Jaga Amanat Sang Papa, Nia Ramadhani: Aku Ingin Bisa Sepertimu

Sebagai seorang anak, Nia Ramadhani ingin meneruskan sikap baik seperti almarhum sang Papa

17 Februari 2021

Jaga Amanat Sang Papa, Nia Ramadhani Aku Ingin Bisa Sepertimu
Instagram.com/ramadhaniabakrie

Nia Ramadhani melakukan ziarah ke makam sang Papa, Priya Ramadhani. Almarhum meninggal pada tahun 2014 karena sakit kanker tulang yang dideritanya. 

Istri Ardi Bakrie itu sempat mengabadikan momen ziarah melalui unggahan foto di Instagram pribadinya. Dalam keterangan fotonya, Nia sempat menuliskan sebuah tulisan mengharukan tentang sikap baik dan pembelajaran berharga dari almarhum semasa hidupnya. 

Sebagai anak, Nia ingin menjadi pribadi seperti sang Papa apalagi dengan berbagai pembelajaran hidup yang telah diajarkan. Tak hanya ingin berteman tanpa memandang status sosial, namun ia ingin selalu bersyukur dalam setiap berkat yang diterimanya selama hidup. 

Jika Mama ingin mengetahui pesan dan sikap baik almarhum yang selalu diingat oleh Nia selama menjalani hidup, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

1. Nia Ramadhani ingin menjadi pribadi seperti almarhum

1. Nia Ramadhani ingin menjadi pribadi seperti almarhum
Instagram.com/ramadhaniabakrie

Nia Ramadhani yang sekarang sudah berperan sebagai orangtua dan istri pun semakin belajar banyak hal soal kehidupan. Almarhum sang Papa semasa hidupnya telah memberikan pelajaran berharga untuk Nia, terutama untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Sebagai orangtua, aku mau bisa jadi seperti Papaku karena caranya mengajarkanku tentang harus berteman tanpa memandang status sosial, tentang hidup itu harus selalu melihat ke bawah supaya aku selalu bersyukur dengan apapun keadaan aku, tentang bagaimana harga diri seseorang itu tidak tergantung pada kemakmurannya. 

Bukan berarti seorang yang lebih di bawah secara penghasilan artinya harus merendahkan dirinya kepada seorang yang lebih berkelimpahan. 

Begitulah beberapa sikap baik dan pelajaran berharga yang diingat oleh Nia dari almarhum sepanjang hidupnya. Seiring bertambah usianya, Nia ingin menjadi karakter dan pribadi seperti sang Papa. 

"Masih banyak lagi ajaran yang dia tinggalkan yang tanpa sadar sudah tertanam di diri kita anak-anaknya. Ah! I think that’s what you called LEGACY. Benar nggak sih?" tulis Nia dalam unggahannya. 

Walau sudah tiada, namun pelajaran dari orangtua yang sudah meninggal seringkali bisa menjadi bekal hidup untuk anak-anaknya kelak. Setuju nggak, Ma? 

2. Nia Ramadhani tetap berbakti kepada almarhum

2. Nia Ramadhani tetap berbakti kepada almarhum
Instagram.com/ramadhaniabakrie

Salah satu kewajiban yang harus selalu dilakukan seorang anak, yakni mendoakan kedua orangtua baik masih ataupun sudah meninggal. Berbakti dengan orangtua yang sudah meninggal pun dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya berziarah ke makam dan mendoakan. 

Perlu diingat bahwa doa yang dipanjatkan oleh anak akan terus  menemani orangtua, walau kondisinya sudah meninggal. 

Selain itu, Nia dalam unggahannya di Instagram mengatakan bahwa ingin menjadi sosok seperti almarhum. Semasa hidup, almarhum memberikan contoh baik dan memberikannya pelajaran berharga.  

Dalam ajaran agama Islam, bakti anak kepada orangtua yang sudah meninggal bisa dilakukan dengan menyebarkan ilmu atau sikap baik ajaran dari almarhum. Jika seorang anak meneruskan ilmu atau sikap baik tersebut, maka akan memberikan banyak manfaat untuk orang lain. 

3. Bacaan Surat Al Fatihah untuk orangtua yang sudah meninggal

3. Bacaan Surat Al Fatihah orangtua sudah meninggal
Freepik

Ketika orangtua sudah meninggal, anak pun bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa ini bertujuan agar bisa menempatkan orangtua yang sudah meninggal di tempat terbaik dan penuh perlindungan.

Berikut bacaan surat Al Fatihah yang bisa menjadi panduan dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin beserta dengan terjemahannya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

ar-raḥmānir-raḥīm

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

māliki yaumid-dīn

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

 ۙاِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Terjemahan:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

Pemilik hari pembalasan.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Nah, itulah beberapa rangkuman tulisan haru dari Nia Ramadhani yang ingin meneruskan sikap baik yang telah diajarkan oleh almarhum semasa hidup. 

Semoga ada pembelajaran yang bisa dipetik dari cerita ini ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest