Papa Taqy Malik, Mansyardin Malik tengah menjadi sorotan publik sejak diterpa isu penyimpangan seksual. Isu tersebut pertama kali terungkap dari istri siri Mansyardin, Marlina Octoria.
Marlina mengungkapkan Papa Taqy Malik kerap meminta berhubungan seksual dengan cara tak wajar. Durasi hubungan seksual pun melebihi batas normal. Pengakuan tersebut diungkapkan Marlina ketika hadir menjadi bintang tamu program ‘Hotman paris Show’ pada 23 September 2021.
Seperti apa pengakuan Marlina mengenai dugaan penyimpangan seksual sang Papa dari Taqy Malik? Berikut rangkumannya dari Popmama.com dilansir dari tayangan video di akun ‘Hotman Paris Show’!
Minta Hubungan Seksual 10 Kali Sehari
Unsplash/Jeremybishop
Marlina mengatakan bahwa sang Papa dari Taqy Malik sering meminta berhubungan seksual hingga 10 kali dalam sehari. Dia pun mengaku tidak kuat melayani nafsu seksual Mansyardin.
“Saya harus mengikuti maunya dia, nafsunya, (berhubungan seksual) sepuluh kali, saya sudah tidak kuat,” ujar Marlina.
Menurut mantan model majalah dewasa itu, Papa dari Taqy Malik hanya berhenti melakukan hubungan seksual ketika masuk waktu ibadah.
“Jedanya itu karena saat beribadah saja,” katanya.
Editors' Pick
Kerap Terjadi Penyimpangan Seksual
Unsplash/Pabloheimplatz
Lebih lanjut, Marlina menjelaskan bahwa ketidakwajaran aktivitas seksual Papa dari Taqy Malik tidak berhenti sampai durasi saja. Menurut Marlina, Papa Taqy Malik sering meminta berhubungan seks anal.
Hal itulah yang menjadi alasan Marlina mengajukan cerai terhadap Papa Taqy Malik.
“Saya sudah tidak kuat dengan perlakuan dia, menyimpang,” ujar Marlina.
Bantahan dari Papa Taqy Malik
Unsplash/Wevibe
Dalam kesempatan yang sama ketika diundang menjadi bintang tamu program acara ‘Hotman Paris Show’, Mansyardin membantah tuduhan Marlina mengenai penyimpangan seksual yang dilakukannya. Dia bahkan menyebut Marlina telah menyebarkan fitnah tentang dirinya.
“Tidak mungkin saya melakukan hal yang tidak dihalalkan agama saya. Kalau saya dituduh melakukan penyimpangan seksual, itu adalah kebohongan besar dan fitnah besar buat saya,” ujar Mansyardin.
Mansyardin mengakui rumah tangannya tidak luput dari permasalahan. Namun, permasalahan rumah tangga seharusnya tidak diungkapkan ke publik.
Perseteruan antara Mansyardin dan Marlina masih terus berlanjut. Keduanya kerap melempar pendapat masing-masing mengenai permasalahan rumah tangga yang tengah dihadapi.
Pandangan Islam Mengenai Hubungan Seksual
Unsplash/Maddibazzocco
Dalam ajaran agama Islam, pasangan dilarang berhubungan intim ketika istri sedang haid atau nifas. Namun, Islam tidak mengatur berapa kali hubungan seksual sebaiknya dilakukan.
Alquran tidak memberikan batas maksimal dan minimal bagi suami istri untuk berhubungan seksual. Hal yang terpenting, yakni hubungan seksual harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Meski begitu, istri masih boleh menolak ajakan suami untuk berhubungan seksual apabila dia merasa dizalimi oleh pasangannya.
Dalam surah Al Baqarah Ayat 228 disebutkan suami istri harus memperlakukan pasangannya secara baik. Oleh karena itu, mereka seharusnya mengungkapkan keberatan untuk berhubungan seksual.
“…Dan, mereka (perempuan/istri) berhak mendapatkan perlakuan baik seperti kewajibannya (memperlakukan suaminya)…”
Apa Dampak Kesehatan saat Berhubungan Seksual 10 Kali Sehari?
Unsplash/Joeribogaert
Apabila dilihat dari sisi kesehatan, pasangan yang berhubungan seksual seminggu sekali memiliki kehidupan yang lebih bahagia dibanding berhubungan seksual seminggu empat kali. Namun, tidak ada batasan berapa kali pasangan harus berhubungan intim.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa berhubungan seksual terlalu sering bisa berdampak negatif pada kesehatan seperti menyebabkan infeksi saluran kencing, rambut rontok, sakit punggung, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Infeksi saluran kencing umumnya terjadi pada perempuan yang melakukan hubungan seksual terlalu sering. Hal ini berkaitan dengan menurunnya sistem imun akibat tubuh yang selalu mengeluarkan hormon prostaglandin saat berhubungan seksual.
Hal ini mengartikan sebenarna tidak ada batasan frekuensi berhubungan seksual. Namun, Mama boleh menolak untuk melakukannya ketika merasa tersakiti dan membahayakan kesehatan diri sendiri.