7 Tanda Ibu Hamil Terinfeksi Influenza A, Salah Satunya Demam Tinggi

- Ibu hamil terinfeksi influenza A bisa mengalami demam tinggi dan menggigil secara tiba-tiba. Kondisi tersebut tentu berisiko menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi kehamilan.
- Influenza A dapat menyebabkan ibu hamil mengalami batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, serta nyeri badan atau otot.
- Sakit kepala parah, kelelahan ekstrem, mual, muntah, dan diare juga merupakan gejala infeksi influenza A pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.
Infeksi influenza A menjadi salah satu penyakit yang tak bisa dianggap remeh dan perlu diperhatikan secara serius, terutama untuk ibu hamil yang terinfeksi virus ini. Sebab, influenza A memiliki risiko yang berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan calon bayi.
Apalagi ibu hamil sedang mengalami perubahan pada sistem kekebalan tubuh. Jika tak ditangani segera dan serius, maka berisiko mengalami komplikasi serius, seperti pneumonia atau persalinan prematur.
Dengan demikian, pengawasan ketat dan tindakan medis yang cepat menjadi hal yang krusial demi menjamin keselamatan baik ibu hamil maupun janin di dalam kandungan. Penting pula bagi Mama untuk mengidentifikasi gejala awal infeksi ini, sehingga bisa segera berkonsultasi ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Lantas, apa saja tanda-tandanya, ya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait tanda ibu hamil terinfeksi influenza A.
Yuk, simak tanda-tandanya berikut ini!
Deretan Tanda Ibu Hamil Terinfeksi Influenza A
1. Demam tinggi dan menggigil

Bila Mama yang tengah hamil ternyata mengalami demam dengan suhu tinggi 38°C atau lebih tinggi secara tiba-tiba disertai menggigil, bisa jadi ini ada indikasi kalau sedang terinfeksi influenza A. Perlu dipahami kalau demam merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi virus Influenza A yang menyerang saluran pernapasan.
Meski demikian, ada juga kemungkinan ibu hamil mengalami flu tanpa demam, sehingga penting mewaspadai gejala lain yang menyertai. Demam yang tinggi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kelelahan pada ibu hamil serta ancaman risiko komplikasi kehamilan.
2. Batuk dan sakit tenggorokan

Seperti flu pada umumnya, influenza A dapat mengakibatkan penderita mengalami sakit tenggorokan serta batuk kering atau berdahak. Batuk terjadi karena respons terhadap iritasi dan peradangan di saluran pernapasan, yang menjadi area utama penyerangan virus.
Rasa perih pada tenggorokan bisa membuat ibu hamil kesulitan untuk menelan. Jika kondisi batuknya terus-menerus dan tak segera diatasi, maka tubuh ibu hamil akan merasa lelah dan bisa mengganggu pola tidur pula.
3. Hidung tersumbat atau berair

Tak hanya merasakan batuk dan sakit tenggorokan, ibu hamil yang terinfeksi influenza A juga mengalami gejala hidung tersumbat atau berair. Jika sudah seperti ini tentunya Mama merasa tak nyaman dan kesulitan untuk bernapas normal.
Hidung tersumbat bisa terjadi dikarenakan infeksi virus memicu respons peradangan di saluran pernapasan atas. Efeknya juga bisa membuat Mama merasakan tekanan di area wajah dan sakit kepala, yang semakin memperparah kondisi tidak nyaman saat hamil.
4. Nyeri badan atau otot

Nyeri badan atau otot pun bisa menjadi tanda ibu hamil terinfeksi influenza A. Rasa sakit ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap peradangan akibat virus, sekaligus sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan infeksi.
Dampaknya, nyeri dan rasa pegal pada badan atau otot ini dapat meningkatkan rasa lelah, sehingga bisa mengganggu kegiatan harian ibu hamil.
5. Sakit kepala

Walau Mama sering kali merasakan sakit kepala ketika sedang hamil, tetapi kalau ada tanda-tanda lain ini mungkin saja indikasi dari influenza A.
Perlu diwaspadai karena ibu hamil yang terjangkit virus ini biasa mengalami gejala sakit kepala parah yang tidak membaik dan cenderung bertambah kuat, bahkan sulit diredakan dengan obat-obatan biasa.
Gejala ini sangat perlu diperhatikan karena influenza A berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang berbahaya bagi Mama serta bayi dalam kandungan.
6. Kelelahan ekstrem

Kelelahan ekstrem pada ibu hamil juga merupakan tanda telah terinfeksi influenza A. Energi ekstra dibutuhkan tubuh untuk melawan virus, yang menyebabkan Mama merasa sangat lemas dan kehabisan tenaga.
Lebih lanjut, kondisi lemas ini kerap disertai dengan penurunan selera makan dan pola tidur yang terganggu, sehingga berpotensi menurunkan imunitas tubuh serta memperburuk jalannya kehamilan.
7. Mual, muntah, dan diare

Ibu hamil yang terinfeksi influenza A tak hanya mengalami gejala pada saluran pernapasan, tetapi bisa juga mengalami masalah pada pencernaan seperti mual, muntah, atau diare.
Gangguan ini timbul akibat efek sistemik dari infeksi virus yang menyebar dan memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk saluran pencernaan. Sebab itu, Mama perlu mewaspadainya karena memicu dehidrasi serta ketidakseimbangan elektrolit yang sangat berisiko bagi diri sendiri dan perkembangan janin.
Itulah rangkuman informasi terkait tanda ibu hamil terinfeksi influenza A. Jika Mama sudah mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar diri Mama sendiri serta janin bisa sehat. Sehat selalu untuk Mama dan janin, ya.
FAQ Tentang Influenza A
1. Bagaimana cara penularan influenza A?
Penyebarannya bisa terjadi lewat percikan air liur atau ingus (droplet) dari penderita yang tengah sakit mengeluarkan batuk, bersin, atau ketika berbicara dan dihirup oleh orang lain. Selain itu, droplet ini juga dapat menempel di permukaan benda, menjadi sumber penularan bagi orang yang menyentuhnya.
2. Apa risiko yang dialami ibu hamil terinfeksi influenza A?
Virus ini bisa berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan, misalnya persalinan prematur, sebelum atau tepat di usia kehamilan 37 minggu kehamilan. Jika tak ditangani segera, ibu hamil pun bisa berujung ke risiko kematian.
3. Bagaimana cara mencegah influenza A untuk ibu hamil?
Untuk mencegahnya, Mama bisa menggunakan vaksin. Namun, perlu diperhatikan bahwasanya ada dua tipe vaksin, yakni suntikan dan semprotan hidung. Disarankan untuk menggunakan vaksin suntik, karena vaksin semprotan hidung dibuat dengan virus hidup, sehingga dianggap kurang aman selama masa kehamilan.



















