungan masyarakat bahkan tempat ia bekerja hingga bingung harus pergi kemana. Rangkaian adegan tersebut menggambarkan bahwa stigma negatif yang asal diberikan dapat menghancurkan hidup seseorang.
6. Restu orangtua itu penting dan jangan mencintai orang yang salah

Restu orangtua sangat penting dalam menjalani sebuah hubungan karena doa dan izin orangtua diyakini membawa keberkahan dan ketenangan dalam hidup. Hal ini juga menjadi poin penting dalam film Perempuan Pembawa Sial yang bisa menjadi renungan penonton.
“Jadi pesannya itu cintailah seseorang dengan sungguh-sungguh, tapi jangan orang yang salah, ya,” pungkas Ben Bening saat gala premiere film Perempuan Pembawa Sial, Rabu (10/9/25).
Meskipun cinta yang diberikan tulus, mengetahui latar belakang dan masa lalu pasangan juga penting. Film ini juga mengajarkan agar kita tidak mencintai orang yang salah karena dapat berujung petaka.
Itu dia beberapa pelajaran hidup dari film Perempuan Pembawa Sial yang ajarkan hukum sebab-akibat. Berbagai perbuatan yang dilakukan di masa lalu oleh beberapa karakter menyebabkan rangkaian kesialan yang terus meneror dan membawa petaka.
Bukan hanya menyuguhkan kisah horor yang menegangkan, banyak pelajaran hidup yang didapat dari film ini.
Tertarik untuk nonton film Perempuan Pembawa Sial? Segera amankan tiket kamu, ya!



















