Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

ASI Eksklusif Lebih Berhasil saat Ayah Ambil Cuti Melahirkan

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/RDNE)
ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/RDNE)
Intinya sih...
  • Indonesia mengenal cuti melahirkan namun belum terbiasa dengan cuti untuk ayah
  • Peran ayah penting dalam keberlangsungan menyusui, banyak usaha pendukung yang tak kalah penting
  • Cuti panjang ayah berpengaruh pada ibu yang menyusui anaknya lebih lama

Indonesia mengenal cuti melahirkan namun belum begitu terbiasa mengenai cuti melahirkan untuk ayah. Padahal, peran ayah sangat penting untuk keberlangsungan menyusui. 

Selama ini, menyusui identik dengan usaha ibu yang utama. Padahal, banyak usaha pendukung yang tak kalah penting seperti support sistem dari orang terdekat. 

Dari penelitian di AS disebutkan kalau cuti ayah yang panjang berpengaruh pada ibu yang menyusui anaknya lebih lama, dibanding ayah yang tidak cuti melahirkan. 

Seperti apa beritanya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Ayah punya peran penting di fase pasca melahirkan

ilustrasi keluarga berjalan di taman (pexels.com/Vidal Balielo Jr)
ilustrasi keluarga berjalan di taman (pexels.com/Vidal Balielo Jr)

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BMC Public Health, mengungkapkan bahwa hanya 45,5% bayi yang berhasil disusui sampai 3 bulan pertama setelah dilahirkan. Sisanya, mereka mendapatkan susu dari formula. 

Hal ini berpengaruh pada peran ayah. Seperti yang dikatakan oleh asisten profesor anak dan kesehatan di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Dr John James Parker, bahwa ayah memiliki peran penting dalam kesuksesan menyusui. 


2. Cuti melahirkan untuk ayah setidaknya 2 minggu setelah melahirkan

ilustrasi ayah menjaga anak saat ibu kerja (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi ayah menjaga anak saat ibu kerja (pexels.com/William Fortunato)

Menurut data dari penelitian tersebut, dianalisis bahwa anak yang ayahnya cuti selama minimal 2 minggu mendapat ASI minimal 8 minggu. Durasi ini lebih lama dibanding para ayah yang tidak mengambil cuti melahirkan. 

Dari 240 ayah yang berstatus karyawan di Georgia, AS, 31% di antaranya melaporkan anaknya berhasil mendapatkan ASI eksklusif selama 8 minggu. Sedangkan dari semua keluarga yang diteliti, anak yang ayahnya cuti selama 2 minggu memiliki kesempatan 25% lebih tinggi untuk dilanjutkan menyusui sampai lebih dari 8 minggu dibanding anak yang ayahnya tidak cuti. 


3. Peran ayah selama cuti

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dr John Parker mengatakan kalau ayah memiliki peran penting selama masa krusial tersebut. Sang suami bisa berbagi tugas dalam mengasuh bayi baru lahir seperti mengganti popok, membantu sendawa setelah menyusui, menidurkan, dan memberi ASIP di saat malam. 

Selain itu, suami juga bisa memastikan asupan Mama tepat dan sehat selama masa transisi tersebut. Saat lelah, Papa bisa memberikan waktu pada Mama untuk beristirahat. Sedangkan saat Mama merasa kesepian, ada Papa yang bisa menemani untuk berbincang atau menghabiskan waktu. 

4. Ayah dan karier di kantor

ilustrasi ayah bekerja ditemani keluarga (pexels.com/william fortunato)
ilustrasi ayah bekerja ditemani keluarga (pexels.com/william fortunato)

Faktanya, tidak banyak perusahaan yang memiliki fleksibilitas seperti itu. Cuti melahirkan untuk ayah memang tersedia, namun tidak sampai 2 minggu, bahkan tidak sampai 1 minggu kalau di Indonesia. 

Berdasarkan penelitian, hanya 50% dari peserta penelitian yang mendapat gaji saat mengambil cuti melahirkan. Hal seperti ini juga terjadi di Indonesia yang belum terbiasa dengan cuti melahirkan untuk ayah. 

Semoga, ada peraturan yang lebih menguntungkan bagi Mama dan Papa dengan anak bayi di kemudian hari, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us