5 Taman Indonesia Resmi Masuk UNESCO, Kaya Akan Keindahannya!

- Taman Nasional Ujung Kulon, Banten merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dilindungi oleh UNESCO sejak 1991.
- Taman Nasional Lorentz, Papua memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah serta menjadi Daerah Burung Endemik dengan 45 spesies burung sebaran terbatas.
- Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai tempat hidup biawak komodo, kadal terbesar di dunia, dan kakatua kecil Jambul kuning.
Indonesia salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 70% wilayah laut dan 30% gerakan yang menjadikannya negara maritim terbesar di dunia.
Indonesia menyimpan kekayaan alam yang luar biasa dengan lebih dari 50 taman nasional yang melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Adapun beberapa taman nasional di Indonesia yang mendapatkan pengakuan dunia dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization).
Tentu tidak hanya pemerintah saja yang harus melestarikan dan melindungi warisan tersebut, tetapi kita juga sebagai masyarakat Indonesia harus mendukung dan berkomitmen menjaga bersama.
Berikut Popmama.com akan membahas 5 taman Indonesia resmi masuk UNESCO, yang kaya akan keindahannya. Yuk simak pembahasannya dibawah ini.
1. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten

Taman Nasional Ujung kulon terletak di semenanjung Ujung kulon, bagian paling barat di pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Ujung kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli botani dari Jerman, F. Junghun pada tahun 1846.
Taman ini merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu warisan dunia yang dilindungi oleh Unesco pada tahun 1991.
Sejak meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883, letusan Krakatau telah menyapu bersih kawasan Ujung kulon, beberapa tahun kemudian ternyata ekosistem vegetasi dan satwa liar di Ujung kulon justru dengan tumbuh baik.
Terdapat beberapa pulau yang bisa kamu kunjungi di sini, lokasi yang tenang dengan menawarkan perjalanan untuk menikmati aneka tipe hutan, jenis-jenis satwa liar serta daerah berawa.
Kawasan ini memiliki satu habitat alami semua orang mengenalnya badak Jawa. Walaupun tak hanya itu, tetapi banyak juga hewan hewan lainnya yang berada di taman nasional Ujung kulon ini.
2. Taman Nasional Lorentz, Papua

Taman Nasional Lorentz dinobatkan sebagai situs warisan dunia Unesco pada Tahun 1999. Taman Nasional Lorentz memiliki kekayaan keanekaragaman flora dan fauna di Papua.
Taman ini memiliki sebuah puncak yang legendaris karena termasuk ke dalam 7 puncak tertinggi dunia (seven summits), Puncak Jaya atau Carstenz Pyramid dengan ketinggian 4.884 mdpl.
Terdapat lebih dari 1200 tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, 150 spesies reptil dan amfibi. Tak heran jika Taman Nasional Lorentz masuk kategori taman Indonesia dalam UNESCO.
Taman Nasional Lorentz juga merupakan Daerah Burung Endemik atau Endemic Bird Area (EBA) dengan 45 spesies burung sebaran terbatas dan sembilan spesies burung endemik.
Berdasarkan penetapan surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 4645 /Menhut-VII/KUH/2014 kawasan taman nasional Lorentz terletak di bagian tengah selatan Papua dengan luas sebesar 2.348.683,31 Ha.
Terletak di 10 Kabupaten Provinsi Papua yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua dan Kabupaten Asmat.
3. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur

Siapa yang nggak tahu dengan fenomena dan keindahan dari Taman Nasional Komodo? Taman Nasional Komodo ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia (World Heritage Site) pada tahun 1991.
Taman nasional Komodo dikelola oleh balai taman nasional Komodo, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan.
Biawak komodo merupakan hewan khas dari pulau Nusa Tenggara timur yang merupakan kadal terbesar yang ada di dunia. Di reptil raksasa karnivora ini hidup di taman nasional Komodo, pulau Longos, dan sebagian di lembah pulau Flores.
Tentu saja populasi biawak komodo ini dijaga ketat oleh balai taman nasional Komodo dengan melibatkan masyarakat setempat.
Tak hanya biawak komodo, kamu juga bisa melihat kakatua kecil Jambul kuning yang hidup alami di taman nasional ini khususnya di pulau Rinca, pulau bro, dan pulau Komodo.
4. Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Selanjutnya ada Taman Nasional Wakatobi. Tempat ini menyimpan keindahan wisata bawah laut dan wisata pantai yang tentunya akan memanjakan hati dan mata pengunjungnya.
Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Sulawesi Tenggara diakui UNESCO sebagai bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia (World Network of Biosphere Reserves) tahun 2012 secara bersamaan ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia (Biosphere Reserve) oleh UNESCO pada tahun 2012.
Dari 820 jenis sekarang yang ada di dunia, 90% di antaranya ada di Wakatobi, dengan kata lain 90% jenis karang di dunia terdapat di Wakatobi.
Selain itu Wakatobi juga menjadi salah satu tempat penyelaman kelas dunia. Terdapat beberapa lokasi selam yang siap memanjakan wisatawan menikmati keindahan bawah laut.
5. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Taman Nasional Baluran diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Cagar Biosfer Blambangan pada tahun 2016. Sebenarnya upaya konservasi kawasan Baluran telah dilakukan sejak lama pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Taman ini terletak di perbatasan Situbondo dan Banyuwangi. Tempat ini juga memiliki julukan sebagai “Africa van Java” karena alamnya yang didominasi oleh Padang Savana.
Taman nasional ini ditetapkan oleh pemerintah menjadi kawasan pelestarian yang dikelola dengan sistem zonasi dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi.
Itulah 5 Taman Indonesia resmi masuk UNESCO, yang kaya akan keindahannya dan merupakan kekayaan berharga yang tak tergantikan bagi Indonesia.
Status yang diberikan dari UNESCO memberikan kita tanggung jawab utama sebagai masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian flora dan fauna.
Tidak hanya untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem, tetapi memastikan agar generasi berikutnya dapat menikmatinya. Jadi, yuk mari bersama-sama menjaga alam dan merawat taman Indonesia dengan penuh rasa cinta.


















