Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus, Penuh Penyesalan

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus
Instagram.com/adriankhalif
Intinya sih...
  • Lagu 'Kualat' menggambarkan hubungan yang timpang. Satu pihak memberi segalanya, sementara yang lain tak menghargai.
  • Lagu 'Kualat' menjelaskan kesadaran bahwa tidak semua orang bisa kembali, meski permintaan maaf sudah dilontarkan.
  • Lagu 'Kualat' tidak menyalahkan siapa pun, melainkan menyorot kesalahan pribadi dengan jujur dan transparan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lagu 'Kualat' karya kolaborasi antara Adrian Khalif dan Dipha Barus menghadirkan kisah penuh penyesalan yang dikemas lewat lirik jujur, beat yang menyayat serta emosi yang mengalir.

Lagu ini menggambarkan seseorang yang menyia-nyiakan cinta, dan baru menyadari nilainya saat semuanya telah terlambat. Dengan lirik yang blak-blakan dan aransemen khas Dipha Barus yang tetap elegan meski emosional, 'Kualat' menjadi pengingat bagi siapa pun agar tak meremehkan orang yang tulus mencintai.

Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum terkait beberapa fakta dan makna lirik lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus secara lebih detail.

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus
Youtube.com/Emotion Entertainment

Kau beri, dunia, angkasa
Ku balas seadanya
Kini kau ke mana?
Menyesal ku yang ada
Rinduku menggurita

Ku minta maaf, ya
Semoga kau terima, sayang
Kalau kau kembali

Ku berjanji tak dungu lagi
Dan buat kau pergi
Sia-sia 'kan jadi
Kini salah sendiri
Hingga kau angkat kaki dari sini
Biar kualat ku telan sendiri

Kini kau ke mana?
Apakah sudah ada manusia yang lainnya?

Semoga bukan, ya
Tanpamu sengsara, sayang
Kalau kau kembali

Aku berjanji tak dungu lagi
Dan buat kau pergi
Sia-sia 'kan jadi
Kini salah sendiri
Hingga kau angkat kaki dari sini
Biar kualat ku telan sendiri

Seenak jidat ku perlakukanmu
Di masa lalu
Dan kau sesabar itu
Ludah kujilat, karma yang kubuat, ku tak kuat
Kupotong urat malu, buat kau mau

Aku 'kan janji tak dungu lagi
Dan buat kau pergi
Sia-sia 'kan jadi
Kini salahku sendiri
Hingga kau angkat kaki dari sini
Biar kualat ku telan sendiri

1. Cerita tentang cinta yang disia-siakan

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus
Youtube.com/Emotion Entertainment

Lagu 'Kualat' langsung dibuka dengan pengakuan penuh sesal, "Kau beri dunia, angkasa, Ku balas seadanya". Lirik ini menggambarkan hubungan yang timpang, satu pihak memberi segalanya, sementara yang lain tak menghargai.

Lagu ini relatable bagi siapa saja yang pernah merasa terlambat menyadari bahwa mereka telah kehilangan seseorang yang berharga. Rasa sesal terasa nyata dalam setiap baitnya.

2. Permintaan maaf yang datang dari hati paling dalam

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus
Youtube.com/Emotion Entertainment

Lagu 'Kualat' ini bukan sekadar pengakuan salah, tetapi juga bentuk penyesalan terdalam. "Ku minta maaf, ya. Semoga kau terima, sayang". Ada kesadaran bahwa tidak semua orang bisa kembali, meski permintaan maaf sudah dilontarkan.

Liriknya sederhana namun menyayat, karena mewakili banyak orang yang pernah berharap diberi kesempatan kedua. Emosi ini diperkuat dengan beat yang pelan dan kelam, membuat suasana lagu begitu menyentuh.

3. Refleksi kesalahan diri yang pahit tapi jujur

Lirik Lagu 'Kualat' Adrian Khalif dan Dipha Barus
Youtube.com/Emotion Entertainment

Salah satu bagian paling kuat dari lagu ini, yakni "Seenak jidat ku perlakukanmu. Di masa lalu, dan kau sesabar itu". Pengakuan ini terasa sangat manusiawi. Lagu 'Kualat' tidak menyalahkan siapa pun, melainkan menyorot kesalahan pribadi dengan jujur dan transparan.

Kata-katanya lugas tapi dalam, membawa pendengar untuk ikut merenung. Bahkan kalimat, "Biar kualat ku telan sendiri" menjadi semacam hukuman batin atas semua yang telah dilakukan, menjadikan lagu ini bukan hanya enak didengar, tapi juga punya bobot emosional.

'Kualat' adalah lagu penyesalan, tetapi juga lagu pengakuan. Ia tidak memohon-mohon, namun menunjukkan bahwa terkadang kehilangan adalah satu-satunya cara seseorang belajar menghargai.

Adrian Khalif dan Dipha Barus berhasil menggabungkan kekuatan lirik jujur serta produksi musik yang kuat. Hal ini menjadikan lagu ini menyentuh hati siapa pun yang pernah menyesal.

Sudah dengar belum lagunya? Kalau belum, saatnya kamu putar dan resapi setiap liriknya. Siapa tahu bisa jadi pengingat agar tak mengulang kesalahan yang sama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

Song Seung Heon Tampil Karismatik Pakai Gelang Berlian Merek Lokal Ini

05 Des 2025, 14:28 WIBLife