5 Penyakit Saat Hamil Sebabkan Mama Nggak Bisa Melahirkan Normal

Selalu cek kesehatan Mama dan janis secara menyeluruh untuk mendukung persalinan yang lancar

17 Desember 2018

5 Penyakit Saat Hamil Sebabkan Mama Nggak Bisa Melahirkan Normal
Pixabay/Bgmfotografia

Banyak perempuan yang ingin melahirkan secara normal, alasannya pun bermacam-macam. Ada yang ingin merasakan perjuangan merasakan sakit, ada juga yang meminimalisasi risiko komplikasi, atau proses pemulihan yang lebih cepat.

Menentukan metode persalinan, memang sepenuhnya hak Mama, tapi kondisi kesehatan ibu dan bayi jadi faktor utama dalam memilih cara melahirkan. Bagi Mama dengan kondisi kesehatan tertentu, secara medis dilarang menjalani persalinan normal.

Apa saja sih penyakit saat hamil yang membuat Mama nggak bisa melahirkan secara normal?

Simak penjelasan Popmama.com berikut ya, agar Mama memilih metode persalinan dengan tepat.

1.Hipertensi

1.Hipertensi
mothering.com

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi saat hamil digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu hipertensi kronik, hipertensi kronik dengan praeklamsia, hipertensi gestasional, praeklamsia dan eklamsia. Ibu hamil dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Melahirkan secara normal mungkin saja terjadi pada penderita hipertensi, tapi diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter. Namun ada beberapa risiko pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu kelahiran prematur.

Hal ini terjadi saat usia janin belum cukup dilahirkan tapi tekanan darah ibu terus meningkat, jika dibiarkan kondisi ini berbahaya bagi janin dan ibu sehingga harus segera dilahirkan. Kelahiran prematur sering dilakukan secara induksi dengan bantuan forceo atau operasi caesar. Proses mengejan saat melahirkan normal juga bisa meningkatkan tekanan darah sehingga berpotensi mengalami komplikasi.

Editors' Pick

2. Diabetes

2. Diabetes
spectrumnews.org

Ibu hamil yang menderita diabetes, bisa melahirkan secara normal, jika berat bayi kurang dari 4000 gram dan gula darahnya terjaga di angka 79 mg/dl 9 (kadar gula darah puasa), 122 mg/dl (kadar gula darah 1 jam setelah makan), dan 110 mg/gdl (kadar gula 2 jam setelah makan).

Jika lebih dari angka tersebut, dokter akan menyarankan melahirkan melalui induksi atau operasi caesar. Sebab, kadar gula yang tinggi pada ibu hamil berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada janin yang seringkali menyebabkan janin harus dilahirkan sebelum waktunya (prematur).

3. Mata minus dengan kondisi retina lemah

3. Mata minus kondisi retina lemah
reedgroup.com

Ibu hamil dengan mata minus secara medis bisa melahirkan normal, dengan catatan minusnya tidak lebih dari 6 dioptri. Tapi Mama juga perlu mencatat bagian penting ini, yaitu kondisi retina. Kondisi retina yang lemah meski dengan minus rendah disarankan melahirkan melalui operasi caesar. Sebab saat melahirkan normal, tekanan yang kuat saat mengejan berisiko tinggi merusak retina dengan kondisi yang lemah.

4. Ambeien

4. Ambeien
cloudninecare.com

Ambeien saat hamil seringkali meningkatkan kekhawatiran untuk melahirkan secara normal. Secara medis, ibu hamil bisa melahirkan melalui persalinan normal, karena tidak berdampak buruk pada janin maupun kesehatan ibu. Tapi ambeien saat hamil dikhawatirkan menjadi parah saat ibu mengejan karena tekanan sehingga membuat ibu tidak nyaman. Kebanyakan ibu hamil yang menderita ambeien atau wasir lebih memilih operasi caesar demi kenyamanan.

5. Asma

5. Asma
babyopkomst.nl

Memiliki penyakit asma saat hamil, berpotensi menyebabkan persalinan normal yang sulit. Sebab persalinan normal membutuhkan banyak tenaga dan pernapasan yang lancar saat proses mengejan. Asma adalah penyakit kambuhan yang bisa terjadi kapan saja.

Jadi ada kekhawatiran asma kambuh saat proses melahirkan normal berlangsung, dan terpaksa menjalani operasi caesar. Tapi jika penyakit asma saat hamil tergolong ringan, ibu hamil bisa melahirkan secara normal setelah melalui pemerikasaan secara menyeluruh oleh dokter kandungan.

Meski menderita penyakit tertentu, persalinan normal masih mungkin dilakukan jika kondisi Mama dan bayi dalam keadaan sehat, tentunya setelah menjalani pemeriksaan yang menyeluruh oleh dokter kandungan. Apapun metode yang dilakukan dalam persalinan, keselamatan bayi dan Mama adalah yang paling penting.

The Latest