Penyebab Demam Tinggi setelah Melahirkan, Bisa Jadi Tanda Infeksi
Waspada sebab Mama merasakan demam tinggi pasca persalinan, berikut ini!
19 Januari 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama baru saja melahirkan dan mendapati Mama mengalami demam ringan, Mama tidak perlu khawatir karena peningkatan suhu tubuh pascapersalinan adalah hal yang umum terjadi dan dapat terjadi karena beberapa alasan, serta akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, apabila Mama mengalami demam tinggi, Mama haruslah waspada, bisa jadi demam ini adalah tanda infeksi akibat suatu permasalahan atau komplikasi serius yang terjadi pada tubuh Mama.
Yuk, simak informasi mengenai beberapa penyebab Mama mengalami demam tinggi setelah melahirkan, yang telah dirangkumkan Popmama.com berikut ini!
1. Infeksi pasca persalinan
Dilasir dari healthline, penyebab postpartum fever atau demam pascapersalinan yang pertama bisa jadi disebabkan karena adanya komplikasi akibat di luka bekas sayatan operasi.
Hal ini biasanya terjadi karena adanya kuman yang masuk pada saat proses persalinan, dapat ditularkan melalui penggunaan peralatan bedah yang belum melalui proses sterilisasi, sehingga menyebabkan kontaminasi bakteri dan berujung infeksi.
Mama harus segera menemui dokter, apabila menemukan gejala-gejala lainnya, seperti berikut :
- Kemerahan atau bengkak di lokasi sayatan
- Adanya nanah atau cairan yang keluar dari lokasi sayatan
- Perdarahan atau luka terbuka pada lokasi sayatan
- Nyeri perut yang parah
- Rasa sakit yang parah di lokasi sayatan, hingga menjalar ke bagian tubuh lainnya
- Nyeri saat buang air kecil
- Keputihan yang berbau
Editors' Pick
2. Mengalami Endometritis
Penyebab demam tinggi pasca persalinan berikutnya ialah Mama mungkin mengalami endometritis.
Endometritis adalah infeksi pada lapisan rahim (uterus), dimana infeksi umum ini dapat menyebabkan terjadinya demam tinggi pascapersalinan. Biasanya Mama akan mengalami demam 2 hingga 3 hari setelah melahirkan. Beberapa kondisi berikut ini yang berisiko menyebabkan masuknya bakteri penyebab endometritis, antara lain :
- Persalinan melalui operasi caesar dengan peralatan yang tidak steril
- Persalinan lama
- Dilakukannya Manual Placenta, atau tindakan pengeluaran plasenta yang terpaksa harus dikeluarkan dengan tangan setelah melahirkan.
- Mekonium atau tinja bayi yang keluar atau tertinggal di dalam rahim selama persalinan
- Persalinan dengan forsep (penjepit digunakan untuk memandu lahirnya kepala bayi melalui jalan lahir)
- Ketuban pecah dini (pecahnya ketuban sebelum usia 37 minggu)
- Mengalami infeksi vagina yang sudah ada sebelumnya
- Diabetes kehamilan
- Kelahiran prematur atau postmatur
Beberapa tanda gejala Mama mungkin mengalami endometritis, antara lain :
- Menggigil
- Perdarahan vagina
- Perut bagian bawah yang terasa sakit atau nyeri
- Keputihan yang berbau