6 Pelajaran Hidup dari Ridwan Kamil tentang Kepergian Eril

Saat kejadian hilangnya Eril di Sungai Aare, Ridwan Kamil diketahui sedang melakukan kegiatan dinas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Inggris. Dari berita yang beredar, kala itu Ridwan Kamil sedang mengisi sebuah diskusi saat mendapat kabar anaknya hilang.

Presiden London School of Economic (LSE) Indonesian Society, Moses Siregar mengatakan bahwa Ridwan Kamil terlihat berusaha tetap tegar dan tabah saat mendengar musibah itu. Ridwan Kamil bahkan tetap melanjutkan diskusi yang berlangsung.

"Beliau terlihat sangat tegar, dan tetap melanjutkan diskusi. Ia berpesan kepada para pelajar tentang pentingnya menuntut ilmu," ujar Moses.

Memang tidak mudah bagi seorang papa untuk tetap berusaha tegar di tengah musibah yang dihadapi apalagi berkaitan dengan keluarga tercinta. Meski demikian, Ridwan Kamil tetap berusaha sesuai kemampuannya untuk tetap tegar.

Setelah menerima kabar Eril hilang, Ridwan Kamil segera bertolak ke Swiss untuk memantau langsung proses pencarian yang dilakukan.

Sebagai orangtua tentu akan melakukan apa saja agar anak tercinta yang hilang bisa segera ditemukan. Hal ini nyatanya juga dilakukan oleh Ridwan Kamil sebagai seorang papa yang mencintai anaknya.

Tidak hanya sekadar memantau proses pencarian yang berlangsung saat itu, dirinya bahkan juga diketahui ikut terjun langsung dalam proses pencarian Eril.

Dalam video yang beredar, Ridwan Kamil tampak tiada putus asa untuk berusaha mencari putranya. Sembari memegang sebatang kayu, Ridwan Kamil berjalan pelan menyusuri sungai dengan harapan Eril ditemukan.

Ridwan Kamil sempat mengungkap ceritanya saat mencari Eril. Dirinya bercerita bahwa setiap hari selama tujuh hari pencarian Eril, ia berjalan kaki sejauh 8 kilometer dan menyusuri pinggir sungai Aare.

"Sesuai syariat, kami berikhtiar dengan cara berjalan kaki 5 kilometer, 8 kilometer, menyusuri sungai itu," ungkap Ridwan Kamil ketika menyampaikan keterangan di pengajian keluarga.

Selain berusaha dalam mencari putranya, tentu diperlukan pula kekuatan doa. Inilah yang juga dilakukan oleh Ridwan Kamil kala upaya pencarian yang sudah dilakukan belum membuahkan hasil pada saat itu.

Sembari memanjatkan doa, Ridwan Kamil juga masih berharap agar anak tercintaya, Eril, bisa segera ditemukan. Doa itu sendiri bahkan tak hanya ia panjatkan seorang diri. Masyarakat Indonesia yang mendengar kabar hilangnya Eril juga turut mendoakan.

Berkat kekuatan doa dan harapan itulah, akhirnya sang Pencipta dapat mempertemukan kembali Ridwan Kamil dengan Eril.

Walau saat bertemu kembali Eril sudah tidak bernyawa, Ridwan Kamil tetap bersyukur kepada sang Pencipta yang sudah mengabulkan permohonan doa.

Ungkapan rasa syukurnya tersebut dituliskan oleh Ridwan Kamil dalam unggahan di Instagram.

"Alhamdulillah Ya Allah SWT, Engkau telah mengabulkan doa kami. Sungguh Tuhanku, kami tenang sekarang. Engkau sungguh Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengabul doa kami."

Kabar ditemukannya Eril tentu menjadi jawaban atas penantian Ridwan Kamil selama ini. Mendengar kabar tersebut, Ridwan Kamil merasa bersyukur masih bisa dipertemukan dengan jasadnya yang dalam kondisi utuh.

Rasa syukur yang ia ungkapkan tersebut dituliskan dalam caption pada unggahan terbaru di Instagram pribadinya, Jumat (10/6/2022).

"Masya Allah, walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapi menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri."

Sebagai orangtua tentu wajib memenuhi tanggung jawab dengan baik. Inilah yang juga dilakukan oleh Ridwan Kamil sebagai papa dari Eril. Salah satu tanggung jawab yang dipenuhinya ialah mengazankan Eril saat lahir dan meninggal dunia.

Dalam unggahan terbaru di Instagram, ia mengaku bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang papa. Ridwan Kamil bersyukur masih bisa memeluk, membelai, memandikan, serta mengazankan Eril.

"Alhamdulillah Ya Allah. Akhirnya Engkau memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam, juga mengadzankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir."

Menerima takdir dengan ikhlas merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan oleh sebagian orang. Untuk menerima takdir tersebut dengan ikhlas tentu membutuhkan penyerahan diri yang besar kepada sang Pencipta.

Hal inilah yang juga dilakukan oleh Ridwan Kamil. Dengan penyerahan diri yang besar, ia diketahui sudah menerima takdir dari sang Pencipta dengan ikhlas sejak pencarian Eril belum membuahkan hasil. Rasa ikhlas tersebut ia keluarkan dengan sepenuh hati.

Kini Ridwan Kamil sudah bisa bernafas lega karena sudah bertemu dengan Eril walau kondisinya sudah tak bernyawa lagi.

Itulah rangkuman beberapa pelajaran hidup dari sosok Ridwan Kamil tentang kepergian Eril yang dapat dipetik. Bila dilihat, situasi yang dihadapi oleh Ridwan Kamil dan keluarga saat ini memang tidak mudah.

Mari kita doakan agar almarhum Eril mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, serta keluarga Ridwan Kamil diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi situasi yang tidak mudah ini.