"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Ia berkata: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari, No. 1145; Muslim, No. 758).
Waktu yang Cocok Membaca Ayat Seribu Dinar, Menurut Ulama dan Hadis

Bagi umat muslim, rezeki bukan hanya soal materi, tetapi juga keberkahan dalam hidup. Salah satu amalan yang diyakini bisa mendatangkan rezeki adalah membaca ayat seribu dinar.
Mengapa harus ayat seribu dinar? Konon, ada kisah seorang pedagang yang rutin membaca ayat ini dan akhirnya mendapatkan keuntungan besar senilai seribu dinar.
Dari kisah inilah nama ini dipercaya sebagai ayat pembuka rezeki. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk membacanya? Berikut ini Popmama.com telah merangkum terkait waktu yang cocok membaca ayat seribu dinar.
Waktu yang Dianjurkan untuk Membaca Ayat Seribu Dinar
1. Menjelang subuh, saat doa lebih mudah dikabulkan

Waktu menjelang subuh adalah salah satu waktu terbaik untuk berdoa dan membaca ayat-ayat suci. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
2. Setelah salat tahajud, waktu mustajab untuk memohon pertolongan

Sepertiga malam terakhir juga menjadi waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Sebelum memasuki waktu subuh, umat muslim dianjurkan melaksanakan salat tahajud dan mengiringinya dengan bacaan ayat seribu dinar.
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79).
3. Setelah salat subuh, agar hari dimulai dengan keberkahan

Setelah menunaikan salat subuh, membaca ayat seribu dinar bisa menjadi bagian dari rutinitas pagi. Menurut para ulama, pagi adalah waktu yang penuh berkah. Rasulullah SAW bersabda:
"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Dawud, No. 2606; Tirmidzi, No. 1212)
4. Sebelum memulai aktivitas atau bekerja, agar penuh kemudahan

Banyak orang membaca ayat seribu dinar sebelum beraktivitas, baik itu bekerja, berdagang, atau melakukan usaha lainnya. Dalam hadis riwayat Tirmidzi disebutkan:
"Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung itu pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi, No. 2344)
Bagaimana? Sudah tahu, bukan waktu yang cocok membaca ayat seribu dinar? Dengan mengamalkan ayat ini secara rutin, insyaallah rezeki akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka.


















