"Dulu kayak lucu, pernah mimpi ingin bernyanyi bareng David Foster, delulu banget. Kalau melihat aku zaman dulu, aku percaya diri banget, aku semua sebutin di mulut aku," jelas Angel kepada Popmama Talk.
Cerita Angel Pieters tentang Mimpi yang Tak Pernah Sia-Sia

- Angel Pieters mengakui bahwa sejak kecil ia sudah punya impian yang dianggap banyak orang mustahil.
- Menengok masa kecilnya, Angel Pieters justru merasa kangen dengan sosok dirinya sendiri di masa itu. Ia merasa waktu kecil, dirinya lebih berani, lebih spontan, dan lebih ‘nekat’ dalam merangkai mimpi tanpa takut ditertawakan orang lain.
- Lewat kata-kata sederhana, Angel Pieters mengatakan hal ini untuk dirinya yang masih kecil. Ia ingin Angel kecil tahu kalau mimpinya yang digenggam tidak ada yang sia-sia.
Mimpi, didefinisikan sebagai angan-angan dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia (KBBI). Namun, secara psikologis dreams atau angan-angan juga berfungsi sebagai “peta batin” yang mengarahkan perilaku.
Mimpi membantu individu membangun harapan, menumbuhkan optimisme, dan menemukan makna hidup. Jadi, dari sudut pandang psikologi, mimpi bukan sekadar lamunan kosong karena menjadi modal penting untuk pertumbuhan pribadi dan pencapaian diri.
Ya, itulah yang dirasakan oleh Angel Pieters. Berawal dari panggung "Idola Cilik", kini Angel meniti karier di dunia musik sebagai penyanyi. Semua ia jalani berlandaskan mimpi, awal dari semua hal yang ia jalani kini. Tantangan? Tentu ada, tetapi Angel memegang teguh mimpi itu hingga kini.
Berikut Popmama.com rangkum cerita Angel Pieters tentang mimpi yang tak pernah sia-sia ini!
1. Angel Pieters: Modal awalnya hanyalah mimpi

Angel Pieters mengakui bahwa sejak kecil ia sudah punya impian yang dianggap banyak orang mustahil. Ia pernah berangan-angan ingin bernyanyi bersama David Foster.
Mimpi yang di masa kecil itu terdengar lucu bahkan delusional. Namun bagi Angel, justru modal terbesar yang ia punya waktu itu hanyalah mimpi.
Kepercayaan diri yang polos dan keberanian untuk mengucapkan mimpi secara lantang menjadi bahan bakar yang membawanya ke panggung besar seperti sekarang.
Ia pun mengingatkan banyak orang, terutama anak-anak, untuk jangan pernah takut bermimpi. Menurutnya, semua hal besar bermula dari angan yang sering dianggap terlalu jauh. Angel percaya kalau mimpi bisa jadi pijakan pertama untuk melangkah, meski di awal tampak tak mungkin.
2. Rindu keberanian masa kecil bagi Angel Pieters

Menengok masa kecilnya, Angel Pieters justru merasa kangen dengan sosok dirinya sendiri di masa itu. Ia merasa waktu kecil, dirinya lebih berani, lebih spontan, dan lebih ‘nekat’ dalam merangkai mimpi tanpa takut ditertawakan orang lain.
"Aku anak yang suka bermimpi, bahkan sekarang pun aku kangen sama diri aku yang masih kecil karena bener-bener tabrak saja untuk bermimpi," pungkasnya.
Kepercayaan diri untuk membayangkan hal-hal besar justru tumbuh di fase polos itu karena tak ada batasan logika yang mengekang.
Bagi Angel, keberanian bermimpi saat kecil adalah pengingat berharga untuk orang dewasa yang kadang lupa caranya berharap. Itulah mengapa ia berharap teman-temannya, terutama anak-anak, tidak pernah membatasi diri untuk bermimpi, karena di situlah semuanya berawal.
3. Pesan menyentuh untuk Angel kecil

Lewat kata-kata sederhana, Angel Pieters mengatakan hal ini untuk dirinya yang masih kecil. Ia berharap Angel kecil tahu bahwa semua impian yang dulu pernah ditanam ternyata tidak ada yang sia-sia.
"I hope youre proud what you've come, sampai di detik ini. Banyak obsctacle kehidupan, aku ingin ngomong kalau semua mimpi yang kamu punya tidak ada yang sia-sia dan itu yang membawa aku sampai di titik ini," tutur Angel.
Angel berterima kasih pada versi kecil dirinya karena sudah mau bermimpi, berjuang, dan tidak pernah menyerah. Baginya, semua mimpi masa kecil itu menjadi jembatan untuk berdiri di titik saat ini.
Itulah dia rangkuman mengenai cerita Angel Pieters tentang mimpi yang tak pernah sia-sia . Pesannya sederhana: jangan pernah remehkan mimpi, sekecil apa pun itu. Kelak kita akan bersyukur pernah berani menggenggamnya.
POPMAMA TALK Juli 2025 - Angel Pieters
Penyanyi
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Muhammad Fikri
Videographer - Muhammad Fikri
Property by INFORMA



















