7 Rekomendasi Obat Kelenjar Getah Bening

- Antibiotik direkomendasikan untuk kelenjar getah bening bengkak akibat bakteri yang umumnya mereda dalam 7-10 hari.
- Obat antituberkulosis (OAT) diresepkan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening akibat tuberkulosis.
- Kortikosteroid digunakan untuk mengontrol reaksi tubuh yang berlebihan pada penyakit autoimun seperti lupus.
Kelenjar getah bening berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh yang menyaring kuman, virus, sel berbahaya, hingga zat asing yang bisa memicu penyakit.
Saat kelenjar getah bening membengkak, kondisi ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan, mulai dari infeksi ringan, gangguan autoimun, hingga penyakit serius seperti kanker.
Pembengkakan tersebut bisa ditangani dengan berbagai cara, mulai dari obat medis hingga bahan alami. Berikut Popmama.com berikan 7 rekomendasi obat kelenjar getah bening di bawah ini!
1. Antibiotik

Jika kelenjar getah bening bengkak akibat bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Obat ini bisa diminum atau diberikan lewat suntikan untuk melawan infeksi.
Rasa sakit dan kemerahan umumnya mereda dalam 7–10 hari, meski kelenjar bisa butuh waktu lebih lama untuk mengecil. Untuk kasus khusus seperti HIV, sangat diperlukan penanganan medis lanjutan.
2. Antituberkulosis

Melansir Healthline, salah satu penyebab kelenjar getah bening bengkak adalah tuberkulosis. Untuk mengatasinya, dokter biasanya meresepkan obat antituberkulosis (OAT) yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Jenis obat yang umum dipakai, mulai dari ethambutol, isoniazid, pyrazinamide, dan rifampicin. Penggunaan OAT ini tidak boleh sembarangan sehingga penting mengikuti arahan dokter agar pengobatan berjalan efektif.
3. Kortikosteroid

Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa terjadi akibat penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus. Dalam kondisi ini, kortikosteroid sering digunakan untuk bantu mengontrol reaksi tubuh yang berlebihan.
Obat ini bekerja dengan menekan sistem imun sehingga peradangan dan pembengkakan bisa berkurang. Namun, penggunaannya harus sesuai resep dokter karena pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan efek samping.
4. Obat Antiinflamasi

Selanjutnya, pembengkakan kelenjar getah bening yang disertai nyeri bisa ditangani dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Contoh obatnya seperti ibuprofen, aspirin, naproxen, dan acetaminophen.
Penggunaannya tetap perlu hati-hati, terutama pada anak-anak dan remaja yang baru pulih dari cacar air atau flu karena aspirin bisa menimbulkan efek samping serius. Untuk itu, sebaiknya Mama konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
5. Aloe Vera

Selanjutnya, pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa diredakan dengan bahan alami seperti aloe vera. Menurut Web Medical, tanaman ini memiliki sifat antiradang dan antibakteri yang bantu meredakan area bengkak.
Untuk hasil lebih maksimal, pilih produk berupa lotion, krim, atau gel dengan kandungan aloe vera murni. Cara ini bisa menjadi alternatif selain obat medis, terutama bagi yang ingin mencoba perawatan alami.
6. Minyak esensial

Beberapa jenis minyak esensial, seperti tea tree, peppermint, eucalyptus, chamomile, hingga minyak cengkeh juga punya sifat antiradang dan antibakteri. Itulah mengapa minyak ini dijadikan pilihan alami untuk meredakan bengkak di sekitar tubuh.
Cara pakainya cukup sederhana, campurkan beberapa tetes minyak esensial dengan carrier oil, seperti minyak zaitun, kelapa, atau kedelai. Setelah itu, oleskan perlahan ke area yang bengkak.
7. Madu

Madu juga dikenal punya kandungan antiradang dan antibakteri yang dapat membantu meredakan bengkak di bawah telinga.
Caranya pakainya cukup mudah, oleskan madu pada bagian yang bengkak, biarkan beberapa jam, lalu bilas hingga bersih. Langkah ini bisa diulangi beberapa kali dalam sehari.
Itu dia sekilas informasi tentang 7 rekomendasi obat kelenjar getah bening. Penting untuk jangan abaikan gejalanya dan pastikan selalu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.



















