7 Fakta Chicco Kurniawan Jadi Sandwich Generation di 1 Kakak 7 Ponakan

Siapa yang tidak kenal Chicco Kurniawan? Sosok Chicco mungkin tidak lagi asing bagi Mama, apalagi jika kamu penggemar film Indonesia. Kini, Chicco diketahui tampil membintangi film 1 Kakak 7 Ponakan garapan sutradara Yandy Laurens.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Dalam film ini, Chicco diketahui memerankan tokoh bernama Moko yang menjadi sandwich generation. Hal tersebut bisa terjadi karena Moko harus menjadi 'orangtua tunggal' dengan menghidupi para keponakannya.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta Chicco Kurniawan jadi sandwich generation di 1 Kakak 7 Ponakan secara detail. Yuk, disimak!
Perhatian: Konten yang ada di dalam artikel ini mengandung spoiler.
Kumpulan Fakta Chicco Kurniawan Jadi Sandwich Generation di 1 Kakak 7 Ponakan
1. Chicco Kurniawan berperan sebagai Moko

Chicco Kurniawan di film ini berperan sebagai Hendarmoko alias Moko. Dalam kehidupan keluarga, Moko memiliki dua orang kakak bernama Agnes dan Osa. Sebagai anak bungsu, Moko merupakan anak yang pintar, paling rajin dan penurut dengan orangtuanya.
Moko diketahui tinggal satu rumah dengan Agnes. Di rumah itu, Moko juga tinggal bersama kakak iparnya bernama Atmo dan keponakan-keponakannya bernama Woko, dan Nina, serta Ano yang merupakan keponakan Atmo.
Moko sendiri tidak ingin dipanggil dengan sebutan 'Om' oleh keponakannya. Dia justru ingin dipanggil dengan sebutan 'Kakak' atau 'Kak'.
2. Moko memiliki mimpi melanjutkan kuliah dan punya biro sendiri

Dalam film ini, Moko diceritakan berkuliah menempuh jurusan arsitektur. Tidak hanya itu saja, Moko diketahui juga satu kampus dengan pacarnya yang bernama Maurin.
Sama seperti anak muda lainnya, Moko juga memiliki mimpi besar yang ingin diraihnya. Dia bahkan sudah berencana ingin kuliah S2 bersama Maurin. Tak hanya itu saja, dia juga telah berencana akan membangun biro arsitek sendiri dengan kekasihnya.
3. Moko menjadi 'orangtua tunggal' bagi keponakan-keponakannya
-oZIwto2g7K86PDdrF5eELcyEmmhJYT4i.jpg)
Di tengah-tengah persiapannya menuju lulus dari kampus, Moko justru memasuki babak baru dalam hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Setelah Agnes dan Atmo meninggal dunia, mau tidak mau Moko mengambil alih dan tanggung jawab sebagai 'orangtua tunggal' bagi keponakan-keponakannya, termasuk untuk anak Agnes yang baru lahir bernama Ima.
Tugas tersebut tentu tidaklah mudah untuk dijalani oleh Moko. Meski demikian, Moko tetap harus melaksanakan tugas tanggung jawab tersebut.
4. Moko rela mengubur mimpi dan mau bekerja untuk menghidupi keponakannya

Moko akhirnya mengambil tanggung jawab merawat keponakan-keponakannya. Dia bahkan sampai melakukan pengorbanan yang amat besar dalam hidupnya dengan rela mengubur mimpi dan memutuskan untuk fokus bekerja demi menghidupi keponakannya.
Keputusan tersebut tentu tidaklah mudah bagi Moko. Bisa dibilang, jarang ada anak muda seperti Moko yang mau merelakan impian demi keluarga. Keputusan yang diambil Moko tentu perlu patut diacungi jempol.
Dengan mengambil keputusan itu, hidup Moko tentu bukan semakin ringan. Dia justru diperhadapkan dengan tantangan besar. Demi menghidupi keponakan, Moko pun rela bekerja secara freelance sambil mencari pekerjaan tetap dengan gaji yang cukup.
5. Moko rela mengirimkan uang dari gajinya untuk para keponakannya

Setelah bekerja freelance, Moko akhirnya diterima bekerja. Gaji yang diterimanya bisa dibilang memiliki angka yang sangat lumayan dan terbilang cukup untuk menghidupi keponakannya.
Selain empat keponakan, Moko juga menghidupi anak gurunya yang bernama Gadis atau akrab disapa Ais, serta kakak Moko bernama Osa bersama Eka, suaminya Osa. Dengan demikian, Moko secara sendirian berusaha menghidupi 7 orang sekaligus.
Di tengah sibuknya pekerjaan, Moko pun tak masalah diganggu oleh Eka untuk dimintakan uang. Dengan berbagai macam alasan, mulai dari kebutuhan rumah, sampai keperluan yang menyangkut keponakan, Moko siap mengirimkan uang untuk mereka.
6. Moko sampai melarang keponakannya untuk bekerja
-yK0CohvePgIgosyJcYyqgcELaKWRnzF6.jpg)
Tanpa sepengetahuannya, Woko, Nina, dan Ano ternyata diam-diam bekerja. Mereka memilih bekerja karena tidak ingin menjadi beban dan menyusahkan Moko yang sudah bekerja banting tulang untuk mereka.
Moko lantas terkejut dan marah ketika mengetahui keponakan-keponakannya memutuskan bekerja. Tidak hanya sekadar marah, Moko bahkan sampai melarang para keponakannya untuk bekerja.
Moko sendiri memiliki alasan melarang mereka bekerja. Bagi Moko, biarkan dia sendiri yang bekerja menghidupi keponakan-keponakannya. Moko juga berpendapat kalau para keponakannya sama sekali tidak merepotkan dan dia tidak keberatan untuk bekerja sendiri.
Walau begitu, keponakan-keponakannya tetap saja ingin bekerja karena tak ingin merepotkan Moko.
7. Meski sempat dibohongi, Moko masih mau memaafkan orang lain
-ZIuyxtjNSnnyMvSooa6tRwaGjJWxkCHK.jpg)
Namanya juga hidup, tentu saja ada banyak masalah dan tantangan yang dihadapi Moko. Dalam film ini, kehidupan Moko memang tidak berjalan lancar bak negeri dongeng. Secara mengejutkan, Eka ternyata membohongi Moko.
Uang yang dikirim Moko untuk keperluan rumah dan keponakan ternyata disalahgunakan Eka untuk 'investasi'. Moko sempat marah karena dibohongi dan meluapkan emosinya kepada Osa.
Namun, seiring berjalannya waktu, emosi Moko perlahan mereda. Alih-alih benci, Moko memilih untuk memaafkan Osa atas tindakan yang sudah dilakukan Eka.
Tindakan Moko yang memaafkan Osa jelas dapat menjadi pelajaran berharga bagi penonton. Lewat tindakan tersebut, penonton dapat jadi belajar bahwa memaafkan keluarga sendiri sangat penting agar hubungan kembali harmonis.
Demikianlah rangkuman fakta Chicco Kurniawan jadi sandwich generation di 1 Kakak 7 Ponakan. Melalui deretan fakta di atas, Mama jadi semakin lebih mengenal tentang karakter Moko jauh lebih dalam lagi.