7 Bahaya Penggunaan KB IUD atau Pil KB yang Tidak Cocok, Hati Hati!

- KB IUD atau pil KB memiliki efektivitas tinggi
- Ketidakcocokan KB dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis
- Gejala ketidakcocokan antara lain gangguan menstruasi, migrain, mood swing, dan kelelahan
Penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD dan pil KB menjadi pilihan banyak perempuan karena efektivitasnya yang tinggi dalam mencegah kehamilan.
IUD memiliki efektivitas hingga 99,8% (CDC, 2023), sementara pil KB oral memiliki efektivitas 91% dengan penggunaan tipikal. Selain itu, pil KB juga dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan memperbaiki kondisi kulit berjerawat.
Namun, tidak semua tubuh merespons jenis kontrasepsi ini dengan baik. Ketidakcocokan KB dapat menimbulkan gangguan fisik dan psikologis, seperti gangguan haid, mual, migrain, perubahan suasana hati, hingga kenaikan berat badan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Contraception (2019), sekitar 34% pengguna pil KB hormonal mengalami efek samping yang menyebabkan mereka berhenti menggunakannya dalam enam bulan pertama.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum 7 bahaya penggunaan KB IUD atau pil KB yang tidak cocok. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, Ma!
1. Siklus menstruasi jadi tidak teratur

Beberapa studi menyebutkan bahwa ketidakcocokan hormonal pada pil KB dapat mengganggu siklus haid, seperti perdarahan di luar jadwal (spotting), amenorea (tidak haid), atau haid yang berlebihan.
Sementara IUD tembaga justru dapat menyebabkan haid lebih berat dan nyeri.
Bila gangguan ini bertahan lebih dari tiga bulan, Mama perlu memeriksakan diri karena hal ini bisa memicu anemia atau ketidakseimbangan hormon jangka panjang.
2. Sakit kepala dan migrain makin parah

Hormon estrogen dalam pil KB diketahui dapat memperburuk migrain, terutama pada pengguna yang sebelumnya memiliki riwayat migrain.
Penelitian yang diterbitkan di PubMed menemukan bahwa perempuan yang menggunakan pil KB memiliki risiko migrain yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.
Jika Mama mengalami sakit kepala hebat yang baru muncul atau semakin parah setelah penggunaan KB, itu bisa menjadi tanda kontrasepsi tidak cocok dengan kondisi neurologis Mama.
3. Mood swing hingga depresi

Menurut studi, perempuan yang menggunakan pil KB hormonal memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, terutama pada remaja dan perempuan muda.
Hormon sintetis dapat memengaruhi neurotransmitter seperti serotonin yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Jika Mama merasa lebih sering marah, sedih berlebihan, atau kehilangan minat terhadap aktivitas harian sejak menggunakan KB, sebaiknya segera konsultasi untuk mengevaluasi kembali metode kontrasepsi.
4. Mual dan nyeri perut terus menerus

Efek samping umum dari pil KB adalah mual dan kram perut, khususnya dalam 1-2 bulan awal pemakaian. Namun jika gejala ini menetap, bisa jadi tubuh menolak kandungan hormonal tertentu. Journal of Women’s Health (2020) menyebutkan bahwa mual parah dapat mengganggu asupan makanan dan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat.
Pada pengguna IUD, nyeri perut bisa menandakan posisi IUD yang tidak tepat atau infeksi panggul. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan posisi dan kondisi rahim.
5. Berat badan naik tanpa sebab

Beberapa studi menyebutkan bahwa progestin dalam pil KB dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan retensi cairan. Sebuah studi dari NIH mencatat bahwa sekitar 20% pengguna melaporkan kenaikan berat badan sebagai efek samping utama pil KB.
Jika berat badan meningkat secara signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik, sebaiknya lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kontrasepsi yang digunakan.
6. Payudara nyeri dan membengkak

Pil KB dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas payudara karena fluktuasi hormon estrogen dan progestin. Nyeri payudara merupakan efek samping umum yang dilaporkan oleh pengguna pil KB dan IUD hormonal.
Apabila nyeri terasa terus-menerus atau payudara terasa membesar dan tidak nyaman, ini bisa menjadi tanda ketidakcocokan hormon atau gangguan lain yang perlu diperiksa lebih lanjut.
7. Mudah lelah dan tidak bertenaga

KB hormonal, terutama pil, dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan mengganggu kadar vitamin B6, yang berperan dalam produksi energi. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan pil KB jangka panjang dan kelelahan kronis.
Jika Mama merasa cepat lelah meskipun sudah cukup tidur dan makan, bisa jadi tubuh kekurangan nutrisi penting akibat efek KB yang tidak cocok.
Itu dia, 7 bahaya penggunaan KB IUD atau pil KB yang tidak cocok. Kenali tubuh jika tanda ketidakcocokan muncul, segera konsultasi untuk ganti kontrasepsi yang lebih aman dan cocok!