Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar (7).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum
Intinya sih...
  • Akses sanitasi masih belum merata di Indonesia, lebih dari 293 ribu sekolah belum memiliki akses air minum dan sanitasi yang memadai.
  • Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang maksimal di Indonesia, butuh kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.
  • Orangtua memiliki peran penting dalam mendukung PHBS pada anak, selain kampanye di sekolah, edukasi dari lingkup keluarga juga diperlukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Akses sanitasi khususnya kebutuhan air bersih untuk anak-anak usia sekolah seharusnya menjadi kebutuhan dasar. Sayangnya, kebutuhan ini masih belum merata di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022, lebih dari 293 ribu sekolah di Indonesia belum memiliki akses memadai terhadap air minum, sanitasi, dan kebersihan dasar.

Kurangnya fasilitas dan edukasi mengenai gaya hidup sehat ini dapat memengaruhi penyebaran penyakit seperti diare dan tifus yang berisiko menginfeksi anak-anak. Risiko ini sebenarnya dapat dicegah dengan membiasakan gerakan cuci tangan dengan sabun serta menerapkan gaya hidup sehat dan higienis. 

Penelitian Bank Dunia juga membuktikan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat mencegah penyakit diare hingga 40 persen. Adanya program penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi yang dijelaskan dalam Konferensi Pers Guardiancares 'Healthy Kids, Happy Future' di Jakarta, Selasa (15/7/25), menjadi upaya yang efektif untuk meningkatkan akses sanitasi dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk anak sekolah dasar.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi dukung PHBS pada anak sekolah dasar.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masih Disepelekan Masyarakat

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar (4).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan semua tindakan atau perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran diri sendiri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. PHBS perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan individu, keluarga, maupun lingkungan sekitar. 

Namun, penerapan PHBS di Indonesia sendiri masih mengkhawatirkan karena belum maksimal. Butuh peran dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan PHBS yang merata.

“Kalau kita melihat data, ternyata untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini perilakunya baru sekitar 50 - 60 persen. Jadi artinya kita memang harus bersama-sama berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan satu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya perubahan perilaku (hidup sehat),” ungkap Ira Octaviana Madjid, SKM., M.M, Ketua Tim Kerja Partisipasi Masyarakat Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI, Selasa (15/7/25).

Pada dasarnya, kesehatan bukan hanya tanggung jawab untuk diri sendiri, tetapi juga tanggung jawab bersama. Hidup sehat dapat terwujud jika semua pihak, termasuk di lingkup keluarga yang paling terkecil bisa saling menjaga diri.

Peran Orangtua Penting untuk Mendukung PHBS pada Anak

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar (5).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Perilaku anak-anak yang masih senang eksplorasi dan abai terhadap kebersihan membuat penerapan PHBS memiliki tantangan yang besar. Selain kampanye mengenai PHBS di sekolah, orangtua juga memiliki peran besar untuk mendukung PHBS pada anak.

“Kita tidak mungkin bisa mengandalkan anak kita, hanya kemudian mengandalkan pihak sekolah. Walaupun mungkin sekarang banyak sekali kita lihat pelajaran sehingga banyak waktu mungkin bagi sekolah-sekolah tertentu ya masa waktunya itu lebih banyak di sekolah,” ujar Ira.

Berbagai edukasi mengenai hidup sehat yang telah diajarkan di sekolah akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan pemahaman dari lingkup yang paling sederhana, yakni di lingkup keluarga.

Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, orangtua juga harus membiasakan anak untuk menerapkan PBHS. Beberapa PHBS yang paling dasar dan dapat diajarkan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan air bersih, mengonsumsi makanan bergizi, menggunakan toilet yang bersih, dan lain-lain.

“Ketika tidak didukung dengan adanya peran dari orang tua sebagai lini terdepan untuk merubah perilaku itu, maka sia-sia. Oleh sebab itu, dengan adanya kolaborasi dari semua pihak, termasuk orang tua di sini,” tambahnya.

Adanya Fasilitas yang Memadai Bantu Perubahan Perilaku

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar (8).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Selain penguatan edukasi dari orangtua dan orang-orang sekitar, PHBS pada anak dapat diwujudkan dengan menyediakan sarana yang mendukung berjalannya perilaku ini secara alami.

Tersedianya fasilitas pendukung akan mendorong perubahan perilaku anak secara tidak langsung. Untuk itu, menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai dapat menumbuhkan kesadaran PHBS pada anak sehingga risiko penularan penyakit menjadi berkurang.

“Dukungan yang kami lihat saat ini adalah tidak hanya dari sisi edukasi, tetapi juga ada penyediaan sarana prasarana yang ini sangat relate ketika kita ingin merubah perilaku masyarakat, terutama pada anak-anak,” tutur Ira.

Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi di Sekolah Bantu Penerapan PHBS pada Anak

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi Dukung PHBS pada Anak Sekolah Dasar (6).png
Popmama.com/Salsyabila Sukmaningrum

Untuk mendukung gerakan PHBS, program Guardiancares menyediakan fasilitas air bersih dan sanitasi di 12 sekolah di Indonesia pada tahun 2025 ini. Program yang dinisiasi oleh Guardian Indonesia dan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Human Initiative ini juga menghadirkan program berkelanjutan seperti edukasi berulang dan melakukan renovasi pada fasilitas terkait, contohnya tandon air.

“Nanti kita lihat lagi berapa lama lagi kita akan lakukan edukasi, pasti akan ada edukasi ulang kembali untuk sekolah-sekolah yang sudah kita lakukan pembangunan ini, bukan cuma one time act kemudian selesai. Itu juga yang menjadi salah satu komitmen kita,” jelas Marvin Tarigan selaku Head of Marketing Guardian Indonesia, Selasa (15/7/25).

Program penyediaan air bersih dan sanitasi di sekolah cukup efektif untuk meningkatkan kesadaran PHBS pada anak-anak sekolah dasar. Adanya fasilitas ini secara tidak langsung juga menciptakan kebiasaan cuci tangan setelah makan.

“Ketika anak-anak sudah cuci tangan, tangannya bersih, nah disinilah mulai sehat itu terjadi. Tangannya bersih, kalau sebelum makan, cuci tangan dulu, makannya menjadi higienis sehingga apa yang masuk ke tubuh menjadi bergizi,” kata Muhidin selaku Kepala Sekolah SDN Cinagara 01 yang mendapat program penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi, Selasa (15/7/25).

Itu dia penjelasan mengenai penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi dukung PHBS pada anak sekolah dasar.

Program penyediaan fasilitas air bersih dan sabun di sekolah efektif untuk menciptakan PHBS pada anak. Diharapkan program ini dapat berkelanjutan dan semakin meluas agar penerapan PHBS pada anak sekolah dapat merata di seluruh wilayah.

Mama juga harus biasakan anak terapkan PHBS, ya!

Share
Editorial Team