Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai, Coba Gunakan Vacuum Bag

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai COVER
Freepik
Intinya sih...
  • Cuci bersih dan keringkan baju secara total sebelum disimpan untuk mencegah noda kuning dan jamur.
  • Bedakan cara simpan, baju rajut wajib dilipat agar tidak melar, sedangkan gaun pesta atau jas sebaiknya digantung.
  • Gunakan kotak plastik tertutup dan penyerap lembap (silica gel) untuk perlindungan maksimal dari hama dan udara lembap.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama pasti memiliki koleksi pakaian yang hanya dipakai pada momen-momen tertentu, seperti kebaya, gaun pesta, jas, atau jaket musim dingin (winter coat). Pakaian-pakaian ini sering kali memakan tempat di lemari utama dan rentan rusak jika dibiarkan tergantung begitu saja tanpa perlindungan dalam waktu lama.

Tantangan utama menyimpan baju yang jarang dipakai adalah menjaga kebersihan dan serat kainnya dari serangan jamur, ngengat, serta debu. 

Agar koleksi pakaian spesial Mama tetap awet dan siap pakai kapan saja dibutuhkan, Popmama.com telah merangkum beberapa cara menyimpan baju yang jarang dipakai dengan yang tepat dan hemat tempat.

Yuk Ma, disimak!

Deretan Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai

1. Pastikan baju bersih dan kering total

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 1
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Aturan paling penting sebelum menyimpan baju untuk jangka panjang adalah mencucinya terlebih dahulu. Meskipun terlihat bersih, sisa keringat, parfum, atau noda makanan sekecil apapun dapat mengundang serangga dan menyebabkan noda kuning yang sulit hilang seiring berjalannya waktu.

Selain bersih, pastikan pakaian benar-benar kering 100 persen sebelum masuk ke wadah penyimpanan. Sedikit saja kelembapan yang tertinggal di serat kain akan menjadi undangan bagi jamur untuk tumbuh, yang akhirnya membuat baju menjadi bau apek dan lapuk saat nanti Mama membukanya kembali.

2. Pisahkan berdasarkan jenis bahannya

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 2
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Tidak semua baju bisa diperlakukan sama, Ma. Memisahkan pakaian berdasarkan jenis bahan akan memudahkan diri sendiri menentukan metode penyimpanannya. Misalnya, pisahkan baju berbahan rajut (knitwear) dengan baju berbahan sutra atau katun agar seratnya tidak saling tersangkut atau merusak satu sama lain.

Pengelompokan ini juga memudahkan Mama saat mencarinya nanti. Mama bisa membuat kategori seperti "Baju Pesta", "Pakaian Musim Dingin", atau "Pakaian Adat". Dengan begitu, Mama tidak perlu membongkar seluruh isi lemari hanya untuk mencari satu kebaya yang terselip di antara tumpukan jaket.

3. Gunakan kotak penyimpanan plastik tertutup

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 3
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Hindari menyimpan baju jangka panjang menggunakan kardus bekas. Kardus mengandung lem dan selulosa yang disukai oleh rayap dan kecoa, serta bersifat menyerap air yang bisa membuat baju lembap. Sebaiknya, gunakan kotak penyimpanan plastik (container box) yang memiliki tutup rapat.

Kotak plastik mampu melindungi pakaian dari debu, air, dan hama dengan lebih efektif. Pilihlah kotak yang transparan agar Mama bisa melihat isinya dari luar tanpa perlu membukanya. Jika menggunakan kotak berwarna gelap, jangan lupa tempelkan label di bagian luarnya untuk identifikasi isi.

4. Lipat atau gantung sesuai kebutuhan

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 4
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Hati-hati, tidak semua baju boleh digantung. Pakaian berbahan rajut, wol, atau kaos jersey yang berat sebaiknya dilipat dan disimpan mendatar. Jika digantung terlalu lama, gravitasi akan menarik serat kain ke bawah, menyebabkan baju melar di bagian bahu dan merusak bentuk aslinya.

Sebaliknya, untuk gaun pesta berbahan halus, kebaya berpayet, atau jas formal, sebaiknya digantung menggunakan hanger yang kokoh (kayu atau berlapis busa). Gunakan garment bag (tas pelindung baju) berbahan kain breathable untuk membungkusnya agar terhindar dari debu namun tetap bisa "bernapas".

5. Manfaatkan vacuum bag untuk hemat tempat

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 5
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Jika lemari di rumah terasa sempit, vacuum bag adalah penyelamat. Kantong hampa udara ini sangat efektif untuk menyimpan barang-barang yang bulky atau mengembang seperti jaket puffer, selimut tebal, atau bed cover. Dengan menyedot udaranya keluar, volume pakaian bisa menyusut hingga 70 persen.

Namun, hindari menggunakan vacuum bag untuk pakaian berbahan serat alami seperti bulu asli atau kulit, serta pakaian pusaka yang sangat tua. Tekanan udara yang kuat dapat mematahkan serat alami tersebut dan membuat baju menjadi kusut permanen atau retak saat dikeluarkan nanti.

6. Masukkan pengendali kelembapan

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 6
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Dikarenakan akan disimpan dalam waktu lama dan jarang dibuka, udara di dalam kotak penyimpanan berpotensi menjadi lembap. Selalu masukkan kantong silica gel atau produk penyerap lembap (desiccant) ke dalam kotak atau lemari penyimpanan untuk menjaga kekeringan udara.

Mama juga bisa menambahkan kapur barus (kamper) atau potongan kayu cedar untuk mencegah ngengat dan serangga pemakan kain. Namun, pastikan kamper tidak bersentuhan langsung dengan kain baju (bungkus dengan tisu) karena bisa meninggalkan noda atau bau kimia yang terlalu menyengat pada serat pakaian.

7. Simpan di tempat yang sejuk dan gelap

7 Cara Menyimpan Baju yang Jarang Dipakai 7
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo/AI

Lokasi penyimpanan sama pentingnya dengan cara mengemas. Letakkan kotak penyimpanan baju di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari terus-menerus bisa memudarkan warna baju (fading), terutama pada bagian lipatan yang terekspos.

Rak bagian paling atas lemari atau kolong tempat tidur yang bersih bisa menjadi opsi lokasi yang baik. Hindari menyimpan baju di area yang suhu dan kelembapannya fluktuatif seperti loteng yang panas atau gudang bawah tanah yang cenderung lembap dan berjamur.

Itulah tadi beberapa cara menyimpan baju yang jarang dipakai agar tetap awet. Dengan penyimpanan yang rapi dan terawat, baju-baju kesayangan akan selalu siap tampil prima kapan pun momen spesial itu tiba.

FAQ Menyimpan Baju

Kenapa baju putih berubah jadi kuning?

Noda kuning biasanya disebabkan oleh sisa residu deterjen yang tidak bersih saat dibilas, atau reaksi oksidasi serat kain dengan udara. Untuk mencegahnya, bungkus baju putih dengan kertas tisu bebas asam atau kain katun biru muda sebelum disimpan.

Berapa sering harus mengecek baju yang disimpan?

Sebaiknya cek kondisi baju setidaknya setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali. Buka kotak penyimpanan untuk sirkulasi udara (airing), cek apakah ada tanda-tanda jamur/serangga, dan ganti silica gel atau kamper yang sudah habis.

Apakah dry clean wajib?

Sangat disarankan, terutama untuk bahan halus seperti sutra, chiffon, atau kebaya payet. Dry cleaning memastikan semua noda minyak dan kotoran tak kasat mata terangkat sempurna tanpa merusak serat kain, sehingga aman untuk penyimpanan jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Koleksi Buku Aura Kasih di Rumah, Punya Perpustakaan Mini

27 Des 2025, 14:08 WIBLife