7 Cara Menyimpan Kale agar Tetap Segar dan Nutrisinya Terjaga

- Pastikan kale kering sebelum disimpan agar tidak cepat busuk atau layu.
- Simpan dalam wadah tertutup, kantong ziplock, atau bekukan untuk jangka panjang.
- Jauhkan dari buah penghasil gas etilen agar teksturnya tetap renyah.
Kale dikenal sebagai salah satu sayuran yang kaya akan vitamin A, C, K, serta berbagai mineral penting.
Teksturnya yang renyah dan rasanya yang segar membuat kale sering digunakan dalam salad, jus, hingga tumisan. Namun, kale juga termasuk sayuran berdaun yang mudah layu jika tidak disimpan dengan benar.
Supaya Mama bisa menikmati kale dengan kualitas terbaik untuk kebutuhan keluarga, penting untuk mengetahui cara penyimpanan yang tepat di rumah. Dengan langkah sederhana, kale bisa tetap segar lebih lama tanpa kehilangan nutrisi.
Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah rangkum beberapa cara menyimpan kale yang benar.
Yuk Ma, disimak!
Deretan Cara Menyimpan Kale
1. Pilih daun kale yang masih segar

Kunci penyimpanan yang baik dimulai dari pemilihan bahan. Pastikan Mama memilih kale dengan daun hijau tua, tebal, dan tidak ada bercak kuning atau layu.
Daun yang kuat saat disentuh dan batang yang keras ketika dipatahkan menandakan kale masih sangat segar. Dengan memilih kualitas terbaik sejak awal, maka kale akan lebih mudah disimpan dan tahan lebih lama.
2. Cuci kale dan keringkan hingga benar-benar tuntas

Membersihkan kale sangat penting, terutama karena daun keritingnya sering menyimpan debu atau sisa tanah. Setelah dicuci, biarkan air benar-benar menetes habis.
Mengeringkan kale sampai tuntas akan mencegah kelembapan terjebak di antara daun, yang dapat menyebabkan kale cepat busuk. Mama bisa menjemurnya sebentar di atas tisu atau memanfaatkan salad spinner agar proses pengeringan lebih efektif.
3. Simpan dalam wadah tertutup dengan alas tisu

Setelah daun kering, simpan kale dalam wadah kedap udara yang sudah dilapisi tisu di bagian dasar. Tisu ini berfungsi menyerap sisa kelembapan yang mungkin tertinggal.
Cara sederhana ini sangat efektif dalam menjaga kale tetap segar 5–7 hari. Sesekali periksa tisu ya, Ma.
Jika mulai lembap, ganti dengan yang baru agar daun tetap kering dan tahan lama.
4. Gunakan kantong ziplock dan keluarkan udara sebanyak mungkin

Menaruh kale dalam ziplock bisa menjadi pilihan praktis, terutama bagi Mama yang ingin menyimpannya dalam porsi kecil. Pastikan sebelum menutup kantong, udara di dalamnya dikeluarkan sebanyak mungkin.
Dengan cara ini, kale tidak mudah teroksidasi dan bisa mempertahankan teksturnya lebih lama. Menyimpan kale secara terpisah juga memudahkan Mama mengambil secukupnya tanpa membuka seluruh stok.
5. Hindari menyimpan kale bersama buah penghasil gas etilen

Banyak buah seperti apel, pir, alpukat, dan pisang menghasilkan gas etilen yang dapat mempercepat proses pelayuan sayuran.
Bila kale diletakkan berdekatan dengan buah-buahan ini, daunnya bisa berubah warna dan teksturnya cepat lembek.
Untuk menghindarinya, simpan kale di laci khusus sayuran yang memiliki suhu lebih stabil.
6. Pisahkan daun dari batang untuk penyimpanan lebih optimal

Daun kale cenderung lebih cepat layu dibanding batangnya yang keras. Maka dari itu, memisahkan daun dari batang bisa membantu proses penyimpanan menjadi lebih efektif.
Daun dapat disimpan dalam wadah terpisah, sementara batangnya bisa digunakan lebih lambat. Ini cocok untuk Mama yang ingin mengolah kale bertahap dalam beberapa hari.
7. Bekukan kale untuk stok jangka panjang

Jika ingin menyimpan kale lebih dari satu minggu, metode pembekuan adalah pilihan terbaik. Potong daun sesuai kebutuhan, lalu lakukan proses blansir dengan merendamnya sebentar dalam air panas sebelum memasukkannya ke air es.
Setelah dingin dan kering, simpan dalam ziplock dan masukkan ke freezer. Kale beku tetap mempertahankan nutrisinya dan sangat praktis digunakan untuk smoothie atau masakan panas.
Itulah deretan cara menyimpan kale. Dengan teknik penyimpanan yang tepat, kale bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan kualitas dan nutrisinya.
Mama pun bisa lebih hemat dan tetap mudah menyiapkan menu sehat untuk keluarga setiap hari.
FAQ Seputar Cara Menyimpan Kale
| Apakah kale perlu dicuci sebelum disimpan? | Boleh dicuci terlebih dahulu, tetapi pastikan kale dikeringkan sampai benar-benar tuntas sebelum masuk kulkas. Daun yang masih lembap dapat membuat kale cepat busuk dan berlendir. Jika ingin lebih praktis, Mama juga bisa menyimpannya dalam kondisi belum dicuci lalu membersihkannya saat akan digunakan. |
| Berapa lama kale bisa bertahan di kulkas? | Jika disimpan dengan benar dalam wadah tertutup dan diberi alas tisu, kale dapat bertahan 5–7 hari di kulkas. Untuk penyimpanan lebih lama, kale bisa dibekukan, sehingga awet hingga beberapa bulan tanpa membuat nutrisinya hilang secara signifikan. |
| Apakah kale aman untuk disimpan di freezer? | Aman sekali. Kale sebaiknya diblansir terlebih dahulu sebelum dibekukan agar tekstur dan warnanya tetap terjaga. Setelah dibekukan, kale sangat cocok digunakan untuk smoothies, sup, atau tumisan tanpa perlu dicairkan terlebih dahulu. |



















