Sarah Gibson Ungkap Alasan Rutin Pompa ASI di Malam Hari

Melalui unggahan Instagram Story di akun pribadinya, @sarahgibson21, Sarah Gibson membagikan kebiasaan yang ia jalani sejak awal menjadi seorang Mama. Ia rutin memompa ASI pada dini hari, tepatnya di antara pukul 01.00 hingga 02.00 pagi. Rutinitas ini nggak dijalani sesekali, melainkan dilakukan secara konsisten hingga putrinya, Alora, kini memasuki usia enam bulan.

Selain pumping di malam hari, Sarah juga menjelaskan bahwa ia melakukan pumping sebanyak empat hingga lima kali dalam sehari. Baginya, menjaga jadwal pompa ASI tetap teratur menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan produksi ASI. Meski harus mengorbankan waktu istirahat, Sarah menjalaninya dengan penuh komitmen sebagai bagian dari perannya memberikan yang terbaik bagi putri kecilnya.

Di balik rutinitas tersebut, Sarah memiliki alasan tersendiri mengapa ia memilih waktu malam untuk memompa ASI. Ia mengungkapkan bahwa hormon prolaktin, yaitu hormon utama yang berperan dalam pembentukan ASI, berada pada kadar tertinggi di tengah malam hingga menjelang subuh. Kondisi inilah yang membuat produksi ASI cenderung lebih optimal saat pumping dilakukan pada waktu tersebut.

Sarah juga merasakan sendiri manfaatnya. Saat memompa ASI di malam hari, aliran ASI terasa lebih deras dibandingkan waktu lainnya. Hal ini membuat proses pumping terasa lebih efektif, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan ASI Alora. Pengalaman ini pun menjadi salah satu alasan Sarah tetap konsisten menjalani rutinitas pumping meski dilakukan di jam istirahat malam.

Apa yang dirasakan Sarah ternyata sejalan dengan penjelasan medis dari berbagai sumber kesehatan terpercaya, Ma. Dilansir dari Healthline, kadar hormon prolaktin, yang berperan penting dalam produksi ASI, memang cenderung lebih tinggi pada malam hari hingga menjelang pagi dibandingkan siang hari. Kadar tertinggi hormon ini biasanya terjadi antara pukul 02.00–06.00, sehingga waktu malam sering dianggap ideal untuk memompa atau menyusui agar suplai ASI tetap optimal, Ma.

Dikutip dari DrOracle.ai, pola ritme prolaktin menunjukkan bahwa hormon ini memiliki siklus harian yang membuat levelnya lebih tinggi di malam hari dibandingkan siang. Hormon prolaktin inilah yang memberi sinyal kuat kepada kelenjar payudara untuk terus memproduksi ASI, sehingga Mama bisa merasakan ASI lebih deras saat dipompa di dini hari.

Selain itu, penjelasan dari IDAI juga mendukung bahwa hormon prolaktin relatif lebih banyak diproduksi di malam hari, sehingga menyusui atau memompa ASI di waktu tersebut dapat membantu mempertahankan produksi ASI.

Bagi Sarah sendiri, perjalanan mengASIhi bukanlah proses yang instan. Ia percaya bahwa konsistensi dan usaha yang dijalani dengan penuh kesabaran akan membuahkan hasil. Melalui pengalamannya, Sarah pun kerap memberikan semangat kepada para Mama lain yang sedang berjuang memberikan ASI, bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan cinta memiliki arti besar bagi tumbuh kembang si Kecil.