Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
momuung.jpg
Instagram.com/momuung.id

Intinya sih...

  • Nagita Slavina membagikan pengalaman menyusui dalam Breastfeeding Fest 2025

  • Masa-Masa Menyusui Pertama yang Penuh Tantangan

  • Anak Kedua Jadi Momen Lebih Santai dan Menikmati

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ditemui di Tribeca Park, Central Park Jakarta pada Jumat, 2 Agustus 2025, Nagita Slavina membagikan pengalamannya menyusui dalam sesi talkshow di Breastfeeding Fest 2025. Acara ini merupakan bagian dari perayaan International Breastfeeding Week.

Dalam balutan busana santai berwarna pastel dan riasan natural, Nagita tampil hangat dan terbuka saat berbincang mengenai perjalanannya sebagai ibu. Ia tidak hanya membagikan kisah pribadi, tetapi juga memberikan semangat bagi ibu-ibu muda yang sedang menjalani fase menyusui.

Berikut ini Popmama.com ulas perjalanan menyusui Nagita Slavina dalam Breastfeeding Fest 2025.

Masa-Masa Menyusui Pertama yang Penuh Tantangan

Raffi, Nagita, Rayyanza - Youtube.com/Rans Entertainment

Nagita mengenang masa awal menyusui anak pertamanya, Rafathar, sebagai masa yang sangat menantang. Ia mengalami berbagai kendala, mulai dari pelekatan yang kurang sempurna, puting lecet, hingga rasa lelah yang berkepanjangan.

"Waduh, luar biasa itu ya, menyusui itu buat aku tuh Alhamdulillah menyenangkan, tapi ya mungkin semua di sini yang pernah menyusui itu pasti beda-beda, ada yang effortless yang cuma tinggal buka terus menyusui kayaknya gampang banget, tapi nggak buat aku. Jadi dari anak pertama sama anak kedua itu bener-bener tuh menyusui itu sebuah kalau dibilang perjuangan ya, bener-bener berjuang gitu sampai bener-bener bisa nyusuin tuh pakai keringet, pakai air mata, pakai segala-galanya deh. Makanya bersyukur buat ibu-ibu yang berjuang juga, tapi ya luar biasa sampai bisa kayak gitu tuh buat aku tuh pakai effort-nya banyak banget," ujarnya.

Namun seiring waktu, ia belajar dari pengalaman dan banyak bertanya pada konselor laktasi. Dukungan suami dan keluarga juga menjadi kunci penting. Ia menyadari bahwa menyusui bukan hanya tentang memberi ASI, tapi juga tentang membangun bonding dan rasa percaya diri sebagai ibu. “Ketika kita terus mencoba, ada masa di mana semua jadi lebih lancar. Itu momen paling membahagiakan,” ujarnya sambil tersenyum.

Anak Kedua Jadi Momen Lebih Santai dan Menikmati

Instagram.com/momuung.id

Saat menyusui anak keduanya, Rayyanza, pengalaman Nagita terasa berbeda. Ia sudah jauh lebih siap, baik secara mental maupun fisik. “Yang kedua ini lebih bisa dinikmati, karena udah tahu ritmenya, udah kenal badannya sendiri,” katanya. Bahkan, ia menyebut momen menyusui sebagai waktu paling tenang dalam kesehariannya yang padat.

Nagita juga merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan soal menyusui, termasuk soal frekuensi menyusui dan kombinasi dengan pumping. Ia membuktikan bahwa dengan pengalaman dan pengetahuan, proses menyusui bisa menjadi jauh lebih menyenangkan. “Bisa menyusui sambil peluk Rayyanza, itu healing banget buat aku,” ucapnya haru.

Pentingnya Dukungan dari Suami dan Keluarga

Instagram.com/momuung.id

Nagita juga menekankan bahwa menyusui bukan hanya tugas ibu, tapi butuh dukungan dari seluruh support system, terutama suami. Raffi Ahmad disebut sebagai sosok yang sangat membantunya di masa-masa sulit tersebut bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional.

Menurut Nagita, kehadiran Raffi dalam peran sebagai ayah dan pendamping sangat berarti. Ia merasa lebih kuat dan percaya diri saat tahu bahwa perjuangannya tidak dilalui sendiri. “Kalau tidak didukung, bisa sangat berat rasanya,” ujarnya sambil tersenyum.

Pesan untuk Para Mama, Tidak Apa-Apa Kalau Tidak Sempurna

Raffi, Nagita. Rafathar, Rayyanza - Youtube.com/Rans Entertainment

Sebagai publik figur, Nagita juga ingin melawan ekspektasi bahwa menyusui itu selalu berjalan lancar. Ia menyampaikan bahwa tidak semua ibu bisa atau harus menyusui secara eksklusif, dan hal itu bukan berarti mereka gagal sebagai ibu.

Nagita ingin setiap perempuan merasa cukup dan tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. “Yang penting adalah usaha dan cinta yang kita berikan ke anak. Sempurna itu bukan soal hasil, tapi prosesnya,” ucapnya disambut tepuk tangan audiens.

Breastfeeding Fest 2025 tidak hanya menjadi ruang edukasi, tapi juga menjadi tempat berbagi pengalaman antaribu. Kehadiran figur publik seperti Nagita Slavina menjadi penguat bahwa setiap ibu, tak peduli status atau profesinya, memiliki tantangan masing-masing.

Lewat kisah Nagita, para ibu diingatkan bahwa menyusui adalah proses yang penuh cinta yang layak dirayakan dengan dukungan, bukan tekanan.

Editorial Team