"Kami sudah mulai berinteraksi dengan negara-negara sahabat mengenai farmasi. Kita tahu harga obat di Indonesia tinggi sekali, kami juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di angkatan, menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara," kata Sjafrie dalam rapat tersebut.
TNI Siap Produksi Obat untuk Apotek Kopdes Merah Putih

- TNI siap bangun pabrik farmasi untuk produksi obat dalam negeri
- Rencana memproduksi obat untuk apotek Kopdes Merah Putih diumumkan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
- Pabrik farmasi akan fokus pada obat-obatan esensial yang dibutuhkan masyarakat desa
- Koperasi desa akan mengelola gerai apotek dengan pasokan obat langsung dari produksi TNI
- Harga obat tinggi jadi alasan utama produksi mandiri
- Tingginya harga obat di dalam negeri menjadi hambatan utama bagi akses kesehatan masyarakat, terutama di pedesa
Kabar terbaru datang dari Kementerian Pertahanan RI. Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI pada Rabu (30/4/2025), Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap rencana strategis TNI untuk membangun pabrik farmasi nasional.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mendukung keberadaan apotek yang dikelola oleh Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Pabrik tersebut akan bertugas memproduksi obat-obatan dalam negeri untuk didistribusikan ke gerai apotek di desa-desa.
Kehadiran apotek Kopdes ini menjadi bagian dari solusi pemerintah atas keterbatasan akses obat, terutama di wilayah terpencil. Tidak hanya itu, ini juga menjadi komitmen besar TNI dalam memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Lantas, bagaimana rencana ini akan dijalankan dan apa manfaatnya? Berikut Popmama.com rangkum berita terbaru mengenai TNI siap produksi obat untuk apotek Kopdes Merah Putih.
1. TNI siap bangun pabrik farmasi untuk produksi obat dalam negeri

Salah satu langkah besar yang sedang digagas TNI adalah membangun pabrik farmasi nasional. Produksi obat ini nantinya ditujukan untuk mendukung keberadaan apotek-apotek milik Kopdes Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rencana ini diungkap oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Ia menyampaikan bahwa, revitalisasi laboratorium farmasi militer menjadi fondasi awal untuk membentuk pabrik farmasi modern. Pabrik ini akan fokus memproduksi obat-obatan esensial yang dibutuhkan masyarakat desa.
Sebagai informasi, Kopdes Merah Putih akan diluncurkan resmi pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Sekitar 80.000 koperasi desa akan disahkan secara legal melalui akta notaris dan menjadi bagian penting dari sistem ekonomi desa. Tak hanya fokus pada kegiatan simpan pinjam, Kopdes Merah Putih juga akan mengelola gerai apotek yang nantinya mendapat pasokan obat langsung dari produksi TNI.
2. Harga obat tinggi jadi alasan utama produksi mandiri

Alasan utama di balik rencana produksi obat ini tak lepas dari tingginya harga obat di dalam negeri. Hal tersebut dinilai menjadi hambatan utama bagi akses kesehatan masyarakat, khususnya di pedesaan.
Sjafrie menyampaikan bahwa, banyak keluarga kesulitan menjangkau obat yang layak dengan harga terjangkau.
Maka dari itu, laboratorium farmasi militer yang sebelumnya hanya digunakan untuk kebutuhan terbatas, akan direvitalisasi menjadi pabrik farmasi obat nasional.
Diharapkan, inisiatif ini bisa menurunkan harga obat secara signifikan di tingkat desa.
3. Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI

Sjafrie menambahkan, rencana ini akan melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Kesehatan, guna menjamin mutu dan keamanan setiap obat yang diproduksi oleh TNI.
Selain itu, dukungan dari negara sahabat juga akan dimaksimalkan, terutama dalam hal teknologi farmasi dan distribusi. Dengan begitu, obat-obatan hasil produksi TNI dapat segera tersalurkan ke gerai apotek Kopdes Merah Putih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kami bisa sumbangkan obat-obat yang kami produksi itu kepada rakyat di desa dengan adanya koperasi desa yang akan dibentuk apotek-apoteknya. Kami supply dari obat yang akan kami buat di pabrik yang terpusat ini," tutupnya.
Menurut Sjafrie, langkah ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan yang membebani rakyat. Dengan adanya apotek dan koperasi di setiap desa, keluarga Indonesia akan lebih mandiri dan terlindungi secara ekonomi dan kesehatan.
Itulah berita terbaru mengenai TNI siap produksi obat untuk apotek Kopdes Merah Putih.
Tentunya, kita berharap langkah ini bisa menjadi solusi konkret bagi banyak keluarga di desa yang selama ini sulit menjangkau obat yang layak dan terjangkau.
Yuk, dukung terus program ini demi masa depan kesehatan Indonesia yang lebih merata!



















