Mengenal Perlemakan Hati saat Hamil, Terjadi Jelang Persalinan

Hati merupakan organ yang memiliki banyak fungsi penting untuk tubuh. Salah satu tugas utama hati adalah memecah lemak dari makanan untuk diubah menjadi energi bagi tubuh. Jadi memang normal kalau terdapat sejumlah kecil lemak di dalam hati. 

Yang tidak normal adalah saat hati menyimpan terlalu banyak lemak. Hati yang menyimpan banyak lemak bisa terganggu fungsinya, sehingga bisa meningkatkan risiko terjadinya banyak penyakit hati di kemudian hari. 

Perlemakan hati atau fatty liver terjadi saat jumlah lemak atau trigliserida di hati mencapai 5-10% dari berat hati.

Umumnya, kondisi ini tidak menimbulkan masalah serius. Namun kondisi ini bisa memburuk seiring waktu dan membuat fungsi hati terganggu. 

Tenang, penyakit ini tidak berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi. Saat ini, penyakit fatty liver jadi makin sering dialami ibu hamil. 

Menurut studi yang terbaru, ditemukan bahwa jumlah ibu yang mengalami perlemakan hati meningkat 3 kali lipat selama 10 tahun terakhir. 

Hal ini bisa menyebabkan darah tinggi pada ibu hamil, preeklamsia, pendarahan saat persalinan, dan kelahiran prematur. Jadi, ibu dengan perlemakan hati termasuk dalam kelompok kehamilan yang berisiko tinggi.

Mama perlu berkonsultasi dengan dokter agar proses kehamilan dan persalinannya bisa lancar, meski mengalami perlemakan hati. 

Ada 2 jenis perlemakan hati yang bisa terjadi pada kehamilan, yaitu: 

Acute fatty liver of pregnancy (AFLP) yang sangat jarang terjadi, hanya sebanyak 7.000 ibu yang mengalaminya dalam 1 tahun.

Jika perlemakan hati terjadi pada ibu hamil dan tidak tertangani dengan baik, maka bisa berujung pada kegagalan hati. Kondisi ini biasanya muncul pada kehamilan minggu ke-30 sampai ke-38. 

Perlemakan hati non alkoholik yang disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti obesitas, memiliki diabetes, dan mengalami penurunan berat badan yang kelewat ekstrem. 

Pada AFLP, penyebabnya bisa karena masalah genetik. Di trimester terakhir kehamilan, tubuh memproduksi asam lemak bebas dalam jumlah besar yang bermanfaat untuk ibu hamil dan janin.

Tubuh penderita AFLP tidak bisa menghancurkan lemak secara maksimal sehingga terjadi penumpukan lemak di hati. 

Asam lemak bebas ini yang akan mengendap di darah dan menghancurkan sel hati sehingga tidak bisa menghilangkan racun dari dalam tubuh. 

Kelompok yang memiliki risiko mengalami AFLP antara lain: 

• Ibu yang belum pernah hamil sebelumnya.

• Ibu yang mengandung bayi kembar. 

• Ibu yang hamil anak laki-laki.

• Ibu yang memiliki berat badan rendah.

Pada ibu hamil, perlemakan hati biasa terjadi pada trimester ketiga dengan gejala: 

• Muntah

• Nyeri perut

• Kelelahan berlarut-larut

• Sakit kepala

• Darah tinggi

• Tidak berselera makan

Jika gejalanya makin parah, Mama mungkin akan mengalami beberapa hal di bawah ini, seperti: 

• Kulit berwarna kuning.

• Kesulitan dalam berpikir.

• Pembengkakan di area perut.

• Saluran darah yang tersumbat.

Untuk mengendalikan atau mengatasi penyebab penyakit ini, Mama bisa melakukan gaya hidup yang sehat seperti mengubah pola makan, berhenti mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter, berolahraga secara rutin, dan mengonsumsi suplemen yang dibutuhkan. 

Beberapa suplemen dan obat yang dibutuhkan antara lain vitamin E dan pioglitazone. Tentunya, Mama harus berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat dan suplemen tersebut. 

Itu dia penjelasan lengkap mengenai perlemakan hati pada ibu hamil. Semoga bermanfaat.