Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Manfaat Semangka untuk Ibu Menyusui, Bisa Buat Mama Tidur Nyenyak

Pexels
Pexels

Panen semangka pertama kali tercatat terjadi sekitar 5.000 tahun yang lalu di Mesir. Peristiwa ini bahkan terpampang dalam hieroglif Mesir di dinding bangunan kuno mereka.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Dari sana, semangka dibawa ke negara-negara di sepanjang Laut Mediterania melalui kapal dagang. Pada abad ke-10, semangka sudah bisa ditemukan di China, lalu menyebar di seluruh Eropa melalui Bangsa Moor di abad ke-13, dan sekarang menjadi salah satu buah yang paling disukai banyak orang.

Tidak hanya lezat dan membantu melepas dahaga, semangka juga sangat menyehatkan karena kandungan nutrisi di dalamnya, tidak terkecuali bagi ibu menyusui. Pastinya, jika baik untuk Mama, baik untuk bayi juga, bukan?

Berikut ini Popmama rangkum beberapa manfaat semangka untuk ibu menyusui yang belum banyak orang tahu:

1. Mengatasi dehidrasi

Pexels
Pexels

Cara terbaik untuk mengisi kembali cadangan cairan di dalam tubuh mama usai menyusui adalah dengan minum. Dan mengonsumsi buah tropis atau tipikal buah yang mengandung banyak cairan, sangat baik dalam mengatasi dehidrasi. Salah satunya semangka.

Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi semangka? Tentu boleh, dong! Kandungan air yang melimpah (92%) serta gulanya tidak hanya mampu mengatasi dahaga, tapi juga mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan ibu pascamenyusui. Minumlah 8 ons (sekitar 240 ml) semangka setiap hari untuk menunjang produksi ASI mama.
 

2. Meningkatkan kekebalan tubuh

Freepik
Freepik

Sejak hamil, tubuh mama tak hanya bekerja menjaga Mama dari infeksi, tapi juga bekerja untuk bayi melalui ASI yang Mama berikan. Jadi, agar tubuh mampu menangkal infeksi yang rentan mengakibatkan penurunan tingkat kekebalan, konsumsilah semangka setiap hari.

Warna merah pada semangka mengandung antioksidan kuat yang disebut likopen, dan likopen ini hebat dalam meningkatkan tingkat kekebalan tubuh terhadap infeksi. Antioksidan lain yang terdapat pada semangka juga mampu melindungi tubuh dari kanker dan penyakit kardiovaskular.
 

3. Mengatasi inflamasi

Freepik
Freepik

Likopen juga membantu mengatasi inflamasi atau peradangan yang dialami Mama pascapersalinan atau Mama yang mengalami masalah pada puting saat menyusui.
 

4. Detoksifikasi tubuh

Pexels
Pexels

Semangka memiliki sifat diuretik yang membantu membuang racun dan garam di dalam tubuh yang memicu asam urat. Ini tentunya sangat menguntungkan bagi lever dan ginjal mama.
 

5. Tidur lebih baik

Pexels/ketut-subiyanto
Pexels/ketut-subiyanto

Sekembalinya dari rumah sakit, Mama dihadapkan pada aktivitas menyusui yang tidak mengenal waktu. Kondisi ini membuat Mama jadi cepat merasa lelah, tidak bergairah, bahkan hampir stres. Kandungan asam panthenolic yang terdapat pada semangka dapat membantu Mama dan juga bayi tidur lebih nyenyak.

Pilih dengan Benar agar Terhindar dari Racun Nitrat

Pexels
Pexels

Bahaya terbesar dari mengonsumsi semangka adalah kemungkinan keracunan nitrat. Banyak petani semangka yang menggunakan zat ini untuk meningkatkan hasil dan mengurangi waktu pematangan buah. Alhasil, buah berair, lezat, dan sehat ini bisa berubah menjadi "bom nitrat" sewaktu-waktu dan membahayakan kesehatan mama dan bayi.

Salah satu dampaknya adalah bisa menyebabkan reaksi alergi pada bayi, seperti ruam, iritasi, hingga kulit yang mengelupas.

Nah, cara menghindari bahaya ini adalah dengan ara memilih semangka dengan benar, yaitu:

  1. Beli semangka di musim kemarau atau panas. Semangka merupakan buah tropis yang tumbuh di daerah cenderung panas. Jika buah ini dipanen di musim kemarau biasanya buah ini matang alami bukan dengan bantuan zat seperti pestisida dan nitrat.
  2. Generasi orangtua kita memilih dengan cara mengetuk kulitnya. Jika suaranya berat, berarti buahnya padat dan sudah matang.
  3. Peras semangka dengan tangan. Jika ada bunyi berderit, pertanda buah matang dengan baik.
  4. Permukaan kulitnya berwarna tua dan gelap harus bersinar. Ini menunjukkan buah cukup sinar matahari dan lama ditanam.
  5. Cek motif pada permukaan kulit, apakah polanya terlihat jelas dan ada garis-garis hitam.
  6. Perhatikan bintik/bercak kuning kasar di samping atau di pangkal buah. Ini menunjukkan buah menempel langsung pada tanah dan menyerap semua kandungan nutrisi yang dibutuhkannya dari bumi. Semakin lebar dan berwarna bintiknya, pertanda buah lama ditanam.
  7. Tangkai yang menempel harus sudah kering. Ini tanda buah sudah matang dan manis.
  8. Cuci bersih buah sebelum dikonsumsi.

Resep Makanan dan Minuman dengan Semangka

Freepik
Freepik

Bagaimana mengonsumsi semangka yang baik? Semangka paling enak dimakan langsung, apalagi kalau dingin. Buah ini juga menarik dibuat beraneka macam olahan minuman jus atau salad.

Namun dianjurkan, Mama mengonsumsi semangka yang baru saja dipotong, karena semangka cenderung cepat rusak, dan jika tidak dikonsumsi dalam keadaan segar dapat menyebabkan mual, muntah, hingga penyakit pencernaan.

Berikut ini resp makanan dan minuman dengan semangka:

  • Jus

Untuk jus, masukkan delapan cangkir semangka potong tanpa biji dalam blender dan haluskan. Saring dan tuang jus ke dalam gelas, lalu sajikan segera. Untuk rasa yang lebih segar, Mama bisa menambahkan 1 sendok perasan jeruk nipis dan lemon.

  • Salad Semangka & Avokado

Siapkan dua potong besar avokado dan potong dadu, empat cangkir semangka yang dipotong dadu, dan cuka anggur atau cuka apel sebagai dressing. Campur semua bahan menjadi satu, sajikan. Mama bisa menambahkan keju jika ingin rasa yang lebih gurih.

Nah, itulah beberapa manfaat semangka untuk ibu menyusui dan cara memilihnya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Share
Editorial Team

7 Kontak Laktasi (Plus) dari WHO, Ini Penjelasan Konselor Laktasi!

Potongan dr. Mellati Zastia Putri menjelaskan 7 kontak laktasi (plus) pada video PEKAN ASI Sedunia 2024. - Dok. Kemang Medical Care Hospital
Potongan dr. Mellati Zastia Putri menjelaskan 7 kontak laktasi (plus) pada video PEKAN ASI Sedunia 2024. - Dok. Kemang Medical Care Hospital

Mama yang sedang mempersiapkan kelahiran tentu menjadi momen yang penuh dengan kebahagiaan dan tantangan. Memasuki tahap akhir kehamilan pasti merasakan campuran antara antusiasme dan kekhawatiran.

Untuk membantu Mama merasa lebih siap dan percaya diri, penting untuk memahami berbagai aspek yang terkait dengan kelahiran dan perawatan bayi, termasuk pentingnya kontak laktasi dari World Health Organization (WHO). 

Kontak laktasi adalah serangkaian sesi konseling yang dirancang untuk memastikan proses menyusui berjalan lancar, mulai dari masa kehamilan hingga beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Ini mencakup edukasi tentang menyusui, dukungan pasca persalinan, dan penilaian berkala untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Nah, oleh karena itu, kali ini Popmama.com akan hadirkan penjelasan dr. Mellati Zastia Putri dari RSIA Kemang Medical Care mengenai 7 kontak laktasi (plus) dari WHO demi keberhasilan menyusui si Kecil.

1. Masa kehamilan 28 minggu

Freepik/Stocking
Freepik/Stocking

Pada usia kehamilan 28 minggu, edukasi mengenai pentingnya menyusui untuk bayi dan Mama dimulai. Pada sesi ini, konselor laktasi akan menjelaskan berbagai posisi menyusui yang baik dengan menggunakan boneka sebagai alat bantu.

"Kontak yang pertama dan kedua dilakukan sejak masa kehamilan, yaitu pada usia kehamilan 28 minggu dan juga 36 minggu, konselor laktasi akan mengedukasi Papa dan Mama apa pentingnya menyusui dan bagaimana posisi pelekatan yang baik dengan menggunakan boneka," jelas dr. Mellati Zastia Putri di video PEKAN ASI Sedunia 2024.

Posisi ini sangat penting untuk memastikan bayi bisa menyusu dengan efektif dan mengurangi risiko nyeri pada Mama. 

dr. Mellati menambahkan pada tahap ini, Mama akan belajar manfaat ASI, proses ASI terbentuk hingga keluar dari payudara, penyulit menyusui, persiapan gizi dan fisik mama, serta bagaimana peran Papa dan keluarga dalam mendukung ibu menyusui.

2. Masa kehamilan 36 minggu