Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Asap Vape bagi Ibu Menyusui, Aktif maupun Pasif!

Freepik.com/kroshka__nastya
Freepik.com/kroshka__nastya

Mama, tahukah kamu? Vape atau rokok elektrik semakin populer sebagai alternatif rokok konvensional. Banyak orang menganggap vape sebagai pilihan yang lebih aman karena tidak mengandung tar dan asap seperti rokok biasa.

Namun, meski sering dianggap lebih aman, asap vape ternyata mengandung risiko kesehatan serius, terutama bagi ibu menyusui dan bayi. Paparan nikotin dan bahan kimia lainnya dari vape dapat menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan.

"Paparan asap vape dan rokok itu sama saja, memiliki dampak buruk untuk ibunya dan si bayinya. Walaupun belum ada penelitian secara jauh, tetap tidak untuk direkomendasikan menggunakan vape maupun rokok, terlebih dekat dengan anak-anak," terang dr. Sandeep Nanwani sebagai spesialis kesehatan seksual dan reproduksi saat Media Gathering Danone, Selasa (13/8/2024), di Ayana Hotel, Jakarta Pusat. 

Berikut Popmama.com rangkumkan informasi untuk Mama mengenai bahaya asap vape bagi ibu menyusui dan si Kecil. Yuk, dibaca dibawah ini! 

Nikotin Masuk ke ASI jadi Risiko untuk si Kecil

1. Gangguan pernapasan

freepik/krakenimages.com
freepik/krakenimages.com

Nikotin dalam vape dapat memasuki aliran darah Mama dan kemudian ke ASI. Paparan nikotin dapat mengiritasi saluran pernapasan si Kecil, yang berpotensi menyebabkan batuk, sesak napas, atau gejala pernapasan lainnya.

Menurut American Lung Association (2022), nikotin dalam ASI dapat memengaruhi kesehatan pernapasan bayi secara signifikan. Dengan begitu, Mama sebaiknya menjauhi diri dari konsumsi vape dan merokok. 

2. Gangguan tidur

Freepik
Freepik

Bayi yang terpapar nikotin bisa menjadi lebih rewel dan mengalami kesulitan tidur. Penelitian oleh National Sleep Foundation (2021) menunjukkan bahwa nikotin dapat mengganggu pola tidur bayi, menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.

Walaupun bayi yang rewel tidak selalu disebabkan oleh paparan nikotin pada asap vape, namun ada baiknya untuk tetap menghindari asap vape. Dengan langkah tersebut akan meminimalisir gangguan tidur si Kecil. 

3. Masalah pencernaan

Freepik
Freepik

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics pada tahun 2020 menunjukkan bahwa nikotin dalam ASI dapat memengaruhi sistem pencernaan bayi secara negatif. Nikotin dapat mengubah komposisi dan fungsi bakteri usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan.

Selain itu, nikotin dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada sistem pencernaan si Kecil. 

Bayi yang mengalami masalah gastrointestinal ini mungkin juga menunjukkan penurunan nafsu makan dan gangguan tidur, yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka secara keseluruhan.

4. Perkembangan otak terganggu

Freepik
Freepik

Paparan jangka panjang terhadap nikotin dapat memengaruhi perkembangan otak bayi dengan cara yang signifikan.

Nikotin, yang bisa terkandung dalam ASI akibat ibu menyusui yang merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya, memiliki potensi untuk mengganggu proses perkembangan neurologis yang krusial.

Menurut studi oleh Harvard School of Public Health pada tahun 2021, menghindari nikotin selama masa menyusui sangat penting untuk mendukung kesehatan otak bayi.

Nikotin dapat memengaruhi perkembangan otak dengan merusak struktur dan fungsi saraf yang sedang berkembang, serta mengubah pola pembentukan sinapsis dan komunikasi antar neuron.

5. Bahan Kimia Berbahaya

Pixabay/haiberliu
Pixabay/haiberliu

Asap vape mengandung ribuan bahan kimia, beberapa di antaranya berpotensi karsinogenik. Menurut American Heart Association (2023), beberapa zat dalam vape dapat memengaruhi kesehatan bayi, yang sistem imunnya masih berkembang.

Paparan ini bisa mengganggu perkembangan paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi pada si Kecil. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan asap vape atau produk tembakau lainnya untuk melindungi kesehatan bayi secara keseluruhan.

6. Risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

www.unsplash.com
www.unsplash.com

Penelitian yang diterbitkan dalam Pediatrics (2022) menunjukkan bahwa paparan asap rokok, termasuk vape, dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi. Data menunjukkan bahwa bayi yang terpapar asap rokok memiliki risiko SIDS hingga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak terpapar.

Kurva risiko SIDS menunjukkan bahwa paparan asap rokok dan vape berkontribusi pada peningkatan insiden SIDS secara signifikan, dengan peningkatan risiko yang lebih jelas pada bayi yang terpapar secara rutin. Menghindari paparan asap rokok dan vape dapat membantu mengurangi risiko ini dan memastikan si Kecil tidur dengan aman.

Dampak Asap Vape bagi Ibu Menyusui:

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Paru-Paru

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Ibu menyusui yang terpapar asap vape berisiko mengalami masalah kesehatan serupa dengan perokok aktif, termasuk penyakit jantung dan paru-paru. Penelitian oleh American College of Cardiology (2022) menunjukkan bahwa paparan nikotin dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan paru-paru.

Data menunjukkan bahwa Mama yang terpapar nikotin, baik dari rokok maupun vape, memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami hipertensi, penyakit jantung koroner, dan gangguan fungsi paru-paru.

Menghindari paparan nikotin tidak hanya melindungi kesehatan Mama, tetapi juga mendukung nutrisi ASI. 

Mengurangi Produksi ASI

Freepik
Freepik

Menurut penelitian oleh Breastfeeding Medicine (2021), paparan nikotin dapat menurunkan produksi ASI secara signifikan, memengaruhi kesehatan Mama dan juga si Kecil.

Penurunan produksi ASI dapat menyebabkan si Kecil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, memengaruhi pertumbuhannya, dan menyebabkan Mama mengalami kesulitan dalam menyusui.

Oleh karena itu, dengan memahami bahaya asap vape bagi ibu menyusui, Mama dapat mulai berhenti gaya hidup merokok demi kesehatan tubuh mama dan si Kecil. 

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Bilal Indrayaja dan Istri Sambut Kelahiran Anak Pertama

20 Des 2025, 22:38 WIBPregnancy