Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Melahirkan Normal Terlalu Sering bisa Tingkatkan Risiko Kanker Serviks

Kanker Serviks.png
freepik/freepik

Melahirkan secara normal adalah proses fisiologis yang umum dilakukan oleh banyak perempuan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa frekuensi persalinan normal yang tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang merupakan penyebab utama kanker serviks. 

Hal ini disebabkan oleh trauma berulang pada serviks selama proses persalinan, yang dapat mempermudah infeksi HPV. Selain itu, perempuan yang menikah pada usia muda juga memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HPV. Organ reproduksi yang belum matang sepenuhnya membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. 

Agar Mama dapat memahami lebih lanjut, berikut Popmama.com akan membahas tentang melahirkan normal terlalu sering bisa tingkatkan risiko kanker serviks. Yuk, simak penjelasannya, Ma!

Trauma Berulang pada Serviks

Kanker Serviks (1).png
freepik/freepik

Setiap proses persalinan normal menyebabkan serviks mengalami peregangan dan tekanan yang signifikan. Jika persalinan terjadi berulang kali tanpa jeda pemulihan yang cukup, jaringan serviks dapat mengalami kerusakan mikro yang mempermudah infeksi HPV. Trauma berulang ini juga dapat memicu peradangan kronis, yang menjadi salah satu faktor risiko kanker serviks.

“Karena ada pergerakan dari serviks terbuka untuk lahiran nanti tertutup lagi, jadi mungkin trauma dari serviks, tapi itu fungsi alami dalam proses persalinan tapi ternyata mempengaruhi sel-sel dari serviks, sehingga mudah terkena infeksi dari HPV,” dr. Widyorini Lestari Hanafi, Sp.OG(K) Onk.

Menikah Muda dan Memiliki Banyak Pasangan Seksual

Kanker Serviks (2).png
freepik/freepik

Selain melahirkan terlalu sering, menikah di usia muda dan memiliki banyak pasangan seksual juga dapat meningkatkan risiko infeksi HPV. Saat organ reproduksi perempuan belum matang sepenuhnya, serviks lebih rentan terhadap virus yang menular lewat hubungan seksual ini. 

“Faktor risiko memang bukan penyebab, tapi faktor yang bisa menyebabkan dan menambah risiko terjadinya infeksi HPV, contoh menikah di usia muda karena organ kandungan perempuan belum matang, kedua banyak partner seksual,” sambungnya.

Pentingnya Vaksinasi dan Skrining Rutin

Kanker Serviks (3).png
freepik/freepik

Meski HPV sulit dicegah sepenuhnya, Mama bisa menurunkan risiko kanker serviks dengan vaksinasi HPV sedini mungkin. Vaksin ini disarankan bagi anak perempuan usia 9-14 tahun dan tetap bermanfaat bagi perempuan dewasa yang belum terinfeksi.

Selain itu, bagi Mama yang sudah aktif secara seksual dan berusia di atas 30 tahun, penting untuk melakukan skrining rutin seperti pap smear atau tes IVA setiap tiga tahun. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa dan memberi peluang penyembuhan lebih besar jika ditemukan sel abnormal di serviks.

Itu dia, penjelasan tentang melahirkan normal terlalu sering bisa tingkatkan risiko kanker serviks. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk menjaga kesehatan reproduksi dengan vaksinasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy