Perbedaan Aspartam dan stevia, Mana yang Lebih Aman?

- Stevia berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, rasa manisnya ratusan kali lipat lebih tinggi daripada gula dan sering digunakan dalam produk makanan rendah kalori.
- Aspartam adalah pemanis sintetis dengan tingkat kemanisan 60-220 kali lebih manis dari gula. Jenis gula ini harus dihindari oleh orang dengan fenilketonuria (PKU).
- Keduanya aman jika dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, stevia lebih ramah untuk penderita diabetes dan minim efek samping.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi konsumsi gula makin meningkat. Banyak orang mulai beralih ke pemanis buatan atau alami sebagai pilihan yang dianggap lebih sehat.
Dua nama yang sering muncul adalah aspartam dan stevia. Keduanya digunakan sebagai pengganti gula, tapi berasal dari sumber yang beda dan memiliki efek yang tak sama terhadap tubuh.
Berikut Popmama.com akan jelaskan perbedaan aspartam dan stevia, mana yang lebih aman? Yuk, simak di bawah!
1. Apa itu stevia dan kegunaannya

Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Mengutip Science Direct, rasa manisnya diklaim ratusan kali lipat lebih tinggi daripada gula biasa. Hal ini karena ada kandungan senyawa bernama stevioside dan rebaudioside.
Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), stevia dianggap aman untuk penderita diabetes karena tanaman stevia tidak mengandung karbohidrat. Selain itu, zat satu ini sering digunakan dalam produk makanan atau minuman rendah kalori.
2. Apa itu aspartam dan kegunaannya

Aspartam adalah salah satu pemanis sintetis yang sering dijumpai dalam berbagai produk makanan dan minuman kemasan.
Telah digunakan sejak awal tahun 1980-an, pemanis ini punya tingkat kemanisan berkisar 60 hingga 220 kali lebih manis dibandingkan gula biasa dan tidak menimbulkan rasa pahit setelah dikonsumsi.
Meski demikian, orang dengan kondisi genetik langka seperti fenilketonuria (PKU) harus menghindarinya karena tubuh mereka tidak bisa memetabolisme fenilalanin.
3. Mana yang lebih aman, aspartam atau stevia?

Dari sisi keamanan, keduanya telah mendapatkan persetujuan dari lembaga kesehatan dunia, termasuk FDA dan European Food Safety Authority (EFSA), asalkan dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang perlu dipertimbangkan:
Stevia tidak memengaruhi kadar gula darah sehingga lebih ramah untuk penderita diabetes. Aspartam juga rendah kalori, tapi memiliki sedikit pengaruh terhadap metabolisme karena kandungan kalorinya.
Efek samping aspartam lebih sering dikaitkan dengan keluhan seperti sakit kepala atau gangguan saraf. Sementara itu, stevia jarang menyebabkan efek samping bila digunakan.
Jadi, jika kamu mencari opsi yang lebih alami dan minim efek samping, stevia bisa menjadi pilihan yang lebih aman, terutama untuk penggunaan jangka panjang. Namun, aspartam juga tetap aman selama tidak melebihi batas konsumsi yang dianjurkan.
Itu dia sekilas informasi tentang perbedaan aspartam dan stevia, mana yang lebih aman. Meski keduanya telah dinyatakan aman oleh badan kesehatan, penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan.
Pilihlah pemanis yang paling cocok dengan tubuhnya dan pastikan tetap dikonsumsi dalam batas wajar, ya!