- Memaksa orangtua padahal orangtua tidak menginginkan tinggal di panti jompo
- Tidak terbuka dengan orangtua perihal rencana anak menitipkan orangtua di panti jompo
- Berniat melepaskan tanggung jawab sepenuhnya orangtua kepada pihak panti jompo
- Memutuskan komunikasi dan hubungan dengan orangtua, sehingga orangtua akan semakin kesepian
- Tidak memenuhi kebutuhan orangtua di panti jompo
- Tidak survei sebelum menitipkan orangtua kepada panti jompo
Pertimbangkan Hal ini sebelum Menitipkan Orangtua ke Panti Jompo

Akhir-akhir ini, di dunia maya terjadi pro kontra antara boleh dan tidaknya anak menitipkan orangtuanya di panti jompo.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Panti jompo biasanya diisi oleh orang lansia yang dititipkan anaknya, atau lansia yang sudah tidak punya keluarga dan tidak ada yang merawatnya.
Bagi sebagian besar, panti jompo dianggap sebagai lingkungan yang tidak menyenangkan karena di isi oleh lansia yang sudah pikun.
Lalu bolehkah menitipkan orangtua di panti jompo? Popmama.com merangkum dua pendapat, pertama boleh dengan berbagai syarat, yang kedua tidak boleh karena anak niat untuk melepas tanggung jawab sepenuhnya.
1. Alasan boleh menitipkan orangtua di panti jompo

Memang ada yang memilih panti jompo sebagai tempat orangtuanya dirawat dengan baik, namun sang anak boleh menitipkan orangtua di panti jompo dengan syarat sebagai berikut:
Berdasarkan kehendak orangtua sendiri. Tanpa paksaan apalagi menggunakan kebohongan orangtua ingin tinggal di panti jompo.
Seperti supaya tidak kesepian, dan bisa mengikuti program untuk lansia yang diselenggarakan di panti jompo. Di panti jompo juga orangtua bisa bergaul dengan orang seusianya.
Memastikan panti jompo yang akan merawat orangtua merupakan panti yang bersih, nyaman, dan ramah terhadap orangtua. Usahakan panti jompo yang dipilih memiliki program untuk lansia, baik keagamaan, fisik, maupun kreatifitas.
Tidak membatasi komunikasi dengan anak. Orangtua bisa tetap berkomunikasi dengan anak, bisa melalui telepon atau video call.
Tetap mengunjungi orangtua. Anak dan orangtua tetap bertemu, misalnya di hari-hari besar seperti hari raya, hari ulang tahun orangtua, hari ulang tahun anak atau cucu, serta hari pernikahan orangtua.
Memberi hadiah kepada orangtua. Meskipun tidak setiap hari ada di sampingnya, anak bisa memberi perhatian kepada orangtuanya dengan memberikan hadiah.
Mengajak orangtua jalan-jalan. Luangkan waktu atau buat jadwal dengan orangtua untuk berlibur bersama, sehingga orangtua tidak merasa bosan berada di panti jompo.
Tidak memaksa orangtua untuk terus tinggal di panti jompo. Adakalanya ia bosan di panti, Mama harus siap mengajaknya pulang kembali ke rumah.
Karena sewaktu-waktu orangtua ingin pulang dan kembali bersama anak-anaknya.
2. Alasan tidak boleh menitipkan orangtua di panti jompo

Setelah mengetahui alasan boleh menitipkan orangtua ke panti jompo, Mama juga perlu mengetahui alasan-alasan yang tidak diperbolehkan menitipkan orangtua di panti jompo, antara lain:
3. Hal-hal yang perlu disiapkan jika akan menitipkan orangtua di panti jompo

Menitipkan orangtua bukanlah hal yang mudah, harus berdasarkan kesepakatan keduanya, tidak boleh ada pemaksaan juga ya, Ma.
Berkomunikasi yang baik dengan orangtua, uraikan kelebihan dan kekurangan tinggal di panti, dan sampaikan bahwa anak tidak melepaskan tanggung jawab penuh terhadap kehidupan orangtua
Pastikan orangtua benar-benar setuju untuk tinggal di panti jompo, bahkan terlihat antusias untuk tinggal di sana.
Carikan panti jompo yang memiliki fasilitas baik, jangan sampai orangtua ditempatkan dalam satu kamar dengan lansia lain, atau ditempatkan dalam bangunan yang tidak terawat
Upayakan panti jompo memiliki program untuk para lansia, dan ramah kepada orangtua. Agar selama orangtua kita tinggal disana, merasa nyaman dan tanpa paksaan.